Wednesday, 10 June 2020

ANALISIS PENERAPAN WIRAUSAHA BIDANG INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN

                                                                                                                                                                                Hal

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A.      Latar Belakang ................................................................................................. 1

B.       Rumusan Masalah ........................................................................................... 1

C.       Tujuan  ............................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN  ..................................................................................... 2

A.      Pengertian Wirausaha, Informasi dan Perpustakaan ....................................... 2

B.       Macam-Macam Wirausaha Bidang Informasi dan Perpustakaan.................... 4

C.       Analisis Penerapan Wirausaha Bidang Informasi dan Perpustakaan............... 6

BAB III PENUTUP............................................................................................... 10

A.      Simpulan........................................................................................................... 10

B.       Saran................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 11

 

 

 

 

 

 

 

 

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.      Latar Belakang

Negara yang maju pada umumnya adalah negara yang memiliki banyak wirausahawan sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan, baik itu bagi diri sendiri maupun menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain, sehingga dapat mengurangi pengangguran dan banyak menyumbang pendapatan bagi, negara, berupa badan usaha perseorangan, persekutuan firma, persekutuan komanditer maupun dalam bentuk perseroan terbatas.

Infopreneur mengkhususkan diri dalam informasi. Mereka menyediakan, mempromosikan, mendistribusikan dan memasarkan informasi. Infopreneur mengumpulkan informasi dari beberapa sumber, dan mengemas dalam berbagai cara baru, dan bentuk/format baru untuk memenuhi kebutuhan informasi. Mereka mengambil peluang dari revolusi informasi yang telah menyebabkan ledakan informasi, dimana telah terjadi kesemrawutan informasi yang berdampak kepada sulitnya dan tidak efektifnya sistem temu kembali informasi.

 

B.       Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan wirausaha, informasi dan perpustakaan?

2.      Apa saja macam-macam wirausaha bidang informasi dan perpustakaan?

3.      Bagaimana analisis penerapannya?

 

C.      Tujuan

1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan wirausaha, informasi dan perpustakaan

2.      Untuk mengetahui apa saja macam-macam wirausaha bidang informasi dan perpustakaan

3.      Untuk mengetahui bagaimana analisis penerapannya

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.      Pengertian Wirausaha, Informasi dan Perpustakaan

a.       Wirausaha

Secara etimologi kata wirausaha adalah berasal dari kata “wira” dan “usaha”. “Wira” berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Kata “wira” juga digunakan dalam kata “perwira”. Sedangkan “usaha” berarti “perbuatan untuk mencapai sebuah tujuan”. Jadi, secara etimologis/harfiah, wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang melakukan perbuatan untuk mencapai sebuah tujuan.

Wirausaha (entrepreneur) merupakan seseorang yang memiliki ide mengenai produk atau jasa dan kemudian membisniskannya. Kamus Umum Bahasa Indonesia  mengartikan wirausaha sebagai orang yang pandai dan berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi baru untuk pengadaan produk baru, memamarkanya serta mengatur permodalan operasinya.[1]

Adam Smith, yang kita kenal sebagai bapak ekonomi memiliki pandangan tersendiri. Dalam pandangannya wirausaha berarti orang yang mampu bereaksi terhadap perubahan ekonomi, lalu menjadi agen ekonomi yang mengubah permintaan menjadi produksi. Ahli ekonomi perancis Jean Baptise berpendapat bahwa wirausaha adalah orang yang memiliki seni dan keterampilan tertentu dalam menciptakan usaha ekonomi yang baru. Sedangkan Cantilon berpendapat bahwa wirausaha adalah seorang inkubator gagasan-gagasan baru yang sellau berusaha menggunakan sumber daya secara optimal untuk mencapai tingkat paling tinggi.[2]

Jadi  wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan atau mengarah kepada orang yang melakukan usaha/kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya.[3]

b.      Informasi

Informasi adalah sekumpulan data/ fakta yang diorganisasi atau diolah dengan cara tertentu sehingga mempunyai arti bagi penerima. Data yang telah diolah menjadi sesuatu yang berguna bagi si penerima maksudnya yaitu dapat memberikan keterangan atau pengetahuan. Dengan demikian yang menjadi sumber informasi adalah data. Informasi dapat juga di katakan sebuah pengetahuan yang diperoleh dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi.

Secara etimologis pengertian dari informasi adalah berasal dari bahasa latin yaitu “informatinem” yang berarti ide, garis besar atau kode. Informasi bisa disajikan ke dalam berbagai bentuk mulai dari tulisan, gambar, diagram, tabel, audio, video dan lain-lain.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada.[4]

c.       Perpustakaan

Perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti kitab atau buku. Setelah ditambah awalan “per” dan akhiran “an” menjadi perpustakaan yang artinya kumpulan buku-buku yang kini dikenal sebagai koleksi bahan pustaka. Dalam bahasa Inggris dikenal istilah Library yang berasal dari bahasa latin,yaitu liber atau libri yang artinya buku. Dalam Bahasa Belanda disebut bibliothek, Jerman dikenal dengan bibliothek, Perancis disebut bibliotheque, Spanyol dan Portugis dikenal dengan bibliotheca. Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung tempat menyimpan buku-buku untuk dibaca, sedangkan menurut Taslimah Yusuf (1996), Perpustakaan adalah tempat menyimpan berbagai jenis bahan bacaan. Di situ masyarakat dapat memanfaatkan bacaannya untuk menambah pengetahuan, mencari informasi atau sekadar mendapatkan hiburan. Berbagai jenis koleksi yang tersedia yaitu berupa buku, majalah, surat kabar, bahan audio visual, rekaman kaset, film.

Menurut Random House Dictionary of the English Language, perpustakaan adalah suatu tempat, berupa sebuah ruangan atau gedung yang berisi buku-buku dan bahan-bahan lain untuk bacaan, studi maupun rujukan.

Oleh karena perkembangan zaman, istilah perpustakaan pun menjadi berkembang, sesuai dengan tugas dan fungsinya. Berdasarkan tugas dan fungsinya saat ini, perpustakaan merupakan tempat menyimpan, mengolah dan mencari informasi, di mana informasi tersebut dapat berbentuk bahan bacaan tercetak (buku, jurnal, referensi, dan bahan pustaka tercetak lainnya) maupun bahan bacaan dalam bentuk elektronik (electronic book, elektronik jurnal, dan bahan bacaan bentuk elektronik lainnya). Di dalam perpustakaan tersebut ada organisasi dan sistem yang mengatur perjalanan bahan pustaka/informasi mulai dari pengadaan, pengolahan hingga pelayanan dan penyajian kepada pengguna perpustakaan.[5]

 

B.       Macam-Macam Wirausaha Bidang Informasi dan Perpustakaan

a.       Pemasaran Perpustakaan

Menurut Sindoro yang dimaksud dengan pemasaran yaitu memuaskan kebutuhan pelanggan bila pemasaran melakukan tugas memahami kebutuhan pelanggan dengan baik, mengembangkan produk akan memberikan nilai superior, dan menetapkan harga, mendistribusikan serta mempromosikan secara efektif, produk ini akan dijual dengan mudah.

Menurut Mustafa pemasaran adalah kegiatan analisis, perencanaan, pelaksanaan dan mengendalikan program-program yang telah direncanakan secara cermat yang dibuat untuk menetapkan tukar-menukar sesuatu secara sukarela untuk mencapai sasaran sesuai dengan tujuan organisasi. Konsep pemasaran sebagai bagian manajemen bisnis diarahkan untuk memaksimalkan minat pembaca. Maka dalam meraih sukses pemasaran harus ada pedoman baku sebagai pegangan dalam perencanaan pemasaran.

b.      Jaringan Perpustakaan

Jaringan dalam sebuah perpustakaan berkaitan dengan kegiatan kewirausahaan. Pembangun jaringan di perpustakaan dapat dilihat dari kerjasama produksi buku, spesialis subjek, pengadaan buku asing, penyimpanan buku yang kurang digunakan, pemusatan dan penyimpanan, pengolahan data bibliografi, penyediaan fasilitas, pinjaman koleksi antara perpustakaan, pengembangan pendidikan dan penembangan TI.

c.       Promosi Perpustakaan

Kata promosi dalam bahasa Inggris; promotion, promote yang mempunyai arti menaikkan, memajukan mengembangkan. Promosi dalam usaha perdagangan merupakan instrumen pemasaran yang berkaitan dengan komunikasi, yaitu pesan (message) yang disampaikan oleh produsen kepada konsumen. Menurut Mursid promosi adalah ajakan dengan membujuk dan mendesak target yakni terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Mempromosikan perpustakaan setidaknya menyampaikan pesan (message) yang akan diinformasikan melalui media iklan, poster, brosur, ataupun melalui kegiatan promosi seperti ceramah, diskusi.

d.      Promosi Perpustakaan dengan Web

Website sabagai bagian dari teknologi informasi dapat difungsikan sebagai promosi perpustakaan, yaitu sebagai sarana untuk menginformasikan segala hal yang terdapat di perpustakaan kepada pemustaka. Promosi perpustakaan melauli web akan menjangkau pemustaka yang sangat luas. Dengan web pemustaka tidak harus secara langsung datang ke perpustakaan sudah dapat mengetahui jasa layanan dan koleksi yang terdapat di perpustakaan. Melaui web dapat difungsikan sebagai sarana desiminasi informasi di perpustakaan, dengan semakin kompleksnya koleksi perpustakaan, informasi yang disimpan di perpustakaan bisa diakses oleh masyarakat secara online.

Penggunaan web untuk promosi akan dapat mengangkat citra perpustakaan dan akan membangun image perpustakaan. Dimana perpustakaan dapat mengikuti perkembangan dan tuntutan dari pemustaka. Sehingga perpustakaan mampu menarik pemustaka guna menggunakan fasilitas yang tersedia di perpustakaan.[6]

Penggunaan teknologi informasi dalam inovasi kewirausahaan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan manajemen suatu perpustakaan, dukungan teknologi informasi perpustakaan mampu memenuhi harapan pengguna sehingga perpustakaan tetap diminati dan citranya meningkat di mata masyarakat. Penerapan teknologi di perpustakaan dalam kegiatan kewirausahaan dapat dilihat dari penggunaan katalog online, dapat dilihat juga dengan munculnya web digital library yang kemudian dikenal dengan nama institutional repository (IR).

Perpustakaan adalah instituai nirlaba di mana alas keberadaanya adalah untuk memberikan pelayanan bukan untuk kepentingan finansial. Oleh karena itu dalam dunia perpustakaan tujuan inovator kewirausahaan berkaitan dengan pengembangan kepemimpinan untuk memenuhi kebutuhan perpustakaan dan pengguna. Di Indonesia kewirausahaan dilakukan oleh pustakawan yaitu dengan penyediaan berbagai fasilitas penunjang bagi pengguna. Fasilitas yang disediakan seperti pembukaan kafe, layanan fotokofi, percetakan mini, toko cenderamata, serta penyediaan fasilitas umum seperti mesin ATM dal lain-lain.

 

C.      Analisis Penerapannya

Perpustakan sebagai salah satu penyedia informasi tidak bisa tinggal diam dengan berbagai macam perubahan dan perkembangan yang ada. Perpustakaan dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan informasi dengan memperbaharui koleksi-koleksinya sesuai dengan tingkat perkembangan zaman serta kebutuhan pemakai dan juga meningkatkan mutu pelayanannya. Perpustakaan dituntut untuk menyediakan bervariasi koleksi, baik jenis maupun bentuknya seperti koleksi cetak, non cetak , elektronik, dan lain-lain. Untuk itu penerapan wirausaha dalam bidang informasi dan perpustakaan bisa dilakukan dengan cara:

a.       Pemasaran Perpustakaan

Menurut Harmawan dan Haryono konsep marketing mix cocok untuk diterapkan dalam pemasaran informasi di Perpustakaan. Konsep marketing mix mencakup 4 komponen pokok, yaitu produk, promosi, tempat dan harga.

1.      Produk, produk yang dihasilkan dalam hal ini adalah jurnal, laporan penelitian, indek, abstrak, katalog, pelayanan pemakai dan lain-lain.

2.      Promosi, prinsip promosi dilakukan untuk memberikan atau menyarankan pemakai bahwa perpustakaan tersedia berbagai jenis layanan dan menjelaskan bagaimana cara menggunakanya.

3.      Tempat, setelah promosi maka harus ada tempat sebagai tujuan untuk menempatkan produk yang dipromosikan, yaitu lokasi fisik tempat dimana barang dan jasa yang ditawarkan oleh perpustakaan dapat diakses.

4.      Harga, perbedaan pendapat yang belum sama antara pakar perpustakaan mengenai perlu tidaknya penetapan biaya dalam layanan perpustakaan.

Prinsip pemasaran yang dilakukan perpustakaan manarik minat pemakai dengan tujuan agar informasi yang belum dimanfaatkan dapat teraksibilitas secara maksimal.

b.      Promosi Perpustakaan

Promosi perpustakaan adalah aktivitas mempopulerkan perpustakaan, baik fasilitas, koleksi, jenis layanan, dan semua yang terdapat di dalamnya yang dapat diambil manfaatnya. Tujuan promosi perpustakaan adalah: memperkenalkan fungsi perpustakaan kepada masyarakat pemakai, mendorong minat baca dan mendorong masyarakat agar menggunkan koleksi perpustakaan semaksimal dan menambah jumlah orang yang gemar membaca, memberi kesadaran masyarakat akan adanya pelayanaan perpustakaan dan menggunakannya, serta mengembangkan pengertian masyarakat, agar mendukung kegiatan perpustakaan, memasyarakatkan slogan , sebagai contoh misalnya, ”tak kenal maka tak sayang”.

Beberapa sarana yang dapat digunakan untuk melakukan promosi antara lain:

1)  Sarana promosi dalam bentuk cetak

a.  Brosur adalah media promosi biasanya berbentuk kertas cetak berisi informasi tentang suatu barang atau jasa yang ditawarkan pada konsumen dengan harapan dapat dibeli atau dimanfaatkan.

b. News letter adalah media promosi yang digunakan untuk memberikan informasi kepada sejumlah orang secara teratur berupa berita, artikel dengan tulisan gaya formal.

c. Pembatas buku adalah suatu benda yang digunakan sebagai pembatas pada halaman buku.

d. Terbitan khusus perpustakaan

1. Panduan perpustakaan

2. Kalender perpustakaan

2) Sarana promosi dalam bentuk kegiatan

Sarana promosi dalam bentuk kegiatan bisa berupa pameran perpustakaan, ceramah, seminar, bazar, wisata perpustakaan, pemutaran film tentang penggunaan perpustakaan, perlengkapan perpustakaan, sikap petugas, koleksi, jasa dan semua kegiatan perpustakaan.

3) Sarana promosi dalam bentuk web

Website sebagai bagian dari teknologi informasi dapat difungsikan sebagai promosi perpustakaan, yaitu sebagai sarana untuk menginformasikan segala hal yang terdapat di perpustakaan kepada pemustaka. Promosi perpustakaan melauli web akan menjangkau pemustaka yang sangat luas. Dengan web pemustaka tidak harus secara langsung datang ke perpustakaan sudah dapat mengetahui jasa layanan dan koleksi yang terdapat di perpustakaan. Manfaat yang dapat diperolah promosi melalui internet antara lain:

1.      Siap Sedia 24 Jam

Tidak seperti praktek bisnis offline lainnya yang layanannya tergantung pada hari kerja dan jam kerja, web site selalu siap sedia 24 jam serta bisa diakses oleh pelanggan dari mana saja dan kapan saja.

2.      Menjangkau Pangsa Pasar Yang Tertarget

Melalui promosi online, bisa secara efektif memasarkan bisnis berdasarkan pangsa pasar yang ditargetkan. Baik dari segi area, minat, kebutuhan pelanggan, bahasa, dan lain-lain.

3.      Mengangkat Citra Bisnis

Dengan memiliki sebuah web site, citra (image) bisnis kita bisa terangkat. Walau bisnis tidak besar, tetapi melalui kehadiran secara online, citra bisnis kita akan terangkat dibandingkan kompetitor lain dan bisa bersaing dengan perusahaan besar.

4.      Biaya Pemasaran yang lebih Efektif dan Efisien

Karena pemasaran melalui internet sangat tertarget dan biaya relatif lebih rendah disbanding pemasaran offline, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk pemasarannya juga lebih efektif dan efisien.

5.      Memposisikan Bisnis Di Masa Depan

Semakin hari, semakin banyak bisnis yang hadir secara online. Demikian juga kompetitor lainnya. Kalau tidak sekarang, kelak pun mereka akan menghadirkan bisnisnya melalui internet. Karena itu, kehadiran situs bisnis di internet, setidaknya telah menolong memposisikan bisnis di masa depan.

6.      Mempermudah Dalam Membangun Hubungan Baik Dengan Pelanggan.

Karena internet adalah media yang interaktif, dengan mudah menjalin komunikasi dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan. Baik itu melalui newsletter, kotak saran,  survey/polling, forum, dll. Kelebihan macam-macam perangkat  ini, Anda bisa melayani banyak pelanggan dalam satu waktu.  Lebih hemat waktu, tenaga dan biaya.

7.      Sistem Otomatisasi Yang Responsif

Melalui sistem otomatisasi, web site bisa memberikan respon dengan cepat jika datang pesanan atau permintaan informasi bisnis yang lebih lengkap dari pelanggan. Di zaman yang serba instan ini, kecepatan layanan adalah kemutlakan.[7]

BAB III

PENUTUP

 

A.      Simpulan

Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan, Informasi adalah sekumpulan data/ fakta yang diorganisasi atau diolah dengan cara tertentu sehingga mempunyai arti bagi penerima, sedangkan perpustakaan merupakan tempat menyimpan, mengolah dan mencari informasi, di mana informasi tersebut dapat berbentuk bahan bacaan tercetak maupun bahan bacaan elektronik.

Macam-macam wirausaha dalam bidang informasi dan perpustakaan yaitu; pemasaran perpustakaan, promosi perpustakaan, promosi perpustakaan dengan web.

Perpustakaan dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan informasi dengan memperbaharui koleksi-koleksinya sesuai dengan tingkat perkembangan zaman serta kebutuhan pemakai dan juga meningkatkan mutu pelayanannya. Perpustakaan dituntut untuk menyediakan bervariasi koleksi, baik jenis maupun bentuknya seperti koleksi cetak, non cetak , elektronik, dan lain-lain.

 

B.       Saran

Semoga kita bisa mengambil peluang dari adanya revolusi informasi dengan baik dan memiliki sikap inovatif dalam mengikuti perkembangan informasi yang begitu pesat.

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Ajie, Miyarso Dwi. Sistem Informasi. Universitas Pendidikan Indonesia.

Dewiyana, Himna, dkk. (2015). Kewirausahaan Informasi (Infopreneur). Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol. 11, No. 1, 4.

Hutagalong, Raja Bongsu, dkk. 2008. Pengantar Kewirausahaan. Medan: USU Press.

Rifa’i, Muhammad dan Husinsah. 2020. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. Medan.

Saleh, Abdul Rahman dan Komalasari Rita. 2014. Manajemen Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sukirno. (2016). Optimalisasi Web Promosi Perpustakaan. Pustakaloka, Vol. 8, No. 2.

 

 

 

 



[1] Muhammad Rifa’i dan Husinsah. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. (Medan, 2020), hlm.13

[2] Raja Bongsu Hutagalong dan Syafrizal Helmi Situmorang. Pengantar Kewirausahaan. (Medan: USU Press, 2008), hlm.2 

[3] Himna Dewiyana, dkk. (2015). Kewirausahaan Informasi (Infopreneur). Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol. 11, No. 1, 4

[4] Miyarso Dwi Ajie. Sistem Informasi. Universitas Pendidikan Indonesia, hlm.2

[5] Abdul Rahman Saleh dan Rita Komalasari. Manajemen Perpustakaan. (Jakarta: Universitas Terbuka, 2014), hlm. 1.4-1.5

[6] Sukirno. (2016). Optimalisasi Web Untuk Promosi Perpustakaan. Pustakaloka, Vol.8, No. 2, hlm. 247-249

[7] Sukirno. (2016). Optimalisasi Web Untuk Promosi Perpustakaan. Pustakaloka, Vol.8, No. 2, hlm. 250-252


1 comment:

  1. Terima kasih atas informasinya
    Artikel yang disajikan telah menerangkankan dengan baik
    Semoga bermanfaat bagi pembaca website ini
    print Poster A0 A1 A2

    ReplyDelete

TOKOH TASAWUF DI INDONESIA

BAB II PEMBAHASAN A.     TOKOH TASAWUF DI INDONESIA Berikut merupakan beberapa tokoh-tokoh tasawuf di Indonesia: 1.       Hamzah Fan...