Wednesday, 10 June 2020

KATALOGISASI DI ERA DIGITAL

KATALOGISASI DI ERA DIGITAL

Penerapan Teknologi Informasi saat ini telah menyebar hampir di semua bidang tidak terkecuali di perpustakaan. Perpustakaan sebagai institusi pengelola informasi merupakan salah satu bidang penerapan. Perpustakaan harus memiliki strategi dalam memudahkan pengguna dalam memenuhi kebutuhannya, yaitu dengan memiliki sistem temu kembali informasi. Salah satu layanan temu kembali informasi yang disediakan oleh perpustakaan adalah layanan katalog. Katalog merupakan perwakilan atau representasi dari bahan pustaka yaitu daftar cantuman bibliografis dari materi perpustakaan yang disusun menurut cara tertentu yang ada di sebuah perpustakan. Seiring berkembangannya teknologi informasi, sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuan perpustakaan. Untuk itu, perpustakaan perlu mengubah layanan katalog manual menjadi katalog terkomputerisasi. Katalog terkomputerisasi adalah katalog yang menggunakan program-program komputer. Katalog terkomputerisasi ini disebut dengan OPAC (Online Public Access Catalog).

Pada era digital saat ini, informasi bukanlah sesuatu hal yang sulit ditemui. Pada perpustakaan, dalam melakukan pencarian informasi pengguna dapat menggunakan sistem temu kembali informasi yang disediakan oleh perpustakaan agar memudahkan pengguna dalam memenuhi kebutuhannya. Tanpa adanya sistem temu kembali informasi, dalam penelusuran informasi akan memakan banyak waktu. Sebab, sistem temu kembali informasi memudahkan pengguna untuk menemukan informasi yang dibutuhkannya dengan cepat dan akurat. Sistem temu kembali informasi adalah sebuah sistem yang bertujuan untuk menemukan kembali dokumen atau informasi yang dibutuhkan oleh pengguna informasi. Layanan temu balik informasi yang disediakan oleh perpustakaan secara umum yaitu catalog.

Katalog ialah daftar cantuman bibliografis dari materi perpustakaan yang disusun menurut cara tertentu yang ada di sebuah perpustakan. Sebagai alat bantu penelusuran informasi, katalog secara lengkap memuat seluruh keterangan tentang kondisi buku seperti keterangan judul buku, pengarang, edisi, penerbit, tahun terbit, tempat terbit, penampillan fisik, bidang subjek, ciri-ciri khusus, dan sebagainya. Di dunia perpustakaan, katalogisasi merupakan proses pengorganisasian bahan pustaka dan sehingga dapat ditemukan kembali oleh pengguna perpustakaan pada saat ia membutuhkan bahan pustaka.

Katalog terkomputerisasi yang telah dilayankan secara online ke publik biasanya menggunakan sistem OPAC (Online Public Access Catalog). OPAC merupakan suatu sistem katalog perpustakaan yang menggunakan komputer yang di dalamnya terdapat sebuah fitur yang digunakan untuk memfasilitasi pengunjung web untuk mencari katalog koleksi perpustakaan yang dapat diakses oleh umum. Untuk mencari koleksi kita tinggal mengetikkan kata kunci, subjek, dan judul buku yang dicari. Fungsi dan tujuan OPAC yaitu untuk membantu pengguna dalam mencari dan menemukan informasi yang dibutuhkan pengguna, serta memberikan kepuasan kepada pengguna dan staf perpustakaan agar dapat meringkas waktu pencarian informasi yang tersedia di perpustakaan.

   Di era digitalisasi saat ini, perpustakaan termasuk tempat yang tidak boleh ketinggalan dalam perkembangan teknologi. Hal ini dikarenakan perpustakaan merupakan tempat dimana masyarakat untuk memenuhi kebutuhan informasinya. Untuk memenuhi kebutuhan informasinya tersebut secara singkat, perpustakaan harus memiliki katalog. Untuk itu, alat bantu yang harus disediakan oleh perpustakaan di era digitalisasi saat ini adalah OPAC. OPAC merupakan katalog yang tersimpan dalam komputer yang dapat diakses secara online pada sebuah jaringan yang digunakan untuk menelusur data koleksi perpustakaan serta informasi lainnya pada sebuah perpustakaan. Katalog maupun OPAC memiliki tujuan yang sama yaitu memudahkan pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasinya. Namun, yang membedakannya katalog terbuat dari kertas, sedangkan OPAC data koleksi telah digitalisasikan. Dari alat bantu ini, diharapkan agar perpustakaan dapat lebih baik dalam memberikan layanan informasi bagi penggunanya. Karena, apabila pengguna merasa puas dengan layanan yang diberikan oleh perpustakaan, maka dapat menaikkan citra baik perpustakaan tersebut. Kita sebagai pustakawan harus mampu dan memiliki keahlian dibidang IT sehingga mampu mengelola perpustakaan secara sistematis, terintegrasi dan berbasis digital, sehingga perpustakaan dapat terus eksis di era digital saat ini.


No comments:

Post a Comment

TOKOH TASAWUF DI INDONESIA

BAB II PEMBAHASAN A.     TOKOH TASAWUF DI INDONESIA Berikut merupakan beberapa tokoh-tokoh tasawuf di Indonesia: 1.       Hamzah Fan...