DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR......................................... i
DAFTAR ISI............................................ ii
BAB I................................................. 1
A.
Latar Belakang........................................ 1
B.
RumusanMakalah........................................ 1
C.
Tujuan Makalah........................................ 1
BAB II................................................ 3
A.
PeraturanStandar Dalam Thesaurus......................
3
B.
StrukturPembuatanTesaurus............................. 8
C.
Perkembangan NISO DalamPembuatan Tesaurus............. 11
BAB III............................................... 16
A.
Kesimpulan............................................ 16
B.
Saran................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA......................................... 19
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Semakinberkembangnyaperkembangan
zaman danteknologiinformasi yang
memberikankemudahankepadapenggunaperpustakaandalammenemukaninformasi yang
diinginkan. Denganmunculnya thesaurus lebihmempermudahdalam proses
temukembaliinformasibaiksecara manual maupunelektronik. Yang mana
tesaurusinisendirimemilikitujuandanfungsiterhadapperkembanganinformasidiperpustakaan.
Dalampembuatan
thesaurus terdapatperaturanstandar yang harusdiikutidalampembuatantesaurus yang
berlandaskanpada NISO.
B. RumusanMakalah
1.
Apa yang
dimaksuddenganperaturandalamtesaurus ?
2.
Bagaimanastrukturdalam
thesaurus?
3.
Bagaimanaperkembangan
NISO dalampembuatan thesaurus?
C. Tujuan
1.
Untukmengetahuiapa
yang dimaksuddenganperaturandalam thesaurus.
2.
Untukmengetahuistrukturdalam
thesaurus.
3. Untukmengetahuiperkembangan NISO dalampembuatan thesaurus.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PeraturanStandarDalam Thesaurus.
Standar berasal dari bahasa Prancis Kuno
artinya titik tempat berkumpul, dalam bahasa Inggris Kuno merupakan gabungan kata standan artinya berdiri dan or (juga
bahasa Inggris Kuno) artinya titik. (Merriam-Webster, 2000)
kemudian diserap dalam bahasa Inggris sebagai kata standard (Pengantar standardisasi,
2009). Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang
dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan consensus semua pihak
yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan,
lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman,
perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat
yang sebesar-besarnya (Peraturan Pemerintah, 2000).[1]
Dalam
melakukan konstruksi tesaurus pengindeks sebaiknya berpedoman pada suatu
standar tertentu. Standar dibuat sebagai panduan untuk mengembangkan tesaurus
(baik dalam tesaurus satu bahasa maupun multilingual), Mengikuti seperangkat
peraturan dalam suatu standar tesaurus akan mempermudah pengindeks dalam
membuattesaurus.
Standar dalam
membuat tesaurus dapat memberikan panduan seperti bagaimana tesaurus harus
dikonstruksi, jenis-jenis hubungan apa yang harus dimasukkan, bagaimana cara
mengidentifikasi istilah terpilih dan lain sebagainya, selain itu, standar juga
akan mempermudah pengideks untuk mengembangkan tesaurus di kemudianhari
Terdapat
beberapa standar internasional yang umum digunakan dalam melakukan kostruksi
tesaurus, diantaranya :
1) Documentation--guidelines for the establishment and development of monolingual
thesauri. 2.ed.
Geneva:
International Organization for Standardization;
1986. Standar Internasional ISO 2788-1986(E).
Standar ini dibuat berdasarkan
pertemuan Austin, September 1981.
2) Guidelines for
construction, format, and management of monolingual thesauri: An American
National Standard dikembangkan oleh the National Information
StandardsOrganization.
Bethesda, MD: NISO press; 1994.
69p. ANSI/NISO Z39.19-1993 R1998
3) British standard guide to
the establishment and development of monolingual thesauri.
London:
British Standards Institution; 1987
4)
Documentation--guidelines for the establishment and development of multilingualthesauri.
Geneva:
International Organization for Standardization; 1985.
Standar Internasional ISO 5964-1985(E).
Standar ini berdasarkan panduan
Unesco.
5) Guidelines for
MultilingualThesauri
Working
Group on Guidelines for Multilingual Thesauri, Classification and Indexing
Section,IFLA, April 2005.[2]
Dengan
mengikuti standar internasional maka dapat dipastikan bahwa sebuah thesaurus
yang akan diciptakan memiliki keunggulan. Namun sebelum membuatnya maka
peracang pembuat thesaurus harus melakukan analisis terhadap perpustakaan yang
akan dibuatkan tesaurusnya. Analisi yang dimaksud adalah pencarian secara
maksimal bahwa dalam perpustakaan tersebut belum terdapat thesaurus, atau yang
mirip dengan thesaurus yang akan dibuat.
Terdapat
beberapa pendekatan yang dapat dilakukan dalam pembuatan kontuksi thesaurus,
yaitu:
1) Membuat
tesaurus baru dengan pendekatan buttomup
a)
mengembangkan kelompok
yang terdiri dari para ahli subjek yang nantinya berfungsi sebagai penasihat;
Lakukan koordinasi dengan kelompok ahli subjek ini untuk menentukan cakupan
dari tesaurus jika belumditentukan;
b)
jika telah terdapat
kumpulan dokumen sarana pengindeksan yang dianggap representatif,
istilah-istilah indeks tersebut bisa digunakan sebagai daftar istilahawal;
c)
jika belum ada, lakukan
pengideksan terhadap dokumen-dokumen yang dianggap representatif dengan
menggunakan bahasa alami (apabila tidak terdapat sarana pengendalian kata), dan
ambil istilah- istilah ini sebagai daftar istilahawal;
d)
lakukan konstruksi
tesaurus dengan melakukan pengecekan kembali dan pengorganisasian
istilah-istilah yang sudah diperoleh dari langkah-langkah sebelumnya dengan
menggunakan berbagai sarana bantu.
e)
indeks-indeksnya, dan
lakukanrevisi;
2)
Kombinasi dari tesaurus
yang telahada
a)
menggabungkan dua atau
lebih tesaurus yang telah ada kedalam satu tesaurus yang baru untuk kemudian
digunakan dalam proses pengindeksan dan temukembali;
b)
menghubungkan antara
tesaurus dan daftar tajuk subjek yang sudah adasebelumnya;
3)
Menerjemahkan tesaurus
dari bahasa asli ke bahasa yangdiinginkan.
B. Struktur Pembuatan Tesaurus
Sebuahstrukturpembuatanataulangkah-langkah
yang akanditempuhdalampembuatan thesaurus tergantungdenganstandarkonstruksi
yang digunakan.
Karenasebuahacuanstandarmemilikikriteriamasing-masingdalampembuatanthesaurus.
Langkah-
langkahmenurut NISO
1)
MenghindariDuplikasi
Sebelum memutuskan untuk
membuat tesaurus baru sebaiknya dilakukan penyelidikan untuk mengetahui ada
atau tidaknya tesaurus yang sama. agar pembuatan tesaurus tidak menjadi
sia-sia. Namun jika tidak ada tesaurus
yang sama, maka perlu diselidiki kembali apakah ada tesaurus sejenis
atau yang mendekati dengan tesaurus yang akan dibuat. Jika ada maka, tesaurus
tersebut dapat dijadikan dasar dalam pembuatan tesaurus yang baru. Dengan
adanya dasar tersebut pembuatan tesaurus akan lebihmudah.
2)
Menentukan Struktur dan
format Peragaan
Struktur dan format peragaan
tesaurus perlu ditentukan terlebih dahulu
karena akan mempengaruhi tipe dan indikator hubungan yang diperagakan
dalam tesaurus tersebut.
3)
Metode
Yaitusebuahmetode yang
digunakandalammembuat thesaurus.Misalnyaliterary
warrant.
4)
BantuanMesin
ANSI/NISO Z39.19 – 2003
menganjurkan untuk menggunakan katalog komputer dalam melakukan pencarian
istilah. Hal ini dilakukan dengan melakukan identifikasi calon istilah secara
otomatis contohnya melalui judul maupun abstrak dan melihat frekuensi
penggunaan istilah yang terekam dalamkatalog.
5)
RekamanIstilah
Setiap deskriptor maupun
istilah entri yang dimasukkan ke dalam tesaurus harus dibuat catatannya
masing-masing. Catatan yang dibuat untuk istilah entri seperti sumber istilah
dan tanggal istilah ditemukan dan dimasukkan ke dalam tesaurus. Sedangkan
catatan untuk deskriptor bisa mencakup keseluruhan atau sebagian dari entri
dibawah ini, yaitu:
1. Deskriptor;
2. Sumber-sumberyangdigunakandalammenemukandeskriptor.
3.
Bagian ini penting terutama bagi
istilah yang kurang dikenal. Catatan pada bagian ini dapat termasuk kutipan
dari sumber yang dipublikasikan atau nama ahli yang diajak berkonsultasi.
4.
Ruang lingkupistilah;
5.
Sinonim;
a. Variasi
lain yang tidak ditampilkan, misalnya pengejaan yangsalah;
b. Istilahluas;
c. Istilah
khusus atausempit;
d. Istilah
yangberkaitan;
e.
Locally
establishedrelationships;
f.
Kategori atau
nomorklasifikasi;
g. Tanggal,
termasuk tanggal dimasukkan dan perubahanistilah;
6)
VerifikasiIstilah
Setiap istilah yang akan dimasukkan
ke dalam tesaurus harus diverifikasi terlebih dahulu. Selain itu hubungan antar
deskriptor juga harus dikaji kembali ketepatannya. Verifikasi ini dilakukan
melalui kamus istilah terkait, ensiklopedia, bagan klasifikasi, dan juga dengan
melakukan wawancara dengan seorangahli
7)
TingkatKekhususan
Penambahan deskriptor yang
sangat spesifik biasanya dibatasi pada wilayah inti dari bidang subjek yang
dicakup oleh tesaurus. Pada penelitian ini dibatasi untuk area inti dari bidang
subyek korupsi. Pada langkah ini, peneliti melihat apakah istilah yang
terkumpul sudah spesifik untuk cakupan bidang korupsi. Selain itu juga,
peneliti melihat apakah istilah yang terkumpul tidak melebar keluar dari
cakupan bidang subyekinti.[3]
Tahap pembuatan standar
Untuk
membuat standar baik pada tingkat ISO maupun Indonesia, lazimnya ada 6 tahap
yaitu:
1.
Tahap pengusulan, di
sini pemangku kepentingan mengajukan permintaan tentnag perlunya sebuah standar
dalam bidangnya. Misalnya pihak pemangku kepentingan mi instan memerlukan standar
Kegiatan ini sering disebut “call for proposal.”
2.
Tahap persiapan. Di
sini ISO atau BSN membentuk panitia terdiri dari pakar untuk menyusun naskah
kerja, di dalamnya termasuk kajian apakah usulan yang diajukan sudah sesuai
dengan kebutuhan, apakah layak dari segi teknis.
3.
Tahap Komisi. Dibuat
lagi naskah kerja, namun sudah menyerupai naskah standar, diedarkandi kalangan
komisi untuk ditelaah dan disetujui. Bila komisi sudah merasa bahwa naskah itu
cukupbaik untuk menangani masalah yang dibahas (mislanya standar ruas untuk
deskripi bibliografis) maka ditingkatkan ke tahap berikutnya.
4.
Tahap permintaan
pendapat (inquiry) . Disebarkan ke anggota serta publik yang
berminat untuk memperoleh masukan.
5.
Tahap persetujuan,
dimintakan pendapat dari anggota komisi dan masyarakat. Bila pernyataan setuju
di atas kuorum, maka naskah dijadikan naskah final komisi.
6.
Tahap publikasi, naskah
dijadikan standar lalu diberi nomor, mislanya SNI nomor x, atau ISO nomor x
diikuti tahun publikasi.
C. Perkembangan
NISO DalamPembuatanTesaurus
Didirikan
pada tahun 1939, Organisasi Standar Informasi Nasional (NISO) adalah asosiasi
non-pemerintah yang berbasis industri, nirlaba.
NISO diakreditasi oleh American National Standards Institute (ANSI)
untuk mengidentifikasi, mengembangkan, memelihara, dan menerbitkan standar
sukarela berbasis konsensus untuk mengelola informasi.
NISO mendorong pengembangan dan pemeliharaan
standar yang memfasilitasi penciptaan, manajemen yang gigih, dan pertukaran
informasi yang efektif sehingga dapat dipercaya untuk digunakan dalam
penelitian dan pembelajaran.
Misi
NISO berfokus pada tiga bidang utama kegiatan:
Keterlibatan, Interoperabilitas, dan Pendidikan. NISO memungkinkan perpustakaan, penerbit, dan
vendor untuk terlibat lintas dan menyelesaikan masalah yang menjadi kepentingan
bersama dengan menyediakan forum netral di mana mereka dapat terlibat dan
membangun konsensus. NISO menyatukan
beragam kelompok kerja dan memandu pekerjaan mereka saat mereka mengembangkan
solusi untuk masalah masyarakat.
Masalah-masalah inti yang kita selesaikan secara bersama-sama memusatkan
perhatian terutama pada interoperabilitas teknologi dan membangun efisiensi di
antara berbagai organisasi yang membentuk komunitas kita. Standar NISO fokus pada pembuatan dan kurasi
konten, penemuan dan pertukaran, analisis dan proses bisnis yang memfasilitasi
pertukaran konten. Yang penting bagi
adopsi teknologi ini adalah membangun kesadaran dan dukungan untuk solusi ini
melalui pendidikan. Program pendidikan
NISO mencakup konten tertulis gratis di situs web NISO, webinar, teleconference
terbuka, konferensi langsung dan virtual.
Standar NISO mempromosikan aliran konten antara pembuat,
penerbit, distributor dan pengguna.
Standar NISO diarahkan kepada mereka yang mempublikasikan informasi dan
/ atau menyediakan alat untuk mengakses, menggunakan, atau menyimpan
informasi. ISBN adalah salah satu
standar NISO yang menjadi sandaran perusahaan Anda. Prosedur yang digunakan
NISO memastikan integritas dan jaminan bahwa semua pemangku kepentingan
memiliki suara.
Membuat
sistem informasi lebih mudah digunakan dan lebih murah untuk dioperasikan.
Perluas pasar di dalam negeri dan luar negeri untuk semua orang yang
mengembangkan dan menjual produk dan layanan informasi. Berikan stabilitas
sehingga semua orang yang mengelola informasi mengikuti perkembangan lingkungan
bisnis. Yakinkan pelanggan dan mitra bisnis Anda bahwa produk dan layanan Anda
memenuhi tingkat kualitas dan keandalan yang diperlukan.
Penerbit, agregator informasi dan penyedia konten,
perpustakaan dan penyedia informasi lainnya menggunakan standar NISO. Semua orang yang bisnisnya bergantung pada
interoperabilitas dengan sistem dan proses lain menggunakan standar NISO.
Keanggotaan dalam NISO
terbuka untuk organisasi mana pun yang tertarik untuk mendukung tujuan
NISO. Kami memiliki anggota yang
penerbit, perpustakaan, asosiasi, perusahaan alat perangkat lunak, arsip,
vendor komposisi dan agen berlangganan, hanya untuk beberapa nama. Silakan kunjungi halaman GABUNG NISO untuk
informasi lebih lanjut.[4]
Aliansi
Standar Perpustakaan NISO
Perpustakaan
memainkan peran penting dalam berkontribusi dan menerapkan standar informasi, dan memburuhkan masyarakat untuk berkontribusi dengan
NISO. Menjadi keanggotaan Aliansi Standar
Perpustakaan NISO adalah cara yang mudah dan terjangkau bagi organisasi untuk
mendukung pekerjaan kami. Keanggotaan LSA memungkinkan kelompok lain untuk
berkontribusi dalam pengembangan standar kerja informasi dan untuk tetap up to
date dengan banyak kegiatan standar nasional dan internasional yang melibatkan
NISO.
Manfaat keanggotaan
Aliansi Standar Perpustakaan meliputi:
1. Mendukung akses
masyarakat ke standar NISO
- dukungan dari anggota
Aliansi Standar Perpustakaan memungkinkan kami untuk terus membuat semua
standar NISO tersedia secara bebas untuk komunitas untuk penggunaan dan
aplikasi
- Anggota Aliansi yang
bereputasi baik terdaftar di situs web NISO, dengan tautan ke situs web Anda
sendiri
2. Berpartisipasi dalam
pengembangan standar
- mencalonkan perwakilan
untuk melayani dalam jumlah yang tidak terbatas komite standar NISO dan
kelompok kerja (non-anggota hanya dapat mencalonkan satu orang untuk melayani
dalam satu kelompok)
- dapatkan pemberitahuan
awal tentang konsep dan standar NISO yang baru disetujui, sehingga Anda punya
cukup waktu untuk memberikan umpan balik untuk organisasi dan komunitas Anda
3. Pendaftaran gratis
atau diskon tanpa batas untuk acara NISO
- kehadiran gratis untuk
semua staf di webinar pendidikan bulanan NISO (14 tahun 2020)
- cukup tunjuk satu atau
lebih titik kontak webinar sehingga kami dapat berbagi petunjuk bergabung
- Akses ke rekaman
webinar yang sedang berlangsung dan ke arsip rekaman acara sebelumnya termasuk
10+ tahun program
- pendaftaran dengan
potongan harga untuk acara NISO lainnya, termasuk konferensi NISO Plus,
Konferensi Virtual NISO, seri Pelatihan NISO, Forum Teknologi NFAIS, Humanities
Roundtable,dan banyak lagi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Standar adalah
spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan metode
yang disusun berdasarkan consensus semua pihak yang terkait dengan
memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman, perkembangan
masa kini dan masa yang akan dating untuk memperoleh manfaat yang
sebesar-besarnya (Peraturan Pemerintah, 2000).Standar dalam membuat tesaurus
dapat memberikan panduan seperti bagaimana tesaurus harus dikonstruksi,
jenis-jenis hubungan apa yang harus dimasukkan, bagaimana cara mengidentifikasi
istilah terpilih dan lain sebagainya, selain itu, standar juga akan mempermudah
pengideks untuk mengembangkan tesaurus di kemudianhari.
Terdapat
beberapa standar internasional yang umum digunakan dalam melakukan kostruksi
tesaurus, diantaranya :
1) Documentation--guidelines for the establishment and development of monolingual thesauri.
2.ed.Geneva: International Organization
for Standardization; 1986. Standar Internasional ISO 2788-1986(E).
Standar ini dibuat berdasarkan
pertemuan Austin, September 1981.
2) Guidelines for
construction, format, and management of monolingual thesauri: An American
National Standard dikembangkan oleh the National Information
StandardsOrganization.
Bethesda, MD: NISO press; 1994.
69p. ANSI/NISO Z39.19-1993 R1998
3) British standard guide to
the establishment and development of monolingual thesauri.
London:
British Standards Institution; 1987
4)
Documentation--guidelines for the establishment and development of multilingualthesauri.
Geneva:
International Organization for Standardization; 1985.
Standar Internasional ISO 5964-1985(E).
Standar ini berdasarkan panduan
Unesco.
5) Guidelines for MultilingualThesauri
Working
Group on Guidelines for Multilingual Thesauri, Classification and Indexing
Section,IFLA, April 2005.
Terdapat
beberapa pendekatan yang dapat dilakukan dalam pembuatan kontuksi thesaurus,
yaitu:
1. Membuat
tesaurus baru dengan pendekatan buttomup
2. Kombinasi
dari tesaurus yang telahada
3. Menerjemahkan
tesaurus dari bahasa asli ke bahasa yang diinginkan.
Langkah-
langkahstruktur pembuatan menurut NISO
1.
MenghindariDuplikasi
2. Menentukan
Struktur dan format Peragaan
3. Metode
4. BantuanMesin
5. RekamanIstilah
6. VerifikasiIstilah
7. TingkatKekhususan
Didirikan
pada tahun 1939, Organisasi Standar Informasi Nasional (NISO) adalah asosiasi
non-pemerintah yang berbasis industri, nirlaba.
NISO diakreditasi oleh American National Standards Institute (ANSI)
untuk mengidentifikasi, mengembangkan, memelihara, dan menerbitkan standar
sukarela berbasis konsensus untuk mengelola informasi.
B.
Saran
Semoga makalah ini
menjadi bermanfaat khususnya bagi penyusun dan bagi pembaca semuanya. Serta
diharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca maupun penyusun
dapat memahami lebih dalam tentang “Peraturan Standar Dalam Teasaurus”.
DAFTAR PUSTAKA
Pandu Prakasa, Arya,
“konstruksit thesaurus korupsi dengan
pendekatan literary warrant”, diakses dari https://adoc.tips/queue/konstruksi-tesaurus-korupsi-dengan-pendekatan-literary-warra.html
[2]Pandu Prakasa, Arya, “konstruksit
thesaurus korupsi dengan pendekatan literary warrant”, diakses dari https://adoc.tips/queue/konstruksi-tesaurus-korupsi-dengan-pendekatan-literary-warra.htmlpada
tanggal 23 Mei 2020
[3]Pandu Prakasa, Arya, “konstruksit
thesaurus korupsi dengan pendekatan literary warrant”, diakses dari https://adoc.tips/queue/konstruksi-tesaurus-korupsi-dengan-pendekatan-literary-warra.html pada tanggal 23 Mei 2020
Blog anda sangat membantu saya dalam mengerjakan tugas tugas saya :)
ReplyDelete