Wednesday, 10 June 2020

PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN DALAM USAHA KECIL

DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................ ii

Daftar isi.................................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan

A.    Latar Belakang .............................................................................................. 1

B.     Rumusan Masalah ......................................................................................... 1

C.     Tujuan ........................................................................................................... 1

BAB II Pembahasan

A.    Proses Perencanaan........................................................................................ 2

B.     Fungsi Organisasi dalam Usaha Kecil........................................................... 4

C.     Fungsi Directing dalam Usaha Kecil............................................................. 7

D.    Fungsi Controlling dalam Usaha Kecil.......................................................... 11

BAB III Penutup

A.    Kesimpulan ................................................................................................... 14

B.     Saran ............................................................................................................. 14

Daftar Pustaka ........................................................................................................ 15

 

 

 

 

 

 

 

 

 


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belekang

Manajemen adalah suatu hal yang penting dalam menunjang keberhasilan suatu usaha.Fungsi manajemen adalah sebagai elemen – elemen dasar yang akan selalu ada melekat didalam proses manajemen yang akan dijadikan sebagai acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.

Fungsi manajemen diperkenalkan oleh seorang industrialis perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ia menyebutkan lima fungsi manajemen yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi dan mengendalikan. Dalam manajemen terdapat empat fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian (controlling).

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa yang di maksud dengan proses perencanaan?

2.      Apa fungsi dari organisasi dalam usaha?

3.      Apa fungsi dari direcring?

4.      Apa fungsi dari controlling?

C.    Tujuan

1.      Untuk mengetahui apa itu proses perencanaan.

2.      Untuk mengetahui fungsi organisasi dalam usaha.

3.      Untuk mengetahui fungsi directing.

4.      Untuk mengetahui fungsi controlling.

 

 


 

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Proses Perencanaan

1.      Proses Perencanaan Usaha

Untuk mengelola perusahaan bisnis, terlebih dahulu merumuskan bagaimana proses perencanaan strategi bisnis perusahaan. Proses perencanaan strategi bisnis perusahaan adalah sebagai berikut:

a.       Merumuskan misi bisnis.

Mengindentifikasi rencana tujuan atau arah perusahaan.Misi dapat mengidentifikasikan apakah keunikan, karakter perusahaan.

 

b.      Menganalisis lingkungan bisnis, terutama pelanggan dan persaingan.

Langkah awal management yang efektif adalah menetapkan sasaran yang diharapkan untuk dicapai suatu bisnis.Boone dan Kurtz (2002) mengemukakan bahwa dalam proses perencanaan bisnisperlu diketahui bagaimana posisi kompetitif perusahaan. Maka untuk melihat kompetitif perusahaan dilakukan analisis SWOT, maksudnya untuk menilai kekuatan dan kelemahan internal perusahaan serta peluang danan caman yang dihadapi perusahaan.

c.       Menetapkan sasaran bisnis.

Sasaran bisnis adalah tujuan yang diharuskan dan direncanakan untuk dicapai suatu bisnis. Manager harus membuat suatu keputusan mengenai tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mencapai sarana perusahaan.

d.      Merumuskan strategi bisnis.

Strategi merupakan rencana komprehensif untuk mencapai misi, tujuan dan sasaran. R.W. Griffin memberikan defenisi strategi sebagai berikut :Strategi adalah perangkat luas rencana organisasi untuk mengimplementasikan keputusan yang diambil demi mencapai tujuan organisasi.

2.      Strategidan Model Perencanaan Usaha Kecil

Strategi merupakan program umum untuk mencapai sasaran organisasi dalam rangka melaksanakan misi. Strategi ini membentuk arah yang terpadu dari[1]

 

 

 

seluruh sasaran organisasi dan menjadi petunjuk dalam penggunaan sumber-sumber daya organisasi yang akan digunakan dalam rangka mencapai sasaran.

 

Langkah-langkah penyusunan strategi perencanaan ini adalah :

 

1)             Menentukan tujuan, manager harus memilih tujuan strategi analisa lingkungan, tujuan yang dipilih harus di cek dan disesuaikan dengan factor-faktor ekstern yang ada.

2)             Menentukan ukuran, manager harus menentukan ukuran guna mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan sehingga akan memudahkan menentukanapakah kegiatan tersebut berhasil atau tidak.

3)             Bandingkan rencana bawahan dengan rencana strategis, rencana-rencana yang telah dibuat oleh managemen tingkat bawah perlu diteliti kesesuaiannya dengan rencana tingkat atas.

4)             Hilangkan perbedaan yang terjadi, bila terdapat perbedaan antara rencana yang dibuat oleh management tingkat bawah dengan rencana strategis maka perlu adanya penyesuaian satu sama lain sehingga perbedaan rencana tidak terjadi.

5)             Memilih alternative, manager harus mampu mengevaluasi dan memilih alternative yang terbaik.

6)             Penerapan perencanaan strategis, alternative yang terpilihakan menjadi rencana yang harus divormulasikan secara jelas dan kemudian dirinci kedalam kegiatan-kegiatan organisasi.

7)             Mengukur dan mengawasi kemajuan, rencana yang telah dilakukan perlu di ukur dan diawasi kemajuannya untuk menghindari terjadinya kegagalan-kegagalan.[2]

Pada perusahaan-perusahaan besar, manajemen usaha biasanya dikelola oleh profesional yang sudah berpengalaman dibidangnya. Lalu, bagaimana dengan usaha-usaha kecil? Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan manajemen usaha untk usaha kecil agar berkembang dan sukses.

1.      Terapkan Strategi Pemasaran

a.       Tentukan pasar menggunakan STP(segmentasi, target, dan posisi produk).

b.      Jangan lupakan aspek marketing mix: 7P(price, place, product, promotion, people, physical product, dan process).

2.      Mencari Investor Untuk Pendanaan.

3.      Bekerja Keras dan Disiplin.

4.      Menjual kualitas yang baik.

5.      Rekrut Karyawan yang Baik dan Berkualitas.

6.      Perlakukan vendor dengan Baik.

7.      Menggunakan Teknologi.[3]

 

3. Jenis Perencanaan

Rencana menurut jangka waktunya dibagi atas :

1)             Rencanajangka pendek, perencanaan jangka pendek yang pelaksanaannya membutuhkan waktu kurang dari 1 tahun.

2)             Rencana jangka menengah, perencanaan jangka menengah yang waktu pelaksanaannya membutuhkan waktu antara 1-3 tahun.

3) Rencana jangka panjang, perencanaan jangka panjang yang dalam pelaksanaannya membutuhkan waktu tiga tahun atau lebih.

B. Fungsi Organisasi dalam Usaha

          Pengorganisasian (organizing) merupakan fungsi manajemen yang menggabungkan sumber daya manusia dan bahan melalui struktur formal dari tugas dan kewenangan. Hasil dari proses pengorganisasian adalah organisasi (organization) organisasi adalah sekelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam UKM pengorganisasianbjuga sangat diperlukan guna mencapai tujuan yang diinginkan.UKM memiliki sistem organisasi yang sederhana dan bersifat informal.

Boone and Kurtz menggambarkan langkah langkah dalam proses

1.      Menentukan aktivitas kerja khusus yang diperlukan untuk mengimplementasikan rencana dan mencapai tuujuan.

Pengorganisasian, yaitu sebagai berikut :

2.       Mengelompokkan aktivitas kerja kedalam pola logis atau struktur.[4]

3.      Menyerahkan aktivitas ke posisi dan orang yang spesifik serta mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan.

4.      Mengkoordinasikan aktivitas dari kelompok dan individu yang berbeda.

5.      Mengevaluasi aktivitas dari kelompok dan individu yang berbeda.

 

1.       Struktur Organisasi yang tepat bagi usaha kecil

Struktur organisasi suatu perusahaan menggambarkan suatu hubungan tanggung jawab dan wewenang yang ada pada suatu perusahaan.Selain itu, struktur organisasi juga menggambarkan pembagian kerja dari suatu aktivitas tertentu guna kelancaran usaha yang sedang dijalankan oleh suatu perusahaan.

          R.W. Griffin memberikan defenisi struktur organisasi adalah spesifikasi pekerjaan yang harus dilakukan didalam organisasi serta cara-cara mengaitkan pekerjaan satu dengan yang lainnya.

          Struktur organisasi mengidentifikasi tanggung jawab untuk setiap posisi secara rinci struktur organisasi itu menggambarkan :

1.      Aktivitas kerja masing masing unit dalam organisasi.

2.      Hubungan diantara masing masing unit aktivitas.

3.      Jenis-jenis pekerjaan yang akan dilakukan oleh masing masing kelompok.

4.      Menentukan wewenang dan tanggung jawab masiing masing unit.

5.      Memperjelas koordinasi antara masing masing unit.

Struktur organisasi suatu perusahaan dapat digambarkan dengan bagan organisasi, yaitu suatu diagram yang memperlihatkan interaksi tanggung jawab dari para karyawan.

Untuk lebih jelasnya lagi terdapat 5 jenis bagan atau struktur organisasi, yaitu :

1.      Organisasi garis

Bentuk struktur organisasi garis mennggambarkan kekuasaan mengalir secara langsung dari manajemen puncak kebagian yang ada dibawahnya.Bentuk organisasi ini sering ditemui pada perusaahaan kecil karena sederhana dan jelas.

2.      Organisasi garis dan staf

Organisasi ini adalah bentuk organisasi yang banyak dipakai oleh perusahaan besar, daerah usahanya luas dan kompleks. Pada prinsipnya organisasi ini hampir sama dengan organisasi garis hanya saja ditambah dengan staf yang merupakan satu atau beberapa orang yang ahlidalam bidang tertentu yang tugasnya memberi pengarahan sesuai bidangnya kepada pimpinan perusahaan bila mengalam kesulitan dalam menangani masalah. Namun tidak memiliki hak memerintah bawahan.

3.      Organisasi fungsional

Organisasi ini menghendaki adanya spesialisasi dan tindak mengikuti ksesederhanaan seperti organisasi garis.Organisasi fungsional memungkinkan seorang pegawai menerima perintah dari beberapa atasan yang masing masing pimppinan mempunyai spesialisasi sendiri.

 

4.      Organisasi komite

Bentuk organisasi dimana komite adalah kelompok formal yang menggantikan para manajer didalam struktur organisasi.Anggota komite berasal dari berbagai tingkatan manajemen.Bentuk ini sangat sesuai untuk organisasi yang sangat perlu sikap hati hati dari berbagai sudut pandang.Misalnya tata usaha sekolah yang diketahui oleh seorang komite.

5.      Organisasi matriks

Organisasi ini adalah bentuk organisasi dimana perusahaaan biasanya mengerjakan dua pekerjaaan.Yaitu pekerjaan dasar dan pekerjaan pekerjaan tertentu, batas toleransi pekerjaan yang singkat dalam perusahaan besar maka bentuk matrix inilah yang paling cocok digunakan.

Penyusunan struktur organisasi pada UKM  itu sendiri tidak menggunakan aturan aturan yang pasti, jadi cenderung bersifat kekeluargaan. Tidak ada spesifikasi dalam jabatan, antara atasan dan bawahan sama-sama melakukan pekerjaan/tugas yang sama meskipun ada tugas-tugas yang dikerjakan sesuai dengan tugas masing masing.

MANAJER

Kepala bagian pemasaran

Kepala bagian pemasaran

Kepala bagian pemasaran

KARYAWAN

 

 

 

 

 

 


Gambar diatas dalah contoh struktur organisasi perusahaan kecil pada pabrik roti dimana gambar diatas menunjukkan bahwa strruktur organisasi termasuk tipe organisasi funsional, dimana pihak perusahaan telah melakukan pembagian tugas dala operasionalisasinya meskipun pembagian kerja tersebut masih terlihat sederhana.

Manajer bertugas sebagai pengelola utama dan bertannggung jawab terhadap pengembalian keputusan yang terkait dengan seluruh aktivitas perusahaan.Kepala bagian pemasaran bertanggung jawab terhadap pemasaran produk sehingga hal hal yang berkaitan dengan agen atau sales menjadi tanggunng jawab kpala bagian pemaasaran ini. Dalam pengelolaan perusahaan diiatas, kepala bagian keuangan bertanggung jawab terhadap segala hal yang berkaitan dengan masalah keuangan, misalnya pembayaran upah karyawan, pengadaan bahan baku, kasir, serta keluar masuk arus keuangan pada perusahaan tersebu.

Untuk kepala bagian produksi, dalam proses proses produksi ini, bagian produksi bertanggung jawab untuk mengawasi aktivitas produksi mulai dari penggilingan, penimbangan, pengepresan, pencetakan, pemasakan melalui oven, dan pengemasan roti dengan menggunakan pembungkus plastik atau kardus untuk roti pesanan.

Karyawan hampir sebagian besar bertugas dalam proses produksi pembuatan roti, hal ini karena bidang produksi adalah bagian yang paling banyak membutuhkan tenaga kerja manusia, meskipun ada beberapa bagian pada bidang produksi yang telah menggunakan peralatan modern, yaitu proses penggilingan dan pencampuran adonan.

Biasanya dalam menjalankan aktivitas perusahaan, hubungan antara pemilik dengan karyawannya lebih bersifat hubungan kekeluargaan sehingga yang terbentuk anatara pemilik dan karyawan lebih cenderung ke arah hubungan yang informal.[5]

C. Fungsi Directing dalam Usaha Kecil

     1. Apa yang Dimaksud Manajer dalam Usaha

          Pelaku usaha kecil dan menengah sebagai pendiri perusahaan tidak selalu identik dengan manajer profesional. Bahkan adakalanya apa yang dilakukan manajer yang pendiri berbedamdengan apa yang dilakukan manajer profesional. Yang benar dia adalah orang yang memiliki kreatifitas, melakukan inovasi dan mengambil resiko pribadi dalam rangka memenuhi ambisinya yaitu menjadi wirausaha.

          Dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya kita telah memberikan batasan bahwa manajer identi dengan pengelola sebuah unit kerja. Pengelola adalah seseorang yang kepadanya diserahkan sejumlah sumber daya, untuk dilakukan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian agar unit kerjanya menghasilkan suatu keluaran yang bukan hanya sesuai dengan sasaran unit kerjanya, akan teteapi juga sesuai dengan sasaran organisasi secara keseluruhan. Sedangkan manajer adalah seseoarng yang bekerja dengan melalui orang lain dengan mengkoordinasikan pekerjaan mereka guna mencapai tujuan organisasi atau perusahaab (Robbins, Coulter, 2003;5).

2.      Kriteria Manajer Bagi Usaha

          Kriteria manajer berdasarkan hubungan antar pribadi, informasi dan pengambilan keputusan :

1)      Dalam hubungan antar pribadi

a.       Dapat menjalin hubungan baik dengan teman organisasi dalam bekerja memilki kecerdasan dalam mencari peluang yang ada disekitarnya..

b.      Dapat menjaga kehormatan diri sendiri serta nama baik perusahaannya.

c.       Mudah bermasyarakat dan bersosialisasi.    

2)      Dengan informasi

a.       Mengerti dan dapat menggunakan sistem informasi yang ada di zaman moodern ini.

b.      Dapat mencari informasi dengan cepat.

c.       Memiliki informasi serta pengetahuan yang cukup daam bidang yang dikerjakannya.

d.      Dapat mengelola dan mencari peluang atas informasi yang dimilikinya.

3)      Dalam pengambilan keputusann

a.       Dapat mengambil keputusan yang cepat dan tepat.

b.      Pengambiilan keputusan tidak berdasarkan keuntungan pribadi.

c.       Pengambilan keputusan dilakukan secara obyektif.

 

3. Tipe Tipe Manajer

          G.R. Terry sebagai salah seorang pengembang ilmu manajemen mengemukakan tipe kepemimpinan sebagai berikut :

1) Kepemimpinan Kharismatik

          Tipe manajer kharismatik ini memiliki kekuatan energy, daya tarik dan pembawaan yang luar bias untuk mempengaruhi orang lain. sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya, tipe kharismatik ini mmemiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri. Totalitas kepemimpinan kharismmatik memancarkan pengaruh dan daya tarik yang amat besar.

2) Kepemimpinan Pribadi

          Seorang manajer dalam melaksanakan tindakannya selalu dilakukan dengan cara kontak pribadi. Instruksi disampaikan secara orral ataupun langsung pribadi disampaiakan oleh manajer yang bersangkutan.Tipe kepemimpinan ini sering sering dianut oleh perusahaan kecil karena kompleksitas bawahan maupun kegiatannya sangatlah kecil.Akibanya, pelaksanaan selain mudah juga sangat efektif dan memang biasa dilakukan tanpa mengalami procedural yang berbelit.

3)  kepemimpinan Nonpribadi

          Segala peraturan dan kebijakan yang berlaku pada pperusahaan melalui bawahannya atau menggunakan media nonpribadi, baik rencana instruksi, maupun program penyeliannya.Pada tipe ini, semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya senndiri.Pemimpin hanya berfungsi sebagai symbol, tidak memiliki keterampilan teknis, tidak mempunyai wibawa, tidak mampu menciptakan suasana kerja yang kooperatif. Kedudukan sebagai pemimpin biasanya diperoleh dengan cara penyogokan atau karena sistem nepotisme. Oleh karena itu organ isasi yang dipimpinnya kacau.

4) Kepemimpinan Otoriter

          Manajer yang bertipe otoriter biasanya bekerja secara sungguh sungguh, teliti, dan cermat.Manajer bekerja menurut peraturan dan kebijakan yang berlaku dengan ketat.Meskipun agak kaku dan segala instruksinya harus dipatuhi oleh para bawahan, dan para bawahan tidak berhak mengomentarinya. Karena manajer beranggapan bahwa dialah yang bertindak sebagai pengemudi yang akan bertanggung jawab atas segala kompleksitas organisasi.[6]

5) Kepemimpinan Demokratis

          Pada kepemimpinan yang demokratis, manajer beranggapan bahwa ia merupakan bagian integral yang sama sebagai elemen perusahaan dan secara bersamaan seluruh elemen tersebut bertanggung jawab terhadap perusahaan. Oleh kareana itu, agar seluruh bawahan merasa turut bertanggung jawab maka mereka harus berpartisipasi dalam aktivitas perencanaan, evaluasi, dan penyeliaan.Setiap individu bawahan merupakan potensi yang berharga dalam usaha merealisasikan tujuan.

6) Kepemimpinan Paternalistik

          Kepemimpinan yang paternalistik dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapakaan dalam hubungan antara manajer dengan perusahaan.Tujuannya adalah untuk melindungi dan memberikan arah, tindakan, dan perilaku ibarat peran seorang bapak kepada anaknya.Mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa atau anak sendiri yang perlu dikembangkan.

7) Kepemimpinan Menurut Bakat

          Tipe kepemimpinan menurut bakatb biasanya muncul dari kelompok informal yang didapatkan dari pelatihan meskipun tidak langsung.biasanya akan muncul pemimpin yang memiliki keklemahan diantara mereka yang ada dalam kelompok tersebut menurut  keahliannya  dimana iaa terlibat didalamnya.pada situasi ini peran bakat sangat menonjol,sebagai dampak pembawaan sejak lahir dan mungkin disebabkan adaanya faktor keturunan.

 

 

4. kepemimpinan dalam wirausahan

          Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain kearah pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin yang berhasil memimpin para karyawan dengan baik.Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efesiensi yang meningkat dan keberhasiloan yang berkesinambungan dari perusahaan.

          Para wirausahawan memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, mereka mengembangkan gaya kepemimpinan mereka sendiri sesuai dengan karakter pribadi mereka dalam memajukan perusahaannya.

1.      Perilaku kepemimpinan

Perilaku kepemimpinan menyangkut dua bidang utama :

a.       Berorientasi pada tugas yang menetapkan sasaran. Merencanakan dan mencapai sasaran.

b.      Berorientasi pada orang yang memotivasi dan membina hubungan manusiawi.

Ada variabel utama yang tercakup dalam kepemimpinan

1)      Kepemimpinan melibatkan orang lain seperti bawahan atau para pengikut.

2)      Kepemimpinan menyangkut distributor kekuasaan.

3)      Kepemimmpinan menyangkut penamaan pengaruh dalam rangka mengarahkan para bawahan.

2.      Tiga pendekatan utama kepemimpinan

1)      Pendekatan sifat sifat

2)      Pendekatan keprilakuan

3)      Sebab sebab munculnya pemimpin

3.      Orientasi tugas pemimpin

Seorang pemimpin cenderung menunjukkan pola pola perilaku berikut:

1.      Merumuskan secara jelas peranan sendiri maupun sifatnya.

2.      Menetapkan tujuan yang sukar tapi dapat dicapai, dan memberitahukan orang orang apa yang diharapkan dari mereka.

3.      Menentukan prosedur prosedur untuk mengukur kemajuan menuju tujuan dan untuk mengukur pencapaian tujuan itu, yakin tujuan yang dirumuskan secara jelas dan khas.

4.      Melaksanakan peranan kepemimpinan secara aktif dalam merencanakan, mengarahkan, membimbing danmengendalikan kegiatan kegiatan yang berorientasi pada btujuan.

5.      Berminat mencapai peningkatan produktifitas.

D.    Fungsi Controlling dalam Usaha Kecil

1.      Fungsi Pengawasan Bagi Pelaku UKM

Controlling adalah mengukur dan membetulkan kegiatan-kegiatan bawahan untuk menjamin sesuainya kejadian-kejadian dengan rencana.Ia mengukur pelaksanaan kerja dengan sasaran-sasaran dan rencana-rencana menunjukkan penyimpangan-penyimpangan negative yang ada, dan mengambil tindakan pembentukan untuk penyimpangan-penyimpangan itu, membantu menjamin terlaksanaanyarencana –rencana.

Fungsi pengawasan disini adalah untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan danberjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.

 

2.      Bagaimanapengawasan Yang Cocok, Efektiv, Danevisiendalam UKM

Manager memegang kendali yang amat penting dalam mewujudkan efektifitas organisasi. Seberapa jauh organisasi mencapai tujuannya dan memenuhi kebutuhan masyarakat sangat bergantung pada baik tidaknya manager organisasi yang bersangkutan mengoperasikan pekerjaannya.Peter F. Drucker berpendapat bahwa prestasi seorang manager dapat diukur berdasarkan dua konsep yaitu efisien dan efektivitas.Efisiensi berarti kemampuan untuk melakukan kerjaan dengan benar.

          Agar kegiatan pengawasan membuahkan hasil yang diharapkan, perhatiaan serius harus diberikan kepada berbagai dasar pemikiran yang sifatnya fundamental, beberapa diantaranya adalah sebagaiberikut :

a)      Orientasi kerja dalam setiap organisasi adalah efisiensi, bekerja secara efisiensi berarti menggunakan sumber-sumber yang tersedia seminimal untuk membuahkan hasil yang telah ditetapkan dalam rencana.

b)      Dalam penyelenggaraan dalam kegiatan operasional adalah efektifitas. Jika seorang berbicara efektifitas sebagai orientasi kerja, artinya yang menjadi sorotan perhatiannya adalah tercapainya berbagai sasaran yang telah ditentukan tepat pada waktunya dengan menggunakan sumber tertentu yang sudah dialokasikan untuk melakukan berbagai kegiatan.

c)      Produktifitas yaitu merupakan ide yang menonjol dalam membicarakan dan mengusahakan produktifitas ialah maksimalisasi hasil yang harus dicapai berdasarkan dan memanfaatkan sumber dana dan daya yang sudah dialokasikan sebelumnya.

d)      Pengawasan dilakukan pada waktu berbagai kegiatan sedang berlangsung dan dimaksudkannya untuk mencegah supaya jangan sampai terjadi penyimpangan, penyelewengan dan pemborosan.

e)      Tidak ada manager yang dapat mengelak dari tanggung jawab melakukan pengawasan karena para pelaksana adalah manusia yang tidak sempurna.

f)       Pengawasan akan berjalan dengan lancar apabila proses dasar pengawasan dilakukan dan ditaati.

Jadi hakikat dari ciri-ciri pengawasan adalah syarat-syarat yang harus ada dalam melakukan pengawasan, dimana hal itu harus dipenuhi guna mencapai suatu pengawasan yang efektif dan efisien.[7]

 

 


BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Dalam membangun sebuah usaha perlunya manajemen yang baik, mau itu usaha kecil maupun sampai usaha besar tetapi pada umumnya sebuah usaha pastinya akan bermula dengan yang namanya usaha kecil yang nantinya akan berkembang sebagai usaha besar, maka dari itu perlunya menerapkan manajemen yang baik dalam membangun usaha.

Dengan memahami proses perencanaan beserta fungsi diatas yang dapat kita terapkan pada sebuah usaha yang akan dibangun.

B.     Saran

Semoga kita yang ingin membangun sebuah usaha bisa menerapkan manajemen yang baik terhadap sebuah usaha, agar terciptanya usaha yang berkembang dan diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak orang yang ingin membangun usaha.

 


 

DAFTAR PUSTAKA

Https://www.jurnal.id/blog/tips-terapkan-manajemen-usaha-untuk-bisnis-kecil/, Diakses pada tangga 30 Mei 2020.

Rifai, Muhammad dan Husinsah.2020. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil.Medan.

 



[1]Rifai Muhammad dan Husinsah. 2020. Kewirausahaan dan managemen usaha kecil. Medan hlm 149

[2] Ibid hlm 153

[4]Ibid hlm 154-155

 

[5]Ibid hlm 158-159

[6]Ibid hlm 163-165

[7]Ibid hlm 167-170


No comments:

Post a Comment

TOKOH TASAWUF DI INDONESIA

BAB II PEMBAHASAN A.     TOKOH TASAWUF DI INDONESIA Berikut merupakan beberapa tokoh-tokoh tasawuf di Indonesia: 1.       Hamzah Fan...