Thursday, 11 June 2020

Makalah Tentang Proses Perencanaan

PROSES PERENCANAAN


DAFTAR ISI

                                                                                                                                 hal

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………         i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………..         ii

 

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………..         1

A.    Latar Belakang ………………………………………………………………...        1

B.   Rumusan Masalah ……………………………………………………………..        1

C.     Tujuan ………………………………………………………………………….       1

D.    Ruang Lingkup …………………………………………………………………      2

 

BAB II PROSES PERENCANAAN ………………………………………..……        3

A.    Pengertian Perencanaan ………………………………………...………...…....       3   

B.     Perencanaan Perpustakaan ..…….……………………………..………....…....       5

C.     Tahap Dasar Perencanaan ……………………………....………………….….        6     

D.    Proses Perencanaan ……………………………………………………………       7

 

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………….        10

A.    Simpulan ……………………………………………………………………….       10

B.     Saran …………………………………………………………………………...       10

 

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………..        11


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

      Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan (planning) juga merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan proses perencanaan.

      Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manjemen, terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada instuisi dan firasat (dugaan).

Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi menajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.

 

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan perencanaan?

2.      Bagaimana perencanaan perpustakaan?

3.      Bagaimana tahap dasar perencanaan?

4.      Bagaimana proses perencanaan?

 

C.    Tujuan

1.      Untuk mengetahui pengertian perencanaan

2.      Untuk mengetahui perencanaan perpustakaan

3.      Untuk mengetahui tahap dasar perencanaan

4.      Untuk mengetahui proses perencanaan

 

D.    Ruang Lingkup

Di dalam makalah ini, kami hanya membahas tentang pengertian perencanaan, perencanaan perpustakaan, tahap dasar perencaaan, dan proses perencanaan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PROSES PERENCANAAN

 

A.    Pengertian Perencanaan

Perencanaan menurut Newman, dikutip oleh Manullang: “Planning is deciding in advance what is to be done.” Jadi, perencanaan adalah penentuan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan. Robbins dan Coulter dikutip dari Ernie Tisnawati mendefiniskan perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi. Sebelum manajer dapat mengorganisasi, mengarahkan atau mengawasi, mereka harus membuat rencana-rencana yang memberikan tujuan dan arah organisasi. Dalam perencanaan, manajer memutuskan “apa yang harus dilakukan, kapan melakukannya, bagaimana melakukannya, dan siapa yang melakukannya”.[1]

Perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang apa yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Didalamnya meliputi tempat, oleh siapa pelaku atau pelaksana, dan bagaimana tata caranya mencapai itu. Setiap rencana memiliki tiga ciri khas, yaitu (1) selalu berdimensi waktu yang akan datang atau kemasa depan, (2) selalu mengandung kegiatan-kegiatan tertentu dan bertujuan tertentu, (3) memiliki alasan, sebab, atau landasan, baik secara personal, organisasional, maupun kedua-duanya. Mutu perencanaan akan ditentukan oleh beberapa faktor, seperti pandangan hidup, pengetahuan, dan kemampuan pribadi perencana (planner). Bagi para perencana diperlukan sekurang-kurangnya tiga kemampuan berpikir, yaitu :

1.      Berpikir secara trayektoris, artinya melihat kedepan (futuristis, memperkirakan keadaan, trayek atau jalan lintas yang akan ditempuh).

2.      Berpikir secara kualitatif, artinya dapat mengenal, melihat, dan menentukan segala sesuatu yang akan diperlukan, seperti kebutuhan tenaga manusia, dengan persyaratan tertentu antara lain kemampuan, keterampilan, jumlah, kebutuhan dana, sarana dan prasarana, peralatan dan perlengkapan.

3.      Berpikir secara kuantitatif, artinya dapat melihat dimensi-dimensi, mengukur, menghitung, membuat jadwal, dan berpikir secara matematis.

Perencanaan akan menghasilkan rencana. Bentuk dan wujud rencana yang praktis dan pragmatis akan sangat mempermudah pelaksanaan dan pengawasan. Bentuk dasar suatu rencana adalah:

1. Sesuatu rumusan yang akan dicapai

2. Kebijakan sebagai pedoman untuk mengambil keputusan dimasa yang akan datang

3. Prosedur, metode, dan proses tata kerja dalam menyelesaikan pekerjaan

4. Program kerja dan jadwal pelaksana kegiatan secara berurutan

5. Anggaran yang dibutuhkan

6. Jaringan, diagram, desain, pola, dan model yang dijadikan pedoman untuk menyelesaikan pekerjaan.[2]

 

 

Perencanaan merupakan proses dan kegiatan pimpinan (manajer) yang terus-menerus. Maksudnya setiap kali timbul sesuatu yang “baru”, baik masalah, hal, situasi maupun kondisi, maka perlu dibuat rencana atau diperbarui rencana yang sudah ada, dalam bentuk suatu keputusan (decision) terlebih dulu.kemudian hasil perencanaan baru itu harus diperintahkan untuk dilaksanakan. Tanpa keputusan dan perintah (komando) tidak akan ada pelaksanaan dan penyelenggaraan. Tugas yang sulit dalam perencanaan adalah pertama, mengenai orang, baik dalam arti pribadi, oknum, pelaku, perilaku, kelompok, grup, maupun masyarakatnya. Kedua, adalah mengenai keterbatasan pada diri manusia itu sendiri, bahwa ia (mereka) tidak bisa meramal dengan tepat keadaan hari depan. Dengan demikian maka perencanaan itu dapat kita rumuskan sebagai:[3]

1. Aktivitas pengumpulan data dan informasi, beserta pemikiran untuk menentukan apa  yang akan dicapai, apa yang harus dilakukan, bagaimana urutannya, fasilitas yang diperlukan.

2. Membuat pasti untuk dicapai atau dijalankan (faktor penguasaan dan kontrol).

3. Menentukan dan merumuskan segala apa yang dituntut atau dikehendaki oleh organisasi yang dipimpinnya.

Sebuah perencanaan yang baik, adalah yang rasional, dapat dilaksanakan, dan menjadi panduan langkah selanjutnya. Oleh karena itu, perencanaan tersebut sudah merupakan permulaan pekerjaan yang baik dari proses pencapaian tujuan organisasi.

 

B.     Perencanaan Perpustakaan

Perpustakaan sebagai lembaga yang selalu berkembang (library is the growing organism) memerlukan perencanaan dalam pengelolaan, meliputi bahan informasi, sumber daya manusia, dana, gedung/ruang, sistem, dan perlengkapan.

Sumber daya manusia merupakan unsur pendukung utama dalam kegiatan organisasi/lembaga. Kebutuhan sumber daya manusia untuk perpustakaan perlu direncanakan dengan mempertimbangkan: jenis kegiatan, kualitas dan kuantitas tenaga, spesialisasi, pemanfaatan teknologi informasi, dana, dan tingkat pendidikan pemakai.

Tidak kalah pentingnya perencanaan penggalian dana yang menjadi nafas suatu perpustakaan. Dana dapat diperoleh melalui keanggotaan, denda, jasa fotokopi, jasa penelusuran literatur, jasa terjemahan, kerjasama dengan penerbit, anggaran rutin, dan anggaran proyek/sponsor.[4]

Mengingat begitu pentingnya perencanaan bagi suatu perpustakaan, dalam penyusunannya diperlukan pengetahuan dan pengetahuan luas. Perencanaan ini terkait masalah sumber daya manusia, dana, dan fasilitas lain sebagai pendukung pelaksanaan. Pentingnya perencanaan bagi suatu perpustakaan disebabkan karena hal-hal berikut ini :

 

1.      Perencanaan merupakan dasar pelaksanaan aktivitas

Pimpinan perpustakaan tidak akan mampu melaksanakan fungsi manajemen dan kepemimpinan dengan baik tanpa perencanaan yang sudah ditetapkan. Perencanaan yang memadai akan memberikan petunjuk kepada pimpinan perpustakaan mengenai sistem organisasi, prosedur dan kebijakan yang ditempuh, kualifikasi tenaga yang diperlukan, dan kearah mana tenaga harus digerakkan untuk melakukan pekerjaan dan tugas-tugas kepustakawanan.

 

 

 

2.      Perencanaan merupakan alat pengawasan

Pengawasan sebenarnya merupakan upaya sistematis untuk menetapkan standar prestasi sesungguhnya dengan standar yang telah ditetapkan. Dengan adanya perencanaan akan diketahui adanya penyimpangan langkah yang kemudian dapat dilakukan pengukuran signifikasi penyimpangan itu. Oleh karena itu, pengawasan harus didasarkan pada perencanaan. Perencanaan yang jelas, lengkap, dan terpadu akan mampu meningkatkan efektivitas pengawasan.

3.      Perencanaan yang proporsional akan membawa efektivitas dan efisiensi

Dengan adanya perencanaan, seorang pimpinan perpustakaan akan berusaha untuk mencapai tujuan dengan biaya yang paling kecil dan menghasilkan produk (barang/jasa) yang lebih besar. Oleh karena itu, dalam penyusunan rencana perlu diantisipasi adanya akibat-akibat yang tidak dikehendaki dan sedapat mungkin dihindarkan atau setidaknya dikurangi.

 

 

C.    Tahap Dasar Perencanaan

1.      Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan

Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang kegiatan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja. Tanpa rumusan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber dayanya secara tidak efektif. Tujuan adalah keadaan masa depan yang diinginkan yang ingin direalisasikan organisasi. Tujuan adalah penting karena organisasi ada untuk suatu alasan, dan tujuan mendefinisikan dan menegaskan tujuan alasan tersebut. Rencana adalah cetak biru untuk pencapaian tujuan dan menentukan alokasi sumber daya yang diperlukan, jadwal, tugas, dan tindakan lainnya. Tujuan menentukan tujuan masa depan; rencana menentukan cara hari ini. Konsep perencanaan biasanya menggabungkan kedua gagasan tersebut; artinya menentukan tujuan organisasi dan menentukan untuk mencapainya.

2.      Merumuskan keadaan saat ini

Pemahaman akan posisi perusahaan sekarang dari tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya-sumber daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan, adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang. Setelah keadaan ini dianalisa barulah rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana lebih lanjutnya. Untuk mendapatkan keadaan saat ini diperlukan informasi tentang keuangan dan data statistic perusahaan yang didapatkan melalui komunikasi dalam organisasi.

3.      Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan

Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu, perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intern dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya, atau yang mungkin menimbulkan masalah.

4.      Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan

Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai alternative kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternative-alternatif tersebut dan pemilihan alternative terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai alternative yang ada.

Dalam pelaksanaan kegiatan perpustakaan terdapat pengembangan prosedur, alat, dana, maupun tenaga karena berbagai faktor. Oleh karena itu, kemungkinan-kemungkinan seperti ini perlu diidentifikasi sebaik-baiknya agar dalam pengembangan perencanaan tidak terjadi pemborosan dana dan tenaga atau terjadinya penyelewengan atas perencanaan semula.[5] Agar dalam pengembangan perpustakaan dapat dicapai tujuan yang baik, perencanaan perlu mempertimbangkan sumber daya manusia, bahan informasi, dana, gedung/ruang, sistem, dan peralatan dengan tetap memperhatikan manajemen dan keahlian.

 

D.    Proses Perencanaan

Perencanaan terdiri atas aktivitas yang dioperasikan oleh seorang manajer untuk berpikir kedepan dan mengambil keputusan saat ini, yang memungkinkan untuk mendahului serta menghadapi tantangan pada waktu yang akan datang. Berikut ini aktivitas perencanaan yang dimaksud adalah:[6]

 

 

 

1.      Prakiraan

Prakiraan merupakan suatu usaha yang sistematis untuk meramalkan atau memperkirakan waktu yang akan datang dengan penarikan kesimpulan atas fakta yang telah diketahui.

2.      Penetapan tujuan

Penetapan tujuan merupakan suatu aktivitas untuk menetapkan sesuatu yang ingin dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan.

3.      Pemograman

Pemograman adalah suatu aktivitas yang dilakukan dengan maksud untuk menetapkan; (a) langkah-langkah utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan. (b) unit dan anggota yang bertanggung jawab untuk setiap langkah. (c) urutan serta pengaturan waktu setiap langkah.

4.      Penjadwalan

Penjadwalan adalah penetapan atau penunjukan waktu menurut kronologi tertentu guna melaksanakan berbagai macam pekerjaan.

5.      Penganggaran

Penganggaran merupakan suatu aktivitas untuk membuat pernyataan tentang sumber daya keuangan yang disediakan untuk aktivitas dan waktu tertentu.

6.      Pengembangan prosedur

Pengembangan prosedur merupakan suatu aktivitas menormalisasikan cara, teknik, dan metode pelaksanaan suatu pekerjaan.

7.      Penetapan dan interprestasi kebijakan

Penetapan dan interprestasi kebijakan adalah suatu aktivitas yang dilakukan dalam menetapkan syarat berdasarkan kondisi mana manajer dan para bawahannya akan bekerja. Suatu kebijakan adalah sebagai suatu keputusan yang senantiasa berlaku untuk permasalahan yang timbul berulang demi suatu organisasi.

 

       Berdasarkan aktivitas perencanaan di atas, berikut ini adalah langkah-langkah penting dalam perencanaan:

1.      Menjelaskan permasalahan

Permasalahan harus digambarkan dengan jelas. Demikian juga permasalahan harus dideskripsikan secara singkat karena suatu permasalahan yang dirumuskan dengan cara efektif adalah setengah selesai.

 

2.      Usaha memperoleh informasi tentang aktivitas yang direncanakan

Pengetahuan tentang aktivitas yang akan direncanakan adalah penting dan perlu untuk perencanaan yang efektif. Hal ini memiliki pengaruh terhadap aktivitas lain, baik yang bersifat intern maupun ekstern bagi organisasi. Agar efektif, suatu ektivitas harus didasarkan atas pengetahuan.

3.      Analisis dan klasifikasi informasi

Tiap-tiap informasi diperikasa secara terpisah dalam hubungannya dengan informasi secara keseluruhan. Hubungan timbal balik ditunjukkan dan berhubungan dengan perencanaan yang dihadapi, ditemukan, dan dinilai. Informasi yang diperuntukkan guna menghadapi permasalahan yang sejenis diklasifikasikan sehingga data yang sama disatukan.

4.      Menentukan dasar perencanaan dan batasan

Berdasarkan data yang berhubungan dengan permasalahan maupun atas dasar pendapat yang dianggap penting untuk menetapkan rencana, harus disusun prakiraan tertentu.

5.      Menentukan rencana berganti

Biasanya terdapat beberapa rencana berganti untuk menyelesaikan pekerjaan dan berbagai macam alternative dikembangkan dalam langkah ini. Kecermatan dan kecerdikan serta kreativitas sering diperlukan untuk memperoleh beberapa rencana yang mungkin.

6.      Memilih rencana yang diusulkan

Perlu dipertimbangkan dengan cermat mengenai ketepatan aktivitas yang dipilih (direncanakan) dengan alokasi biaya yang akan dikeluarkan. Keputusan dalam hal ini dapat dibuat oleh satu orang maupun terdiri atas sekelompok orang tertentu.

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

A.    Simpulan

Perencanaan merupakan titik awal kegiatan perpustakaan dan harus disusun oleh perpustakaan itu sendiri. Perencanaan berguna untuk memberikan arah, menjadi standar kerja, memberi kerangka pemersatu dan membantu memperkirakan peluang. Dalam penyusunan perencanaan hendaknya tercakup apa yang akan di lakukan, bagaimana cara melaksanakannya, kapan pelaksanaannya dan siapa yang bertanggung jawab dan berapa anggaran yang diperlukan. Dengan demikian perencanaan itu merupakan langkah yang mendasar  dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh masing-masing perpustakaan.

Pentingnya perencanaan bagi suatu perpustakaan disebabkan karena hal-hal sebagai berikut: perencanaan merupakan dasar pelaksanaan aktivitas, perencanaan merupakan alat pengawasan, dan perencanaan yang proporsioanl akan membawa efektivitas dan efisiensi.

Tahap dasar perencanaan yaitu, menetapkan tujuan dan serangkain tujuan, merumuskan keadaaan saat ini, mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan, mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan.

Proses perencanaan terdiri atas aktivitas yang dioperasikan oleh seorang manajer untuk berpikir kedepan dan mengambil keputusan saat ini. Aktivitas perencaan yang dimaksud yaitu, prakiraan, penetapan tujuan, pemograman, penjadwalan, penganggaran, pengembanga prosedur, penetapan dan interprestasi kebijakan.

 

B.     Saran

Kami berharap, setelah mengetahui definisi perencanaan, perencanaan dalam perpustakaan, tahap dasar perencanaan, serta bagaimana proses perencanaan itu sendiri, dapat memberikan pemahaman kepada pembaca tentang bagaimana menjadi seorang pemimpin yang tentunya selalu melakukan fungsi perencanaan dalam berbagai aktivitas atau kegiatan dalam berbagai aktivitas aau kegiatan dalam proses kepemimpinannya, baik pemimpin didalam organisasi, perusahaan, maupun lembaga pendidikan.

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Hartono. 2016. Manajemen Perpustakaan Sekolah Menuju Perpustakaan Modern & Professional. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Lasa HS. 2005. Manajemen Perpustakaan, Yogyakarta: Gama Media.

Sutarno Ns. 2006. Manajemen perpustakaan : Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Sagung Seto.

 

 



[1] Hartono, Manajemen Perpustakaan Sekolah Menuju Perpustakaan Modern dan Professional (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016) hlm. 47

[2] Sutarno Ns, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sagung Seto, 2006) hlm. 135-138

[3] Ibid, hlm. 140

[4] Ibid, hlm. 141

[5] Lasa HS, Manajemen Perpustakaan (Yogyakarta: Gama Media, 2005) hlm. 62

[6] Ibid, hlm. 65


No comments:

Post a Comment

TOKOH TASAWUF DI INDONESIA

BAB II PEMBAHASAN A.     TOKOH TASAWUF DI INDONESIA Berikut merupakan beberapa tokoh-tokoh tasawuf di Indonesia: 1.       Hamzah Fan...