DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................
ii
Daftar isi....................................................................................................................
ii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................... 1
BAB II Pembahasan
A. Proses Perencanaan........................................................................................ 2
B. Fungsi Organisasi dalam Usaha Kecil........................................................... 4
C. Fungsi Directing dalam Usaha Kecil............................................................. 7
D. Fungsi Controlling dalam Usaha Kecil.......................................................... 11
BAB III Penutup
A. Kesimpulan ................................................................................................... 14
B. Saran ............................................................................................................. 14
Daftar Pustaka ........................................................................................................ 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belekang
Manajemen adalah suatu hal yang penting dalam menunjang
keberhasilan suatu usaha.Fungsi manajemen adalah sebagai elemen – elemen dasar
yang akan selalu ada melekat didalam proses manajemen yang akan dijadikan
sebagai acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
Fungsi manajemen diperkenalkan oleh seorang industrialis
perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ia menyebutkan lima fungsi
manajemen yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi dan
mengendalikan. Dalam manajemen terdapat empat fungsi manajemen yang banyak
dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian
(organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian
(controlling).
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa
yang di maksud dengan proses perencanaan?
2.
Apa
fungsi dari organisasi dalam usaha?
3.
Apa
fungsi dari direcring?
4.
Apa
fungsi dari controlling?
C. Tujuan
1.
Untuk
mengetahui apa itu proses perencanaan.
2.
Untuk
mengetahui fungsi organisasi dalam usaha.
3.
Untuk
mengetahui fungsi directing.
4.
Untuk
mengetahui fungsi controlling.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Proses
Perencanaan
1.
Proses
Perencanaan Usaha
Untuk mengelola perusahaan bisnis,
terlebih dahulu merumuskan bagaimana proses perencanaan strategi bisnis
perusahaan. Proses perencanaan strategi bisnis perusahaan adalah sebagai
berikut:
a. Merumuskan
misi bisnis.
Mengindentifikasi
rencana tujuan atau arah perusahaan.Misi dapat mengidentifikasikan apakah
keunikan, karakter perusahaan.
b.
Menganalisis lingkungan bisnis, terutama
pelanggan dan persaingan.
Langkah awal management yang efektif adalah menetapkan
sasaran yang diharapkan untuk dicapai suatu bisnis.Boone dan Kurtz (2002)
mengemukakan bahwa dalam proses perencanaan bisnisperlu diketahui bagaimana
posisi kompetitif perusahaan. Maka untuk melihat kompetitif perusahaan dilakukan
analisis SWOT, maksudnya untuk menilai kekuatan dan kelemahan internal
perusahaan serta peluang danan caman yang dihadapi perusahaan.
c.
Menetapkan sasaran bisnis.
Sasaran bisnis adalah tujuan yang diharuskan dan
direncanakan untuk dicapai suatu bisnis. Manager harus membuat suatu keputusan
mengenai tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mencapai sarana perusahaan.
d.
Merumuskan strategi bisnis.
Strategi merupakan
rencana komprehensif untuk mencapai misi, tujuan dan sasaran. R.W. Griffin memberikan
defenisi strategi sebagai berikut :Strategi adalah perangkat luas rencana
organisasi untuk mengimplementasikan keputusan yang diambil demi mencapai
tujuan organisasi.
2.
Strategidan
Model Perencanaan Usaha Kecil
Strategi
merupakan program umum untuk mencapai sasaran organisasi dalam rangka
melaksanakan misi. Strategi ini membentuk arah yang terpadu dari[1]
seluruh
sasaran organisasi dan menjadi petunjuk dalam penggunaan sumber-sumber daya
organisasi yang akan digunakan dalam rangka mencapai sasaran.
Langkah-langkah
penyusunan strategi perencanaan ini adalah :
1)
Menentukan tujuan, manager harus memilih
tujuan strategi analisa lingkungan, tujuan yang dipilih harus di cek dan
disesuaikan dengan factor-faktor ekstern yang ada.
2)
Menentukan ukuran, manager harus
menentukan ukuran guna mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan sehingga
akan memudahkan menentukanapakah kegiatan tersebut berhasil atau tidak.
3)
Bandingkan rencana bawahan dengan rencana
strategis, rencana-rencana yang telah dibuat oleh managemen tingkat bawah perlu
diteliti kesesuaiannya dengan rencana tingkat atas.
4)
Hilangkan perbedaan yang terjadi, bila
terdapat perbedaan antara rencana yang dibuat oleh management tingkat bawah
dengan rencana strategis maka perlu adanya penyesuaian satu sama lain sehingga
perbedaan rencana tidak terjadi.
5)
Memilih alternative, manager harus mampu
mengevaluasi dan memilih alternative yang terbaik.
6)
Penerapan perencanaan strategis,
alternative yang terpilihakan menjadi rencana yang harus divormulasikan secara
jelas dan kemudian dirinci kedalam kegiatan-kegiatan organisasi.
7)
Mengukur dan mengawasi kemajuan, rencana
yang telah dilakukan perlu di ukur dan diawasi kemajuannya untuk menghindari
terjadinya kegagalan-kegagalan.[2]
Pada perusahaan-perusahaan besar, manajemen usaha biasanya dikelola oleh
profesional yang sudah berpengalaman dibidangnya. Lalu, bagaimana dengan
usaha-usaha kecil? Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melakukan manajemen usaha untk usaha kecil agar berkembang dan sukses.
1.
Terapkan
Strategi Pemasaran
a.
Tentukan
pasar menggunakan STP(segmentasi, target, dan posisi produk).
b.
Jangan
lupakan aspek marketing mix: 7P(price, place, product, promotion, people,
physical product, dan process).
2.
Mencari
Investor Untuk Pendanaan.
3.
Bekerja
Keras dan Disiplin.
4.
Menjual
kualitas yang baik.
5.
Rekrut
Karyawan yang Baik dan Berkualitas.
6.
Perlakukan
vendor dengan Baik.
7.
Menggunakan
Teknologi.[3]
3. Jenis
Perencanaan
Rencana
menurut jangka waktunya dibagi atas :
1)
Rencanajangka pendek, perencanaan jangka
pendek yang pelaksanaannya membutuhkan waktu kurang dari 1 tahun.
2)
Rencana jangka menengah, perencanaan
jangka menengah yang waktu pelaksanaannya membutuhkan waktu antara 1-3 tahun.
3) Rencana
jangka panjang, perencanaan jangka panjang yang dalam pelaksanaannya
membutuhkan waktu tiga tahun atau lebih.
B.
Fungsi Organisasi dalam Usaha
Pengorganisasian (organizing) merupakan fungsi manajemen
yang menggabungkan sumber daya manusia dan bahan melalui struktur formal dari tugas
dan kewenangan. Hasil dari proses pengorganisasian adalah organisasi
(organization) organisasi adalah sekelompok orang yang saling berinteraksi dan
bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam UKM pengorganisasianbjuga
sangat diperlukan guna mencapai tujuan yang diinginkan.UKM memiliki sistem
organisasi yang sederhana dan bersifat informal.
Boone and Kurtz
menggambarkan langkah langkah dalam proses
1. Menentukan
aktivitas kerja khusus yang diperlukan untuk mengimplementasikan rencana dan
mencapai tuujuan.
Pengorganisasian,
yaitu sebagai berikut :
2. Mengelompokkan aktivitas kerja kedalam pola
logis atau struktur.[4]
3. Menyerahkan
aktivitas ke posisi dan orang yang spesifik serta mengalokasikan sumber daya
yang dibutuhkan.
4. Mengkoordinasikan
aktivitas dari kelompok dan individu yang berbeda.
5. Mengevaluasi
aktivitas dari kelompok dan individu yang berbeda.
1. Struktur Organisasi yang tepat bagi usaha
kecil
Struktur
organisasi suatu perusahaan menggambarkan suatu hubungan tanggung jawab dan
wewenang yang ada pada suatu perusahaan.Selain itu, struktur organisasi juga
menggambarkan pembagian kerja dari suatu aktivitas tertentu guna kelancaran
usaha yang sedang dijalankan oleh suatu perusahaan.
R.W. Griffin memberikan defenisi
struktur organisasi adalah spesifikasi pekerjaan yang harus dilakukan didalam
organisasi serta cara-cara mengaitkan pekerjaan satu dengan yang lainnya.
Struktur organisasi mengidentifikasi
tanggung jawab untuk setiap posisi secara rinci struktur organisasi itu
menggambarkan :
1. Aktivitas
kerja masing masing unit dalam organisasi.
2. Hubungan
diantara masing masing unit aktivitas.
3. Jenis-jenis
pekerjaan yang akan dilakukan oleh masing masing kelompok.
4. Menentukan
wewenang dan tanggung jawab masiing masing unit.
5. Memperjelas
koordinasi antara masing masing unit.
Struktur organisasi suatu
perusahaan dapat digambarkan dengan bagan organisasi, yaitu suatu diagram yang
memperlihatkan interaksi tanggung jawab dari para karyawan.
Untuk
lebih jelasnya lagi terdapat 5 jenis bagan atau struktur organisasi, yaitu :
1. Organisasi
garis
Bentuk
struktur organisasi garis mennggambarkan kekuasaan mengalir secara langsung
dari manajemen puncak kebagian yang ada dibawahnya.Bentuk organisasi ini sering
ditemui pada perusaahaan kecil karena sederhana dan jelas.
2. Organisasi
garis dan staf
Organisasi
ini adalah bentuk organisasi yang banyak dipakai oleh perusahaan besar, daerah
usahanya luas dan kompleks. Pada prinsipnya organisasi ini hampir sama dengan
organisasi garis hanya saja ditambah dengan staf yang merupakan satu atau
beberapa orang yang ahlidalam bidang tertentu yang tugasnya memberi pengarahan
sesuai bidangnya kepada pimpinan perusahaan bila mengalam kesulitan dalam
menangani masalah. Namun tidak memiliki hak memerintah bawahan.
3. Organisasi
fungsional
Organisasi
ini menghendaki adanya spesialisasi dan tindak mengikuti ksesederhanaan seperti
organisasi garis.Organisasi fungsional memungkinkan seorang pegawai menerima
perintah dari beberapa atasan yang masing masing pimppinan mempunyai
spesialisasi sendiri.
4. Organisasi
komite
Bentuk
organisasi dimana komite adalah kelompok formal yang menggantikan para manajer
didalam struktur organisasi.Anggota komite berasal dari berbagai tingkatan
manajemen.Bentuk ini sangat sesuai untuk organisasi yang sangat perlu sikap
hati hati dari berbagai sudut pandang.Misalnya tata usaha sekolah yang
diketahui oleh seorang komite.
5. Organisasi
matriks
Organisasi
ini adalah bentuk organisasi dimana perusahaaan biasanya mengerjakan dua pekerjaaan.Yaitu
pekerjaan dasar dan pekerjaan pekerjaan tertentu, batas toleransi pekerjaan
yang singkat dalam perusahaan besar maka bentuk matrix inilah yang paling cocok
digunakan.
Penyusunan struktur
organisasi pada UKM itu sendiri tidak
menggunakan aturan aturan yang pasti, jadi cenderung bersifat kekeluargaan.
Tidak ada spesifikasi dalam jabatan, antara atasan dan bawahan sama-sama
melakukan pekerjaan/tugas yang sama meskipun ada tugas-tugas yang dikerjakan
sesuai dengan tugas masing masing.
MANAJER Kepala bagian
pemasaran Kepala bagian
pemasaran Kepala bagian
pemasaran KARYAWAN
Gambar
diatas dalah contoh struktur organisasi perusahaan kecil pada pabrik roti
dimana gambar diatas menunjukkan bahwa strruktur organisasi termasuk tipe
organisasi funsional, dimana pihak perusahaan telah melakukan pembagian tugas
dala operasionalisasinya meskipun pembagian kerja tersebut masih terlihat
sederhana.
Manajer
bertugas sebagai pengelola utama dan bertannggung jawab terhadap pengembalian
keputusan yang terkait dengan seluruh aktivitas perusahaan.Kepala bagian
pemasaran bertanggung jawab terhadap pemasaran produk sehingga hal hal yang
berkaitan dengan agen atau sales menjadi tanggunng jawab kpala bagian
pemaasaran ini. Dalam pengelolaan perusahaan diiatas, kepala bagian keuangan
bertanggung jawab terhadap segala hal yang berkaitan dengan masalah keuangan,
misalnya pembayaran upah karyawan, pengadaan bahan baku, kasir, serta keluar
masuk arus keuangan pada perusahaan tersebu.
Untuk
kepala bagian produksi, dalam proses proses produksi ini, bagian produksi
bertanggung jawab untuk mengawasi aktivitas produksi mulai dari penggilingan,
penimbangan, pengepresan, pencetakan, pemasakan melalui oven, dan pengemasan
roti dengan menggunakan pembungkus plastik atau kardus untuk roti pesanan.
Karyawan
hampir sebagian besar bertugas dalam proses produksi pembuatan roti, hal ini
karena bidang produksi adalah bagian yang paling banyak membutuhkan tenaga
kerja manusia, meskipun ada beberapa bagian pada bidang produksi yang telah
menggunakan peralatan modern, yaitu proses penggilingan dan pencampuran adonan.
Biasanya
dalam menjalankan aktivitas perusahaan, hubungan antara pemilik dengan
karyawannya lebih bersifat hubungan kekeluargaan sehingga yang terbentuk
anatara pemilik dan karyawan lebih cenderung ke arah hubungan yang informal.[5]
C. Fungsi Directing dalam Usaha
Kecil
1. Apa
yang Dimaksud
Manajer dalam Usaha
Pelaku usaha kecil dan menengah sebagai pendiri perusahaan
tidak selalu identik dengan manajer profesional. Bahkan adakalanya apa yang
dilakukan manajer yang pendiri berbedamdengan apa yang dilakukan manajer
profesional. Yang benar dia adalah orang yang memiliki kreatifitas, melakukan
inovasi dan mengambil resiko pribadi dalam rangka memenuhi ambisinya yaitu
menjadi wirausaha.
Dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya kita telah
memberikan batasan bahwa manajer identi dengan pengelola sebuah unit kerja.
Pengelola adalah seseorang yang kepadanya diserahkan sejumlah sumber daya,
untuk dilakukan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian agar unit kerjanya menghasilkan suatu keluaran yang bukan hanya
sesuai dengan sasaran unit kerjanya, akan teteapi juga sesuai dengan sasaran
organisasi secara keseluruhan. Sedangkan manajer adalah seseoarng yang bekerja
dengan melalui orang lain dengan mengkoordinasikan pekerjaan mereka guna
mencapai tujuan organisasi atau perusahaab (Robbins, Coulter, 2003;5).
2.
Kriteria
Manajer
Bagi
Usaha
Kriteria manajer berdasarkan hubungan antar pribadi,
informasi dan pengambilan keputusan :
1) Dalam
hubungan antar pribadi
a. Dapat
menjalin hubungan baik dengan teman organisasi dalam bekerja memilki kecerdasan
dalam mencari peluang yang ada disekitarnya..
b. Dapat
menjaga kehormatan diri sendiri serta nama baik perusahaannya.
c. Mudah
bermasyarakat dan bersosialisasi.
2) Dengan
informasi
a. Mengerti
dan dapat menggunakan sistem informasi yang ada di zaman moodern ini.
b. Dapat
mencari informasi dengan cepat.
c. Memiliki
informasi serta pengetahuan yang cukup daam bidang yang dikerjakannya.
d. Dapat
mengelola dan mencari peluang atas informasi yang dimilikinya.
3) Dalam
pengambilan keputusann
a. Dapat
mengambil keputusan yang cepat dan tepat.
b. Pengambiilan
keputusan tidak berdasarkan keuntungan pribadi.
c. Pengambilan
keputusan dilakukan secara obyektif.
3.
Tipe Tipe Manajer
G.R. Terry sebagai salah seorang pengembang ilmu manajemen
mengemukakan tipe kepemimpinan sebagai berikut :
1) Kepemimpinan
Kharismatik
Tipe manajer kharismatik ini memiliki kekuatan energy, daya
tarik dan pembawaan yang luar bias untuk mempengaruhi orang lain. sehingga ia
mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya, tipe kharismatik ini mmemiliki
inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri. Totalitas
kepemimpinan kharismmatik memancarkan pengaruh dan daya tarik yang amat besar.
2) Kepemimpinan Pribadi
Seorang manajer dalam melaksanakan tindakannya selalu
dilakukan dengan cara kontak pribadi. Instruksi disampaikan secara orral
ataupun langsung pribadi disampaiakan oleh manajer yang bersangkutan.Tipe
kepemimpinan ini sering sering dianut oleh perusahaan kecil karena kompleksitas
bawahan maupun kegiatannya sangatlah kecil.Akibanya, pelaksanaan selain mudah
juga sangat efektif dan memang biasa dilakukan tanpa mengalami procedural yang
berbelit.
3) kepemimpinan Nonpribadi
Segala peraturan dan kebijakan yang berlaku pada
pperusahaan melalui bawahannya atau menggunakan media nonpribadi, baik rencana
instruksi, maupun program penyeliannya.Pada tipe ini, semua pekerjaan dan
tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya senndiri.Pemimpin hanya
berfungsi sebagai symbol, tidak memiliki keterampilan teknis, tidak mempunyai
wibawa, tidak mampu menciptakan suasana kerja yang kooperatif. Kedudukan
sebagai pemimpin biasanya diperoleh dengan cara penyogokan atau karena sistem
nepotisme. Oleh karena itu organ isasi yang dipimpinnya kacau.
4) Kepemimpinan Otoriter
Manajer yang bertipe otoriter biasanya bekerja secara
sungguh sungguh, teliti, dan cermat.Manajer bekerja menurut peraturan dan
kebijakan yang berlaku dengan ketat.Meskipun agak kaku dan segala instruksinya
harus dipatuhi oleh para bawahan, dan para bawahan tidak berhak
mengomentarinya. Karena manajer beranggapan bahwa dialah yang bertindak sebagai
pengemudi yang akan bertanggung jawab atas segala kompleksitas organisasi.[6]
5) Kepemimpinan
Demokratis
Pada kepemimpinan yang demokratis, manajer beranggapan
bahwa ia merupakan bagian integral yang sama sebagai elemen perusahaan dan
secara bersamaan seluruh elemen tersebut bertanggung jawab terhadap perusahaan.
Oleh kareana itu, agar seluruh bawahan merasa turut bertanggung jawab maka
mereka harus berpartisipasi dalam aktivitas perencanaan, evaluasi, dan
penyeliaan.Setiap individu bawahan merupakan potensi yang berharga dalam usaha
merealisasikan tujuan.
6) Kepemimpinan
Paternalistik
Kepemimpinan yang paternalistik dicirikan oleh suatu
pengaruh yang bersifat kebapakaan dalam hubungan antara manajer dengan
perusahaan.Tujuannya adalah untuk melindungi dan memberikan arah, tindakan, dan
perilaku ibarat peran seorang bapak kepada anaknya.Mereka menganggap bawahannya
sebagai manusia yang tidak/belum dewasa atau anak sendiri yang perlu
dikembangkan.
7) Kepemimpinan Menurut
Bakat
Tipe kepemimpinan menurut bakatb biasanya muncul dari
kelompok informal yang didapatkan dari pelatihan meskipun tidak
langsung.biasanya akan muncul pemimpin yang memiliki keklemahan diantara mereka
yang ada dalam kelompok tersebut menurut
keahliannya dimana iaa terlibat
didalamnya.pada situasi ini peran bakat sangat menonjol,sebagai dampak
pembawaan sejak lahir dan mungkin disebabkan adaanya faktor keturunan.
4.
kepemimpinan dalam wirausahan
Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain
kearah pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti
menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah
tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin yang berhasil memimpin
para karyawan dengan baik.Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya pada
pertumbuhan yang berkesinambungan, efesiensi yang meningkat dan keberhasiloan
yang berkesinambungan dari perusahaan.
Para wirausahawan memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda,
mereka mengembangkan gaya kepemimpinan mereka sendiri sesuai dengan karakter
pribadi mereka dalam memajukan perusahaannya.
1. Perilaku
kepemimpinan
Perilaku kepemimpinan
menyangkut dua bidang utama :
a. Berorientasi
pada tugas yang menetapkan sasaran. Merencanakan dan mencapai sasaran.
b. Berorientasi
pada orang yang memotivasi dan membina hubungan manusiawi.
Ada variabel utama yang
tercakup dalam kepemimpinan
1) Kepemimpinan
melibatkan orang lain seperti bawahan atau para pengikut.
2) Kepemimpinan
menyangkut distributor kekuasaan.
3) Kepemimmpinan
menyangkut penamaan pengaruh dalam rangka mengarahkan para bawahan.
2. Tiga
pendekatan utama kepemimpinan
1) Pendekatan
sifat sifat
2) Pendekatan
keprilakuan
3) Sebab
sebab munculnya pemimpin
3. Orientasi
tugas pemimpin
Seorang
pemimpin cenderung menunjukkan pola pola perilaku berikut:
1. Merumuskan
secara jelas peranan sendiri maupun sifatnya.
2. Menetapkan
tujuan yang sukar tapi dapat dicapai, dan memberitahukan orang orang apa yang
diharapkan dari mereka.
3. Menentukan
prosedur prosedur untuk mengukur kemajuan menuju tujuan dan untuk mengukur pencapaian
tujuan itu, yakin tujuan yang dirumuskan secara jelas dan khas.
4. Melaksanakan
peranan kepemimpinan secara aktif dalam merencanakan, mengarahkan, membimbing
danmengendalikan kegiatan kegiatan yang berorientasi pada btujuan.
5. Berminat
mencapai peningkatan produktifitas.
D.
Fungsi
Controlling dalam Usaha Kecil
1.
Fungsi
Pengawasan Bagi Pelaku UKM
Controlling adalah mengukur dan
membetulkan kegiatan-kegiatan bawahan untuk menjamin sesuainya
kejadian-kejadian dengan rencana.Ia mengukur pelaksanaan kerja dengan
sasaran-sasaran dan rencana-rencana menunjukkan penyimpangan-penyimpangan
negative yang ada, dan mengambil tindakan pembentukan untuk
penyimpangan-penyimpangan itu, membantu menjamin terlaksanaanyarencana
–rencana.
Fungsi
pengawasan disini adalah untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah
direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan danberjalan sesuai dengan
target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan
dunia bisnis yang dihadapi.
2.
Bagaimanapengawasan
Yang Cocok, Efektiv, Danevisiendalam UKM
Manager memegang kendali yang amat penting
dalam mewujudkan efektifitas organisasi. Seberapa jauh organisasi mencapai
tujuannya dan memenuhi kebutuhan masyarakat sangat bergantung pada baik
tidaknya manager organisasi yang bersangkutan mengoperasikan pekerjaannya.Peter
F. Drucker berpendapat bahwa prestasi seorang manager dapat diukur berdasarkan
dua konsep yaitu efisien dan efektivitas.Efisiensi berarti kemampuan untuk
melakukan kerjaan dengan benar.
Agar kegiatan pengawasan membuahkan
hasil yang diharapkan, perhatiaan serius harus diberikan kepada berbagai dasar
pemikiran yang sifatnya fundamental, beberapa diantaranya adalah sebagaiberikut
:
a) Orientasi
kerja dalam setiap organisasi adalah efisiensi, bekerja secara efisiensi
berarti menggunakan sumber-sumber yang tersedia seminimal untuk membuahkan
hasil yang telah ditetapkan dalam rencana.
b) Dalam
penyelenggaraan dalam kegiatan operasional adalah efektifitas. Jika seorang
berbicara efektifitas sebagai orientasi kerja, artinya yang menjadi sorotan
perhatiannya adalah tercapainya berbagai sasaran yang telah ditentukan tepat
pada waktunya dengan menggunakan sumber tertentu yang sudah dialokasikan untuk
melakukan berbagai kegiatan.
c) Produktifitas
yaitu merupakan ide yang menonjol dalam membicarakan dan mengusahakan
produktifitas ialah maksimalisasi hasil yang harus dicapai berdasarkan dan
memanfaatkan sumber dana dan daya yang sudah dialokasikan sebelumnya.
d) Pengawasan
dilakukan pada waktu berbagai kegiatan sedang berlangsung dan dimaksudkannya
untuk mencegah supaya jangan sampai terjadi penyimpangan, penyelewengan dan
pemborosan.
e) Tidak
ada manager yang dapat mengelak dari tanggung jawab melakukan pengawasan karena
para pelaksana adalah manusia yang tidak sempurna.
f) Pengawasan
akan berjalan dengan lancar apabila proses dasar pengawasan dilakukan dan
ditaati.
Jadi
hakikat dari ciri-ciri pengawasan adalah syarat-syarat yang harus ada dalam
melakukan pengawasan, dimana hal itu harus dipenuhi guna mencapai suatu
pengawasan yang efektif dan efisien.[7]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam membangun
sebuah usaha perlunya manajemen yang baik, mau itu usaha kecil maupun sampai
usaha besar tetapi pada umumnya sebuah usaha pastinya akan bermula dengan yang
namanya usaha kecil yang nantinya akan berkembang sebagai usaha besar, maka
dari itu perlunya menerapkan manajemen yang baik dalam membangun usaha.
Dengan memahami
proses perencanaan beserta fungsi diatas yang dapat kita terapkan pada sebuah
usaha yang akan dibangun.
B. Saran
Semoga kita yang
ingin membangun sebuah usaha bisa menerapkan manajemen yang baik terhadap
sebuah usaha, agar terciptanya usaha yang berkembang dan diharapkan makalah ini
dapat bermanfaat bagi banyak orang yang ingin membangun usaha.
DAFTAR PUSTAKA
Https://www.jurnal.id/blog/tips-terapkan-manajemen-usaha-untuk-bisnis-kecil/, Diakses pada tangga 30 Mei 2020.
Rifai, Muhammad
dan Husinsah.2020. Kewirausahaan dan Manajemen
Usaha Kecil.Medan.
[1]Rifai
Muhammad dan Husinsah. 2020. Kewirausahaan
dan managemen usaha kecil. Medan hlm 149
[2]
Ibid hlm 153
[3]Https://www.jurnal.id/blog/tips-terapkan-manajemen-usaha-untuk-bisnis-kecil/, Diakses pada tanggal 30 Mei 2020.
[4]Ibid hlm 154-155
[5]Ibid hlm 158-159
[6]Ibid hlm 163-165
[7]Ibid hlm 167-170
No comments:
Post a Comment