Thursday, 11 June 2020

Makalah tentang Perencenaan dalam Perpustakaan

PERENCANAAN PERPUSTAKAAN


DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR............................................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii     

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1

A.      Latar Belakang ................................................................................................... 1

B.       Rumusan Masalah .............................................................................................. 1

C.       Tujuan Penulisan ............................................................................................... 1

D.      Ruang Lingkup .................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 2

A.       Pengertian Perencanaan .................................................................................... 2

B.        Perencanaan Perpustakaan................................................................................. 4

C.        Fungsi Perencanaan .......................................................................................... 6

D.       Tahapan Perencanaan Perpustakaan ................................................................. 7

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 9

A.      Simpulan............................................................................................................. 9

B.       Saran................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 10

 

 

 


BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Perencanaan adalah kegiatan-kegitan pengambilan keputusan dari sejumlah pilihan mengenai sasaran dan cara-cara yang akan dilaksanakan di masa depan guna mencapai tujuan yang diinginkan, serta pemantauan dan penilaian atas perkembangan hasil pelaksanaannya, yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan.

Perencanaan atau planning berasal dari kata plan yang artinya rencana, rancangan, maksud dan niat. Perencanaan adalah suatu proses kegiatan, sedangkan rencana merupakan hasil dari perencanaan tersebut. Perencanaan merupakan kegiatan yang berkaitan dengan usaha merumuskan program yang didalamnya memuat segala sesuatu yang akan dilaksanakan, penentuan tujuan, kebijaksanaan, arah yang akan ditempuh, prosedur dan metode yang akan diikuti dalam usaha pencapaian tujuan.

                                                                                                                      

B.           Rumusan Masalah

1.              Apa yang dimaksud dengan perencanaan?

2.              Bagaimana perencanaan dalam perpustakaan?

3.              Bagaimana fungsi perencanaan dalam perpustakaan ?

4.              Bagaimana tahapan perencanaan perpustakaan?

 

C.           Tujuan Penulisan

1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perencanaan

2.      Untuk mengetahui bagaimana perencanaan dalam perpustakaan

3.      Untuk mengetahui fungsi perencanaan dalam perpustakaan

4.      Untuk mengetahui bagaimana tahapan perencanaan perpustakaan

 

D.           Ruang Lingkup

Di dalam makalah ini kami hanya membahas mengenai pengertian perencanaan, perencanaan perpustakaan, fungsi perencanaan dan tahapan perencanaan perpustakaan.

BAB II

PEMBAHASAN

A.      Pengertian Perencanaan

Perencanaan merupakan titik awal berbagai aktivitas organisasi yang sangat menentukan keberhasilan organisasi. Perencanaan harus dilakukan oleh perpustakaan untuk memberikan arah, menjadi standar kerja, memberikan pemersatu, dan membantu untuk memperkirakan peluang-peluang[1]. Dengan perencanaan yang baik maka seluruh aktivitas organisasi dapat diarahkan menuju titik tujuan yang jelas.

Perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang apa yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Didalamnya meliputi tempat, oleh siapa pelaku atau pelaksana, dan bagaimana tata caranya mencapai itu[2]. Setiap rencana memiliki tiga ciri khas, yaitu (1) selalu berdimensi waktu yang akan datang atau kemasa depan, (2) selalu mengandung kegiatan-kegiatan tertentu dan bertujuan tertentu, (3) memiliki alasan, sebab, atau landasan, baik secara personal, organisasional, maupun kedua-duanya. Mutu perencanaan akan ditentukan oleh beberapa faktor, seperti pandangan hidup, pengetahuan, dan kemampuan pribadi perencana (planner).[3]

Perencanaan memiliki kemampuan-kemampuan berpikir tertentu, oleh karena itu setiap orang tidak dapat menjadi perencana. Apabila sebuah perpustakaan tidak dapat membuat perencanaan yang baik, maka mungkin juga tidak akan dapat menjalankan manajemen sebagaimana mestinya. Oleh karena itu kunci seni dan keberhasilan manajemen terletak dan dimulai pada perencanaan. Bagi para perencana diperlukan sekurang-kurangnya tiga kemampuan berpikir, yaitu :

1.      Berpikir secara trayektoris, artinya melihat kedepan (futuristis, memperkirakan keadaan, trayek atau jalan lintas yang akan ditempuh)

2.      Berpikir secara kualitatif, artinya dapat mengenal, melihat, dan menentukan segala sesuatu yang akan diperlukan, seperti kebutuhan tenaga manusia, dengan persyaratan  tertentu antara lain kemampuan, keterampilan, jumlah, kebutuhan dana, sarana dan prasarana, peralatan dan perlengkapan.

3. Berpikir secara kuantitatif, artinya dapat melihat dimensi-dimensi, mengukur, menghitung, membuat jadwal, dan berpikir secara matematis.

Perencanaan akan menghasilkan rencana. Bentuk dan wujud rencana yang praktis dan pragmatis akan sangat mempermudah pelaksanaan dan pengawasan. Bentuk dasar suatu rencana adalah:

1.      Sesuatu rumusan yang akan dicapai

2.      Kebijakan sebagai pedoman untuk mengambil keputusan dimasa yang akan datang

3.      Prosedur, metode, dan proses tata kerja dalam menyelesaikan pekerjaan

4.      Program kerja dan jadwal pelaksana kegiatan secara berurutan

5.      Anggaran yang dibutuhkan

6.      Jaringan, diagram, desain, maket, pola, dan model yang dijadikan pedoman untuk menyelesaikan pekerjaan.

Perencanaan merupakan proses dan kegiatan pimpinan (manajer) yang terus-menerus. Maksudnya setiap kali timbul sesuatu yang “baru”, baik masalah, hal, situasi maupun kondisi, maka perlu dibuat rencana atau diperbarui rencana yang sudah ada, dalam bentuk suatu keputusan (decision) terlebih dulu.kemudian hasil perencanaan baru itu harus diperintahkan untuk dilaksanakan. Tanpa keputusan dan perintah (komando) tidak akan ada pelaksanaan dan penyelenggaraan. Tugas yang sulit dalam perencanaan adalah pertama, mengenai orang, baik dalam arti pribadi, oknum, pelaku, perilaku, kelompok, grup, maupun masyarakatnya. Kedua, adalah mengenai keterbatasan pada diri manusia itu sendiri, bahwa ia (mereka) tidak bisa meramal dengan tepat keadaan hari depan. Dengan demikian maka perencanaan itu dapat kita rumuskan sebagai:

1.      Aktivitas pengumpulan data dan informasi, beserta pemikiran untuk menentukan apa yang akan dicapai, apa yang harus dilakukan, bagaimana urutannya, fasilitas yang diperlukan.

2.      Membuat pasti untuk dicapai atau dijalankan (faktor penguasaan dan kontrol).

3.      Menentukan dan merumuskan segala apa yang dituntut atau dikehendaki oleh organisasi yang dipimpinnya.

Sebuah perencanaan yang baik, adalah yang rasional, dapat dilaksanakan, dan menjadi panduan langkah selanjutnya. Oleh karena itu, perencanaan tersebut sudah merupakan permulaan pekerjaan yang baik dari proses pencapaian tujuan organisasi.

 

B.       Perencanaan Perpustakaan

Perpustakaan sebagai lembaga yang selalu berkembang (library is the growing organism) memerlukan perencaanaan dalam pengelolaan, meliputi bahan informasi, sumber daya manusia, dana, gedung/ruang, sistem, dan perlengkapan. Tanpa adanya perencanaan yang memadai maka tidak jelas tujuan yang akan dicapai, tumpang tindihnya pelaksanaan, dan lambannya perkembangan perpustakaan.[4]

Sumber daya manusia merupakan unsur pendukung utama dalam kegiatan organisasi atau lembaga. Maju mundurnya perpustakaan tergantung pada kualitas sumber daya manusianya. Kebutuhan sumber daya manusia untuk perpustakaan perlu direncanakan dengan mempertimbangkan, jenis kegiatan, kualitas dan kuantitas tenaga, spesialisasi, pemanfaatan teknologi informasi, dana, dan tingkat pendidikan pemakai. Oleh karena itu, kebutuhan tenaga untuk satu jenis perpustakaan berbeda dengan kebutuhan tenaga untuk jenis perpustakaan yang lain.

Perlu dipikirkan pula jenis bahan informasi yang akan dikelola oleh suatu perpustakaan apakah terdiri atas bahan buku atau juga bahan nonbuku. Hal itu disebabkan, keanekaragaman bahan informasi akan bedampak pada keperluan spesialisasi tenaga dalam menanganinya.

Demikian pula dalam penyusunan bahan informasi. Perencanaan perlu di pikirkan terutama sistem yang akan diberlakukan di suatu perpustakaan. Misalnya, sistem pengadaan koleksi, sistem inventarisasi, sistem katalogisasi, sistem klasifikasi, sistem sirkulasi, dan software yang akan dipakai. Perlu pula direncanakan buku-buku pedoman yang akan dipergunakan, misalnya pedoman katalogisasi, transliterasi, klasifikasi, dan lainnya.

Tidak kalah pentingnya perencanaan penggalian dana yang menjadi nafas suatu perpustakaan. Dana dapat diperoleh melalui keanggotaan, denda,  jasa fotocopy,  jasa penelusuran literatur, jasa terjemahan, kerja sama dengan penerbit, anggaran rutin, dan anggaran proyek/ sponsor.

Seluruh kegiatan perpustkaan akan dapat berjalan dengan baik apabila memiliki perlengkapan yang memadai. Sarana prasarana seperti gedung/ruang, media komunikasi, dan peralatan kantor perlu direncanakan sedini mungkin. Hal itu perlu diperhatikan karena kenyamanan dan kelancaran tugas juga dipengaruhi oleh penyedia sarana prasarana itu.

Pentingnya perencanaan bagi suatu perpustakaan disebabkan hal-hal berikut ini:[5]

1.             Perencanaan merupakan dasar pelaksanaan aktivitas

Pimpinan perpustakaan tidak akan mampu melaksanakan fungsi manajemen kepemimpinan dengan baik tanpa perencanaan yang sudah ditetapkan. Perencanaan memadai akan memberikan petunjuk kepada pimpinan perpustakaan mengenai sistem organisasi, prosedur dan kebijakan yang ditempuh, kualifikasi tenaga yang diperlukan, dan kearah mana tenaga harus digerakkan untuk melakukan pekerjaan dan tugas-tugas kepustakawanan.

2.             Perencanaan merupakan alat pengawasan

Pengawasan sebenarnya merupakan upaya sistematis untuk menetapkan standar prestasi sesungguhnya dengan standar yang telah ditetapkan. Dengan adanya perencanaan akan diketahui adanya penyimpangan langkah yang kemudian dapat dilakukan pengukuran signifikansi penyimpangan. Oleh karena itu, pengawasan harus didasarkan pada perencanaan. Perencanaan yang jelas, lengkap, dan terpadu akan mampu meningkatkan efektivitas pengawasan.

 

 

3.             Perencanaan yang proporsional akan membawa efektivitas dan efesiensi

Dengan adanya perencanaan, seorang pimpinan perpustakaan akan berusaha untuk mencapai tujuan dengan biaya yang paling kecil dan menghasilkan produk (barang atau jasa) yang lebih besar. Oleh karena itu, dalam penyusunan rencana perlu diantisipasi adanya akibat-akibat yang tidak dikehendaki dan sedapat mungkin dihindarkan atau setidaknya dikurangi.

 

C.      Fungsi Perencanaan

Perencanaan yang merupakan titik awal kegiatan akan menentukan sasaran yang akan dicapai, tindakan yang akan dilakukan bentuk organisasi yang tepat, dan orang-orang yang bertanggung jawab atas suatu kegiatan. Perencanaan yang matang berfungsi untuk:[6]

 

1.             Membantu tercapainya tujuan

Perencanaan perpustakaan harus dapat membantu secara positif kearah tercapai nya tujuan jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Oleh karena itu, suatu perencanaan harus dilaksanakan secara kontinue. Disamping itu dalam perencanaan jangka pendek harus diarahkan untuk menunjang rencana jangka panjang.

Pada umumnya orang cenderung gamam dan ragu-ragu terhadap masa depan yang penuh ketidakpastian. Dengan perencanaan yang disusun berdasarkan alasan-alasan yang kuat dan pemikiran yang mendalam, keragu-raguan itu dapat dibatasi, atau bahkan dihilangkan..

2.             Tercapainya efektivitas dan efisiensi

Efektivitas menunjukkan kemampuan seseorang dalam merumuskan tujuan dan alat yang tepat untuk mencapai tujuan. Peter Drucker menyatakan bahwa efektivitas adalah melakukan pekerjaan yang benar. Adapun efisiensi adalah kemampuan menyelesaikan pekerjaan dengan benar. Ini dapat diartikan bahwa hasil, produktivitas, dan kinerja yang diperoleh lebih banyak daripada pengeluaran biaya, tenaga, pikiran, dan mesin yang digunakan. Langkah ini berarti menunjukkan adanya penghematan, baik dari segi tenaga maupun biaya.

 

D.           Tahapan Perencanaan Perpustakaan

Langkah-langkah dalam perencanaan perpustakaan adalah sebagai berikut:[7]

1.       Penetapan visi, misi dan tujuan

Keberadaan visi dalam suatu perpustakaan akan berfungsi memperjelas arah perkembangan perpustakaandan memotovasi seluruh komponen untuk mengambil tindakan kearah yang benar. Dengan visi yang jelas akan membantu kordinasi atas kegiatan orang-orang terikat dengan suatu perpustakaan. Visi merupakan penetapan tujuan jangka-jangka panjang yang bersifat abstrak, mudah difahami, memiliki keunggulan dari yang lain, terbayangkan dan disusun oleh pimpinan bersama anggota lembaga. Adapun misi merupakan penjabaran visi dengan rumusan-rumusan kegiatan yang akan dilakukan dan hasilnya dapat diukur, dilihat, dirasakan maupun dibktikan. Sedangkan tujuan adalah sasaran yang akan dicapai suatu perpustakaan dalam jangka pendek dan hasilnya bisa dirasakan, tujuan perpustakaan harus jelas.

2.       Perumusan keadaan sekarang

Keadaan perpustakaan sekarang perlu difahami, baik kekurangan mupun kelebihannya. Hal itu penting untuk menetapkan langkah-langkah yang akan dilakukan. Pada tahap ini diperlukan  informasi dan data statistik yang akurat yang diperoleh dengan komunikasi yang baik diperpustakaan itu.

3.       Identifikasi kemudahan dan hambatan

Perlu difahami pula kekuatan apa saja yang dimiliki perpustakaan sebagai moda l untuk melakukan kegiatan. Adapun segala sesuatu yang dapat dijadikan kekuatan itu antara lain berupa modal, koleksi, sumberdaya manusia dan lainnya. Kekurangan yang dapat menjadi hambatan pengembangan perpustakaan pun perlu diketahui dan segera diatasi. Apabila kekurangan itu dikeloala dengan baik justru akan menjadi kekuatan. Elemen-elemen yang dianggap sebagai kekurangan itu antara lain minimnya dana, ruang yang sempit, minat baca rendah, atasan yang kurang memperhatikan, koleksi sedikit dan lain sebagainya.

4.       Pengembangan perencanaan

Dalam pelaksanaan kegiatan perpustakaan terdapat pengembangan prosedur, alat, dana maupun tenaga karena berbagai faktor. Oleh karena itu, kemungkinan-kemungkinan seperti ini perlu diidentifikasi  sebaik-baiknya agar dalam pengembangan perencanaan tidak terjadi pemborosan dana dan tenaga atau terjadinya penyelewengan atas perencanaan semula.

                                

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

A.           Simpulan

Perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang apa yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Didalamnya meliputi tempat, oleh siapa pelaku atau pelaksana, dan bagaimana tata caranya mencapai itu.

Perencanaan perlu di pikirkan terutama sistem yang akan diberlakukan di suatu perpustakaan. Misalnya, sistem pengadaan koleksi, sistem inventarisasi, sistem katalogisasi, sistem klasifikasi, sistem sirkulasi, dan software yang akan dipakai.

Perencanaan yang matang berfungsi untuk, membantu tercapainya tujuan, serta tercapainya efektivitas dan efisiensi. Langkah-langkah perencanaan perpustakaan adalah sebagai berikut, penetapan visi, misi dan tujuan, perumusan keadaan sekarang, identifikasi kemudahan dan hambatan, pengembangan perencanaan.

                                                                                      

B.           Saran

Menurut kami, dalam perencanaan perpustakaan yang baik dibutuhkan beberapa langkah-langkah diantaranya penetapan visi, misi dan tujuan dan adanya pengembangan perencanaan dan di dalam perencanaan dibutuhkan usaha merumuskan program yang didalamnya memuat segala sesuatu yang akan dilaksanakan, penentuan tujuan, kebijaksanaan, arah yang akan ditempuh, prosedur dan metode yang akan diikuti dalam usaha pencapaian tujuan.

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Hartono. 2016. Manajemen Perpustakaan Sekolah Menuju Perpustakaan Modern & Profesional. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Lasa HS. 2005. Manajemen Perpustakaan, Yogyakarta: Gama Media.

Sinaga, Dian. Mengelola Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Pustaka Putra Khatulistiwa.

 

 

 

 

 



[1] Lasa HS, Manajemen Perpustakaan ( Yogyakarta: Gama Media, 2005), hlm 56

[2] Hartono, Manajemen Perpustakaan Sekolah Menuju Perpustakaan Modern dan Profesional (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), hlm 46

[3] Ibid, hlm 48

[4] Lasa HS, Manajemen Perpustakaan ( Yogyakarta: Gama Media, 2005), hlm 57

[5] Ibid, hlm. 58-59

[6] Ibid, hlm. 60

[7] Ibid, hlm. 61-62


No comments:

Post a Comment

TOKOH TASAWUF DI INDONESIA

BAB II PEMBAHASAN A.     TOKOH TASAWUF DI INDONESIA Berikut merupakan beberapa tokoh-tokoh tasawuf di Indonesia: 1.       Hamzah Fan...