TEOLOGI ISLAM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
DAFTAR ISI
Hlm
A. Teologi Islam, Ilmu Sosial dan Humaniora
B. TEOLOGI ISLAM DAN PENGETAHUAN
C. KONTRIBUSI TEOLOGI ISLAM DALAM PENGEMBANGAN ILMU
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kata teologi
berasal dari kata theos dan logos. Theos berarti Tuhan, اَللهُ, sedangkan logos berarti ilmu, wacana. Dengan kata lain, bahwa
teologi merupakan ilmu yang membahas tentang اَللهُ.
Atau juga bisa diartikan sebagai doktrin-doktrin atau keyakinan-keyakinan
tentang اَللهُ (atau para dewa) dari
kelompok keagamaan tertentu atau dari para pemikir perorangan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa ilmu pengetahuan adalah salah satu aspek
penting dalam kehidupan manusia. Ilmu pengetahuan yang diajarkan dalam
kehidupan diharapkan dapat membantu manusia dalam menjalankan segala aktifitas
dan perannya seperti halnya fungsi
agama dalam kehidupan manusia. Meskipun
demikian selayaknya ilmu pengetahuan tidak terlepas dari ajaran agama dan
dipisahkan dari ilmu agama itu sendiri. Islam adalah agama yang menjunjung ilmu
pengetahuan dan begitu juga Ilmu pengetahuan memiliki interaksi dengan agama.
Kemajuan zaman, teknologi dan arus informasi seakan memperlebar jarak antara
ilmu pengetahuan dan agama.
Dunia saat ini
tengah memasuki era globalisasi dengan segala dampak positif dan negatifnya.
Era globalisasi banyak membawa perubahan besar terhadap perkembangan peradaban
manusia. Segala kemudahan dapat dicapai, tetapi di sisi lain globalisasi juga
membawa dampak yang buruk bagi kehidupan. Dalam era globalisasi keutuhan manusia ingin tetap terpelihara
dengan baik dan Ilmu Pengetahuan Sosial diharapkan dapat menjadi salah satu
alternatif yang strategis bagi pengembangan manusia Indonesia seutuhnya pada
era globalisasi. Namun, Ilmu Pengetahuan Sosial yang ada sekarang ini dinilai
sudah mulai kewalahan atau hampir gagal dalam ikut serta memberikan kerangka
pemecahan masalah sosial yang timbul dalam era globalisasi. Hal itu disebabkan
antara lain karena dasar-dasar dan prinsip yang dijadikan landasan dalam Ilmu
Pengetahuan Sosial tersebut berasal dari filsafat Barat yang bertumpu pada
logika rasional dan cara berpikir empirik.
Sebagai salah
satu upaya mengatasi kebuntuan dari Ilmu Pengetahuan Sosial yang demikian itu,
agama diharapkan dapat memberikan arahan dan perspektif baru, sehingga
kehadiran agama dapat dirasa manfaatnya dalam memecahkan berbagai permasalahan
sosial yang dihadapi pada era globalisasi.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan Teologi Islam dan
Ilmu Sosial?
2.
Apa yang dimaksud dengan Teologi Islam dan
Ilmu Pengetahuan?
3.
Apa yang dimaksud dengan kontribusi
Teologi Islam dan Ilmu Pengetahuan?
C.
Tujuan
1.
Untuk Mengetahui Teologi Islam dan Ilmu
Sosial.
2.
Agar dapat memahami Teologi Islam dan Ilmu
Pengetahuan.
3.
Untuk Mengetahui Kontribusi Teologi Islam
dan Ilmu Pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Teologi Islam, Ilmu Sosial dan Humaniora
Ada banyak sekali pengertian mengenai teologi islam menurut beberapa pemikir, diantaranya
dari Fergilius Ferm yaitu seorang ahli ilmu agama mengatakan : “The wich
concern god (or the Devintil Reality) and Gods realition to the word”. (Teologi
adalah pemikiran sistematis yang berhubungan dengan alam semesta). Dan teologi
terdiri dari dua kata yaitu “Theos”, yang artinya Tuhan dan “logos”
yang artinya ilmu. Jadi teologi bisa disebut juga dengan ilmu tuhan atau ilmu
ketuhanan.
Teologi Islam merupakan istilah lain
dari ilmu kalam, yang diambil dari bahasa inggris, Theology. Willuam
Ockham, Resse lebih jauh mengatakan “theology to be a discipline resting on
revealed truth and independent of both philosophy and science.” (Teologi
merupakan disiplin ilmu yang berbicara tentang kebenaran wahyu serta
indenpendensi filsafat dan ilmu pengetahuan).[1]
Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) merupakan kajian yang memusatkan pada aktivitas kehidupan manusia. Fokus
kajian IPS berupa berbagai aktivitas manusia dalam berbagai dimensi kehidupan
sosial sesuai dengan karakteristik manusia sebagai makhluk sosial. IPS adalah studi integratif tentang kehidupan
manusia dalam berbagai dimensi ruang dan waktu dengan segala aktivitasnya.
Dalam rumusan yang lain, IPS merupakan kajian yang terkait dengan kehidupan
sosial kemasyarakatan berserta lingkungannya untuk kepentingan pendidikan dan
pembentukan para pelaku sosial.[2]
Sebagai
suatu program pendidikan maka IPS dapat diartikan sebagai program pendidikan
yang merupakan suatu keseluruhan yang ada pada pokoknya mempersoalkan manusia
dalam lingkungan sosialnya. Bahannya diambil dari berbagai ilmu sosial seperti
geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, ilmu politik, dan psikologi
serta realita masyarakat sendiri. Pada dasarnya IPS merupakan penyederhanaan
dari materi-materi sosial untuk keperluan pengajaran. IPS bersumber dari masyarakat dan alam sekeliling kita, bahan
tersebut disusun dalam topik yang berisikan konsep-konsep dan generalisasi dari
berbagai cabang seperti berikut ini:[3]
1. Geografi
Geografi adalah ilmu yang mempelajari
persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan
kewilayahan dalam konteks keruangan. Konsep geografi yang diketengahkan diatas
secara jelas menegaskan bahwa yang menjadi objek studi geografi adalah geosfer,
yaitu permukaan bumi yang hakikatnya merupakan bagian dari ilmu yang terdiri
atas: Atmosfer (lapisan udara), Lithosfer (lapisan batuan, kulit bumi),
Hidrosfer (lapisan air, perairan), dan Geosfer (lapisan kehidupan).
Qur’an
surah An-Nahl 16:11 tentang biodiversitas dan cuaca, Al-Qur’an membicarakannya
secara umum yang kemudian harus di interpretasikan oleh para sainstifik
Artinya
: “Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman: Zaitu, kurma,
anggur, dan segala macam buah-buahan, sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar ada tanda (kekusaan اَللهُ)
bagi kaum yang memikirkan.
Ayat diatas menunjukkan keragaman tumbuhan
sebagai bentuk kekuasaan اَللهُ dalam segala ilmu.
Sebagai makhluk ciptaan اَللهُ manusia diperintahkan
untuk mencerna makna ayat untuk mengetahui macam-macam tumbuhan, waktu
penanaman, daerah, dan kondisi tanah. Artinya dalam berteologi manusia harus
mampu menyeimbangkan dengan ilmu pengetahuan agar selaras dengan ajaran islam.
2. Ilmu
Sejarah
Sama halnya dengan bahasan
kemapuan/keterampilan dalam ilmu geografi diatas, sejarah atau ilmu sejarah
dapat diartikan sebagain riwayat tentang cerita masa lampau atau bidang ilmu
pengetahuan yang menyelidiki dan menuturkan riwayat masa lampau sesuai dengan
metode-metode tertentu yang dapat dipercaya.
Sejarah berarti menceritakan atau kisah,
kejadian atau peristiwa, studi atau ilmu pengetahuan tentang waktu yang lalu
selaras dengan rangkaian sebab akibatnya. Akan tetapi inti sejarah adalah
perubahan. Menurut H. Ismaum sebagai berikut: dalam arti luas objek studi
sejarah adalah sebagai kenyataan dalam arti luas yang meliputi segala sesuatu
yang pernah terjadi dalam kehidupan umat manusia, dan semua gejala alamiah.
Sedangkan sejarah dalam arti terbatas ialah sejarah umat manusia, dimulai dari
saat adanya dan kehadiran makhluk manuai di dunia. Kehadiran manusia itu adalah
dalam masyarakat. Qur’an surah Yusuf 12:111
Artinya: Sesungguhnya pada kisah-kisah
mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur’an
itu bukanlah cerita yang dibuat-buat akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang
sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi
kaum yang beriman.[4]
3. Ekonomi
Albert L.Myers, ia mengemukakan bahwa
ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempersoalkan kebutuhan dan pemuasan
kebutuhan manusia. kemudian Prof. DR, J.L. Mey berpendapat bahwa ekonomi adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha manusia ke arah kemakmuran.
Sedangkan
Brown, G.D, mengemukakan bahwa ekonomi adalah suau studi mengenai cara
bagaimana manusia memenuhi kebutuhan materinya melalui pranata-pranata. Ekonomi
adalah upaya untuk memanfaatkansumber daya alam, modal, dan tenaga kerja yang
terbatas.[5]
Tujuan
ekonomi adalah :
1. Untuk
mencari pengertian tentang hubungan peristiwa ekonomi baik hubungan yang
bersifat kausal maupun hubungan yang bersifat fungsional.
2. Untuk
menguasai peristiwa tersebut dan untuk dapat mengatasi masalah-masalah ekonomi
yang kita hadapi. Dalam Q.S Al-Jumu’ah/ 62:10
Artinya
: Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan
carilah karunia اَللهُ dan ingatlah اَللهُbanyak-banyak supaya kamu beruntung.
4.
Sosiologi
Dalam
kehidupan dan kenyataan sehari-hari, kita mengenal banyak kelompok-kelompok
sosial yang lain, kelompok-kelompok sosialisasi atau sosial demikian merupakan
aspek “Struktural“ dari masyarakat. Disamping aspek struktural kita dapat
melihat masyarakat dari aspeknya yang lain yaitu aspek sosial. Oleh karena itu
para anggota masyarakat dari aspeknya yang lain yaitu aspek sosial. Oleh karena
itu para anggota masyarakat mengadakan hubungan satu sama lain, baik secara
perorangan maupun kelompok sosial, maka terjadilah perubahan dan perkembangan
paa masyarakat. Sebelum hubungan itu mempunyai bentu yang konkret, yang sesuai
dengan nilai-nilai sosial dan budaya masyarakat, terlebih dahulu terjadi proses
sosial yang merupakan timbale balik antara berbagai segi kehidupan bersama.
Dalam hal ini kita diperkenalkan dalam bentuk-bentuk yang dinamakan “Interaksi
Sosial”. Yaitu bentuk-bentuk yang terjadi apabila orang-orang atau kelompok
dalam masyarakat itu mengadakan hubungan satu sama lain.
Dalam
Q.S Al- Imran/ 3:112, sangat jelas konteks beteologi dalam islam yakni
keseimbangan antara hubungan vertical dan horizontal.
Artinya:
Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka
berpegang kepada tali (agama) اَللهُ
dan tali (perjanjian) dengan manusia.
5. Antropologi
Malinowski
(1994), salah seorang tokoh Antropologi dari Polandia menyatakan bahwa
keterganungan individu lain dalam kelompoknya dapat terlihat dari usaha-usaha
manusia dalam memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuan sosialnya yang dilakukan
melalui perantara kebudayaan. Seperti manusia membutuhkan makanan, maka ia
memerlukan pengetahuan tentang alat-alat yang dipergunakan untuk memperoleh
makanan. Dalam hal ini sistem pengetahuan diperlukan. Sistem pengetahuan tidak
seluruhnya hasil pengalaman sendiri, tapi perlu pula belajar dan mencontoh atau
meniru dari irang lain yang lebih dulu. Kemampuan meniru dan belajar adalah
kemampuan khas manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Dengan belajar
meniru dapat menghasilkan berbagai alat yang berdaya guna dan berhasil guna
tinggi. Perkawinan mensahkan hubungan biologis dua individu yang berjenis
kelamin yang berbeda menurut budaya masyarakat tertentu, juga dapat berfungsi
sebagai penerus keturunan (reproduksi). Dalam keluarga terlibat hubungan kasih
sayang, rasa memiliki, melindungi, pembelajaran terhadap norma-norma yang
berlaku di masyarakat. Dalam keluarga terjalin hubungan sosial , ekonomi, dan
politik. Sehingga keluarga merupakan unit terkecil masyarakat yang satu sama
lain saling terikat. Q.S Al-Hujurat/ 49:13.[6]
Artinya:
Hai orang-orang yangberiman, janganlah kamu mendahului اَللهُ dan Rasulnya dan bertaqwalah kepada اَللهُ.
Sesungguhnya اَللهُ Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.
6.
Psikologi
Kajian
ilmu psikologi menganalisa tentang gejala-gejala prilaku yang dimunculkan oleh
indivindu-individu atas tindakannya. Psikologi adalah kajian bebas nilai.
Karena wilayah gerak psikologi adalah pengamatan terhadap gerak-gerik perilaku
seseorang (motif, drive, persepsi, kepribadian, sensasi, minat, dll). Maka dari
itu, psikologi harus dipisahkan dengan ilmu akhlak yang mengkaji perbuatan baik
dan buruk. Namun demikian, psikologi menganalisa tentang alasan seseorang atas perilakunya,
hal-hal yang mendorong munculnya symptom yang berujung pada sebuah aksi.[7]
Dalam
studi psikologi islam hal ini pernah dilakukan oleh Ibn Sina dalam kitabnya
Qanun Fi Al Tibb (undang-undang perawatan/kedokteran) tentang struktur
kepribadian manusia. Ia mengatakan bahwa dalam diri manusia terdapat tiga daya
pendorong dalam berperilaku, yakni Quwwah Natiqah (daya akal), Quwwah
Hayawaniyya (daya hewan), dan Quwwah Nabatiyyah (daya tumbuh-tumbuhan).
Tulisan-tulisan Ibn Sina di atas kemudian di terjemahkan dalam berbagai bahsa
(Persia, Prancis, dan Inggris).dalam Q.S Al-Ma’arij/ 70:19
Artinya:
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.
7.
Pendidikan Kewarganegaraan
Istilah Negara berasal dari kata
statum (Latin), staat (Belanda), state (Inggris), dan etat (Prancis). Negara
merupakan organisasi terpenting dan utama dalam suatu masyarakat tertentu.
Artinya, disamping Negara terdapat pula organisasi lain dalam masyarakat .
Organisasi lain tersebut antara lain organisasi kepemudaan, organisasi
kesenian, organisasi keagamaan, dan sebagainya. Negara merupakan alat atau
wewenang yang mengatur/mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama
masyarakat.[8]
Dalam pengertian mempunyai wewenang
yang bersifat memaksa lebih kuat dari individu atau kelompok yang merupakan
bagian dari masyarakat. Negara merupakan integras dari kekusaan politik. Negara
sebagai alat untuk mengatur hubungan-hubungan manusia (dalam hal ini warga
Negara) dalam masyarakat.
Ilmu Sosial |
Konsep-Konsep Dasar |
Ekonomi |
Produksi barang dan jasa,
ketergantungan, pertukaran, pembagian kerja, kosumsi, sistem moneter dan
permintaan. |
Politik |
State/Negara, kekuasaan kewenangan,
Authory, legistimasi, sosial control, pengaruh dan wewenang pemerintah. |
Sosiologi |
Peraturan/Rule norma status sistem nilai
community, pergaualan, interaksi, individu, pranata struktur, kelompok |
Antropologi |
Kebudayaan, unsure kebudayaan,
akulturasi, asimilasi, tradisi, culture area, kelompok etnik, kultur universalisme,
etnosentrisme, dan lain-lain. |
Psikologi Sosial |
Motivasi, persepsi dan perasaan,
perhatian, kepribadian, frustasi, prilaku, karakter, dan lain-lain. |
Sejarah |
Perubahan, conflict/perselisihan
refolusi, nasionalisme, peradaban, kontinuitas, perang, freedom, tokoh
sejarah, dll |
Geografi |
Lokasi/tempat, wilayah(region),
distribusi penyebaran, bentangan alam (Landkap) interaksi antar ruang,
lingkungan hidup, sumber alam, pola pemukiman, dll. |
Islam
sendiri pada awal perkembangannya banyak dipeluk oleh orang-orang yang bukan
merupakan golongan elit di masyarakat Arab. Nabi Ù…ُØَÙ…َّدٌ
صَÙ„َّÙ‰ اللهُ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ ÙˆَسَÙ„َّÙ…َ sebagai pembawa risalah juga berasal dari
keluarga Quraisy yang walaupun cukup terpandang, tidak tergolong sebagai
keluarga yang kaya dan memiliki status sosial yang tinggi. Pada saat itu islam
menjadi tantangan yang membahayakan para saudagar kaya Mekkah, sehingga
kemudian mereka menolak ajarannya. Bukan semata-mata karena mereka menolak
risalah tauhid, tetapi lebih kepada ketakutan mereka terhadap islam yang akan
membawa perubahan sosial, khususnya pada tingkatan kekusaan, baik politik
maupun ekonomi.[9]
Universitas
islam atau keberlakuan untuk ajaran islam bagi dan untuk semua lapisan
masyarakat dan bahkan untuk seluruh isi dunia dalam berbagai sisi-sisi
kehidupan, merupakan suatu ajaran yang diterima oleh umat islam sebagai aqidah
atau keyakinan. Misi ajaran islam dilihat dari kedudukannya sebagai pandangan
hidup dan sumber nilai, berperan sebagai faktor kreatif yakni ajaran agama yang
mendorong manusia melakukan kerja produktif dan kreatif. Kemudian sebagai faktor motivasi yaitu
ajaran agama melandasi cita-cita dan amal perbuatan manusia dalam seluruh aspek
kehidupan. Selanjutnya faktor sublimatif yakni ajaran yang dapat meningkatkan dan
mengkuduskan fenomena kehidupan manusia bukan hanya keagamaan saja tetapi juga
bersifat keduniaan. Faktor integrative yaitu ajaran yang mempersatukan sikap
dan pandangan manusia secara individual dan kolektif dalam menghadapi berbagai
tantangan. Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menyinggung masalah-masalah sosial,
yang bersifat kolektif (umat) dan personal. Salah satu hal yang ditegaskan
disana adalah konssep keimanan. Engineer percaya bahwa orang yang beriman pasti
dapat dipercaya, berusaha menciptakan kedamaian dan ketertiban, dan memiliki
keyakinan terhadap semua nilai-nilai kebaikan.
Engineer
melihat bahwa bangsa-bangsa di Asia dan Afrika pada saat ini sedang giat
melakukan perubahan sosial. Tetapi kemudian, timbul pertanyaan perubahan
seperti apakahyang dibuat dan untuk membela kepentingan siapa, rakyat ataukah
penguasa? Ia mengangkat beberapa fenomena seperti Imam Khomeini yang memimpin
revolusi Iran akibat tekanan dari Syah, penguasa Iran yang memberlakukan
Westernisasi. Engineer kembali membandingkan antara marxisme dan tradisi
religio-kultural dalam sebuah perubahan sosial. Agama sebagai Instrument, dapat
digunakan sebagai candu atau malah ideology yang revolusioner. Seperti Yahudi
yang menentang Fir’aun, Islam di Iran menggulingkan Syah dan Kristen di
Filipina yang merobohkan Marcos. Revolusi tidak akan muncul bila tidak ada
penindasan.
Islam
mengajarkan untuk menempatkan manusia sederajat dan menolak segala bentuk
penindasan, menumpuk harta, riba, kemiskinan dan kebodohan. Menurut Al-quran ,
ha katas kekayaan itu tidak bersifat absolut. Semua yang ada di langit dan di
bumi adalah kepunyaan اَللهُ, dan kita dilarang
untuk membuat kerusakan disana. Konsep keadilan, politik, dan sosial Ibn
Taymiyyah , seorang ahli hukum abad pertengahan, berkali-kali dikutip oleh
Engineer sebagai acuan. Ibn Taymiyyah
mengatakan bahwa “ Kehidupan manusia di muka bumi akan lebih tertata dengan
sistem yang berkeadilan walau disertai suatu perbuatan dosa, daripada dengan tirani
yang alim”. Ekstrimnya dikatakan bahwa اَللهُ
membenarkan negara yang berkeadilan walaupun dipimpin oleh orang kafir, dan
menyalahkan negara yang tidak menjamin keadilan walaupun dipimpin oleh orang
yang muslim.[10]
B.
TEOLOGI ISLAM DAN PENGETAHUAN
Tidak
dapat disangkal bahwa kebangkitan ilmu pengetahuan dalam sejarah islam muncul
pada masa pemerintahan Abbasiyah. Setelah mengambil alih kekuasaan dari
saudaranya Al-Amin, lewat perang saudara, Al-Makmun menjadi seorang khalifah
yang mendukung perkembangan rasionalisme dan sains. Salah satu buktinya adalah
ketika Al-Makmun meraih kemenangan perang Byzantium, khalifah meminta ganti
rugi perang bukan berupa emas melainkan Salinan buku astronomi karya Ptolemeus
yang berjudul Almagest.
Selanjutnya
Al-Ma’mun menyuruh anak buahnyauntuk mencari buku-buku ilmiah terbaik di
Byzantium dan penerjemah terbaik agar buku-buku yunani itu bisa di bacaoleh
umat islam melalui bahasa arab. Al-Ma’mun kemudian diketahui memindahkan
seluruh buku yang ada di perpustakaannya di Persia ke Baghdad tempat istananya
berada.[11]
Firman-firman
اَللهُ dan
Hadis-hadis Rasulullah SAW setentang ilmu pengetahuan sebagai berikut:
·
QS. Mujaadilah 11
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: Berlapang-lapanglah
dalam majelis”, maka lapangkanlah niscaya اَللهُ
akan memberi kelapangan untukmu, dan apabila dikatakan : “Berdirilah kamu”,
maka berdirilah, niscaya اَللهُ akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan اَللهُ
maha mengetahui apa yang kamu kerjakan,”[12]
·
QS. Thaha 114
Artinya:
“Maka Maha tinggi اَللهُ Raja yang
sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al-Qur’an sebelum
disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah “ ya Tuhanku, tambahkanlah
kepadaku ilmu pengetahuan.”
·
Q.S. Az- Zumar Ayat 9:
Artinya: . (Apakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah
orang yang beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri, karena takut
kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “ Adakah
sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? “
Sesungguhnya orang yang berakal lah yang dapat menerima pelajaran.” ( Q.S.
Az-Zumar : 9 ).
Adapun
Hadis tentang Ilmu Pengetahuan yaitu:[13]
“ Barang
siapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka اَللهُ
memudahkan bagi orang itu karena ilmu tersebut jalan menuju Syurga.” ( HR.
Muslim ).
Teologi
bersifat kontekstual dan juga normatif, ini adalah sebuah kemestian. Jadi
tologi yang kreatif adalah tanggapan manusia atas kehidupannya yang senantiasa
berubah yang diciptakan oleh Tuhan.
Menurut
Anginer komitmen adalah hal yang sangat penting dalam hidup seorang manusia,
apalagi yang mengaku beragama. Konsep komitmen dalam Al-qur’an sangat jelas
bukan untuk kebehasilan atau kegagalan, atau untuk orang kaya atau miskin,
keberhasilan tidak diukur dari kemenangan atau keberhasilan mengislamkan
seseorang namun diukur dengan kualitas hati yang terdalam; tidak menjadi
masalah jika orang yang kaya tadi tidak memeluk Islam. Sayangnya komitmen
keislaman umat muslim saat ini berbeda sekali. Sebagai contoh engineer
menggambarkan komitmen politis religius Saudi Arabia, Syiria, Imam khomeini dan
sebagainya dengan jelas. Intinya adalah komitmen terhadap Islam pada dasarnya
lebih merupakan artikulasi kepentingan pribadi daripada komitmen keagamaan.
Menurutnya, komitmen kepada tatanan sosial yang adil.
C.
KONTRIBUSI TEOLOGI ISLAM DALAM PENGEMBANGAN ILMU
Dalam surat
yaasiin ayat 69 menggambarkan bagaimana Nabi Ù…ُØَÙ…َّدٌ
صَÙ„َّÙ‰ اللهُ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ ÙˆَسَÙ„َّÙ…َ memiliki ilmu yang sangat mulia sehingga
ilmu syair belum dianggab setara dengan Rasulullah saw. Al-Quran merupakan
kitab yang memberi petunjuk bagi manusia dalam berbagai aspek. Tidak hanya
sebagai kitab ibadah yang tidak memperhatikan ilmu pengetahuan .
Artinya : “Dan
kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Ù…ُØَÙ…َّدٌ
صَÙ„َّÙ‰ اللهُ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ ÙˆَسَÙ„َّÙ…َ )dan bersyair itu tidaklah layak
baginya.Al-Quran itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi
penerangan .“(QS.Yaasiin \36:69).
Dalam Surah
Al-Anbiya’ : 80 terdapat banyak pesan ilmu pengetahuan,misalnya bagaimana nabi
Daud diajarkan membuat baju besi yang dapat digunakan dalam perang .Proses
pembuatan baju besi tentu mengandung banyak pesan teknologi ,didalam
proses pembuatan baju besi ini tentunya banyak terdapat proses ,mulai dari
mencari bahan baku,memilih ,hingga mengolahnya menjadi baju besi yang dikenakan
ketika berperang tentu bukanlah hal sederhana.Jika dizaman modern proses
tersebut dapat dilihat disebuah industri peralatan militer ,tidak ada yang
sederhana dalam merancang semuanya .Dalam ayat ini saja begitu banyak teknologi
yang seharusnya juga dikuasai umat islam ,misalnya ilmu pengetahuan mengenai
besi dan mengolahnya hingga menjadi industri .[14]
Artinya :“Dan
ksmitelah ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu,guna memelihara kamu
dalam peperanganmu,maka hendaklah kamu bersyukur (kepada اَللهُ .”(QS.Al-Anbiya’
\21:80).
Dalam Surah al-kahf :65 berikut merupakan salah
satu ayat yang menceritakan seorang nabi yang mempunyai ilmu hikmah .Kata kata
ilmu selalu muncul dalam Al-Quran ,yang dapat dipahami bahwa ajaran islam membutuhkan ilmu untuk
pengalamannya yang baik .
Artinya :” Lalu
mereka bertemu dengan seorang hamba
diantara hamba hamba kami,yang telah kami berikan kepadanya rahmat dari
sisi kami ,dan yang telah kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi kami
.”(QS.Al-kahf\18:65)
Dalam surah Ar –Rum
: 30 berikut digambarkan اَللهُ bahwa sebenarya langit dan bumi diciptakan
,juga berlainan bahasa bahasa menusia
serta kulit nya terdapat tanda tanda yang sebenarnya harus dipelajari oleh manusia .Pesan yang
dapat dipelajari bahwa apa saja yang diciptakan اَللهُ ,ketika umat manusia memang benar benar
berupaya untuk mencari jawaban terhadap
tanda tanda tersebut ,maka akan dapat dikontruksikan berbagai ilmu yang dapat
membantu menyelesaikan permasalahan manusia .
Artinya : “Dan
diantara tanda tanda kekuasaan-nya ialah menciptakan langit dan bumi dan
berlain lainan bahasamu dan warna kulitmu.Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar benar terdapat tanda tanda bagi orang orang yang mengetahui .”(QS .Ar-RUM
\30:22) .
Oleh karena itulah
kaum muslim memiliki tugas untuk menyelesaikan tugas untuk menyelesaikan
permasalahan –permasalahan manusia dan kemanusiaan melalui pengebangan ilmu
pengetahuan dengan mengembangkannya di perguruan tinggi .[15]
Artinya : “Katakanlah
: Berjalanlah di( muka ) bumi , maka
perhatikanlah bagaimana اَللهُ
menciptakan (manusia ) dari permulaannya ,kemudian اَللهُ
menjadikannya sekali lagi .sesungguhnya اَللهُ
maha kuasa atas segala sesuatu .”(QS.Al-ankabut \29:20).
Kata “Ilmu”
berasal dari bahasa arab “ilm” yang satu akar dengan ‘alam (bendera atau
lambing), alamah (alamat atau pertanda), dan ‘alam (jagat raya,universe). Ktiga
kata ini mewakili kenyataan atau gejala yang harus diketahui atau dimaklumi
yakni menjadi objek pengetahuan atau ilmu, karena dibalik gejala atau sesuatu
yang berguna bagi manusia.
Perkembangan ilmu
di dunia Islam ditandai dengan kemunculan perpustakaan-perpustakaan di wilayah
islam. Perpustakaan Abbasiyah di Baghdad dinamakan dengan Bait Al-Hikmah yang
didirikan oleh Khalifah Al-Ma’mun. Peran utama perpustakaan Bait al-hikmah
adalah menyimpan terjemahan ilmu-ilmu Yunani. Pengetahuan Ilmiah orang Arab
pada mulanya sangat terbatas dan secara umum bersandar pada mitologi.
Orang-orang yang punya rasa ingin tahu yang keras, begitu masuk islam, tertarik
dengan pengetahuan kuno yang secara tiba-tiba mereka ketahui. Segera mereka
melihat manfaat dari pengetahuan mereka tersebut bagi mereka, terutama dengan
perintah agama baru ini untuk meneliti jagad raya dan menemukan realitas
ciptaan Tuhan.
Ajaran yang paling
mendasar yang memandu pemikiran Ilmiah Islam menyatakan bahwa Al-Qur’an
mengandung semua kebenaran dan pengetahuan: Pertama. prinsip-prinsip semua
pengetahuan ada dalam al-quran dan kedua. Al-Qur’an dan hadist mendefenisikan
lingkungan dan nilai-nilai yang inheren dalam pengembangan ilmu. Kedua premis
pokok ini mendasari pandangan islam bahwa semua pengetahuan sesuai dengan akal
Universal dan akhirnya dengan Tuhan.[16]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Teologi Islam merupakan istilah lain
dari ilmu kalam, yang diambil dari bahasa inggris, Theology. Willuam
Ockham, Resse lebih jauh mengatakan “theology to be a discipline resting on
revealed truth and independent of both philosophy and science.” (Teologi
merupakan disiplin ilmu yang berbicara tentang kebenaran wahyu serta
indenpendensi filsafat dan ilmu pengetahuan).
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
merupakan kajian yang memusatkan pada aktivitas kehidupan manusia. Fokus kajian
IPS berupa berbagai aktivitas manusia dalam berbagai dimensi kehidupan sosial
sesuai dengan karakteristik manusia sebagai makhluk sosial. IPS adalah studi integratif tentang kehidupan
manusia dalam berbagai dimensi ruang dan waktu dengan segala aktivitasnya.
Dalam rumusan yang lain, IPS merupakan kajian yang terkait dengan kehidupan
sosial kemasyarakatan berserta lingkungannya untuk kepentingan pendidikan dan
pembentukan para pelaku sosial. Teologi bersifat kontekstual dan juga normatif, ini adalah
sebuah kemestian. Jadi tologi yang kreatif adalah tanggapan manusia atas
kehidupannya yang senantiasa berubah yang diciptakan oleh Tuhan.
Jadi ajaran yang
paling mendasar yang memandu pemikiran Ilmiah Islam menyatakan bahwa Al-Qur’an
mengandung semua kebenaran dan pengetahuan: Pertama. prinsip-prinsip semua
pengetahuan ada dalam al-quran dan kedua. Al-Qur’an dan hadist mendefenisikan
lingkungan dan nilai-nilai yang inheren dalam pengembangan ilmu. Kedua premis
pokok ini mendasari pandangan islam bahwa semua pengetahuan sesuai dengan akal
Universal dan akhirnya dengan Tuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Purba, Hadis. 2019. Teologi Islam. Medan: Perdana
Publishing.
Surahman, Edy. Pendidikan
Ilmu Sosial. Jurnal Pendidikan IPS. Vol.4, No.1. Https://journal.uny.ac.id. Diakses tanggal 13 Desember 2019 Pukul.11.20
Abdullah, M.
Yatimin M.AG.2006. Studi Ilmu Kontemporer. Jakarta: Amzah
https://tafsirweb.com/9787-surah-Al qur’an.html
Ash-Shiddiqy,
T,M. Hasbi, Sejarah dan Pengantar IlmuTauhid/Kalam, Jakarta: Bulan
Bintang, 1990
Nasution,
Harun. Teologi Islam. Aliran-aliran Sejarah Perbandingan.
Jakarta:UI-Press,1986
[1] Hadis
Purba. Teologi Islam. (Medan: Perdana Publishing, 2019). Hlm.1
[2] Edy
Surahman. Pendidikan Ilmu Sosial. Jurnal Pendidikan IPS. Vol.4, No.1.
Hlm.5
[3] Hadis
Purba. Teologi Islam. (Medan: Perdana Publishing, 2019). Hlm.224
[4] Hadis
Purba. Teologi Islam. (Medan: Perdana Publishing, 2019). Hlm.225
[5] Hadis
Purba. Teologi Islam. (Medan: Perdana Publishing, 2019). Hlm.226
[6] Hadis
Purba. Teologi Islam. (Medan: Perdana Publishing, 2019). Hlm.227
[7]
Hadis
Purba. Teologi Islam. (Medan: Perdana Publishing, 2019). Hlm.228
[8] Hadis
Purba. Teologi Islam. (Medan: Perdana Publishing, 2019). Hlm.229
[9]
Ibid. Hlm.230
[10] Ibid.
Hlm.231
[11]
Hadis
Purba. Teologi Islam. (Medan: Perdana Publishing, 2019). Hlm.232
[12]
Hadis
Purba. Teologi Islam. (Medan: Perdana Publishing, 2019). Hlm.233
[13] Hadis
Purba. Teologi Islam. (Medan: Perdana Publishing, 2019). Hlm.235
[14]
Hadis
Purba. Teologi Islam. (Medan: Perdana Publishing, 2019). Hlm.238
[15] Hadis
Purba. Teologi Islam. (Medan: Perdana Publishing, 2019). Hlm.240
[16]
Ibid.
Hlm.242
No comments:
Post a Comment