Thursday, 11 June 2020

Makalah tentang Pengertian Perencanaan dalam Manajemen Perpustakaan

PENGERTIAN PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN PERPUSTAKAAN

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR ....................................................................................................  i

DAFTAR ISI................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1

A.    Latar Belakang ..........................................................................................................  1

B.     Rumusan Masalah ....................................................................................................  1

C.     Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 1

 

BAB  II PERENCANAAN MANAJEMEN PERPUSTAKAAN

          A.            Pengertian Perpustakaan ........................................................................................  2

           B.            Tahapan Perencanaan Perpustakaan .......................................................................  4

           C.            Perencanaan Sarana Prasarana ................................................................................  5

          D.            Fungsi Peracanaan Perpustakaan ............................................................................  6

BAB III PENUTUP

          A.            Kesimpulan ............................................................................................................  8

           B.            Saran ......................................................................................................................  8

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 9


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar belakang

Perencanaan merupakan titik berbagai aktivitas organisasi yang sangat menetukan keberhasilan suatu organisasi. Perencanaa harus dilakukan oleh perpustakaan untuk bemberikan arah, menjadi stadar kerja, memberikan kerangka pemersatuan, dan membantu untuk memperkiraan peluang-peluang (swastha 1990:34). Dengan adanya perencanaan yang baik seluruh aktifitas organisasi akan dapat diarahkan untuk menuju suatu titik tujuan yang  jelas. Selanjutnya dengan adanyaperencanaa nyang matang dan jelas akan dapat dijadikan sebagai pedoman dan standar kerja seluruh elemen terkait dalam suatu organisasi dan lembaga. Disamping itu, dengan perencanaa pula dapatdiprediksi adanya peluang-peluang yang mungkin dapat dimanfaatkan untuk mencapaitujuan.

Sebagai langkah awal dalam proses perencanaa perpustakaan antara lain adalah menetapkan visi dan misi perpustakaan disamping perlu juga memperhatikan factur intermal. Keberadaan visi dalam suatu perpustakaan akan berfungsi untuk memperjelas arah perpustakaan dan motivasi seluruh komponen untuk mengambil tindakan kearah yang benar. Denag adanya visi yang jelas akan ikut membantu koordunasi aktivitas orang-orang terkait oleh perpustakaan itu. Sementara itu, misi merupakan rumusan kegiatan yang dilakukan dan hasilnya dapat dihutung, dibuktikan dilihat atau pun dirasakan (tangible).

B.     Rumusan Masalah

Untuk memudahkan memahami isi makalah kami, maka kami buat rumusan masalah sebagai berikut :

1.      Apa pengertian perencanaan perpustakaan ?

2.      Bagaimana tahapan perencanaan perpustakaan ?

3.      Bagaimana perencanaan saranan prasarana ?

4.      Apa fungsi perencanaan perpustakaan ?

C.     Tujuan Penulisan

1.      Untuk memahami pengertian perencanaan perpustakaan

2.      Untuk mengetahui tahapan perencanaan perpustakaan

3.      Untuk mengetahui perencanaan saranan prasarana

4.      Untuk memahami fungsi perencanaan perpustakaan

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian Perencanaan Perpustakaan

Perencanaan merupakan titik awal berbagai aktivitas organisasi yang sangat menentukkan keberhasilan organisasi. Perencanaan harus dilakukan oleh perpustakaan untuk memberikan arah, menjadi standar kerja, memberikan kerangka pemersatu, dan membantu untuk memperkiraan peluang-peluang (Swastha,1990; 34). Dengan perencanaan yang baik, maka seluruh aktivitas organisasi dapat diarahkan menuju titik tunjuan yang jelas.[1]

Perpustakaan sebagai lembaga yang selalu berkembang ( library is the growing organism) memerlukan perencanaan dalam pengelolaan, meliputi bahan informasi, sumber daya manusia,daya, gedung atau ruanngan, sistem perlengkapan. Tanpa adanya perencanaan yang memadai,maka tidak jelas tujuan yang akan dicapai, tumpang tindihnya pelaksanaan dan tambannya perkembangan perpustakaan. Tujuan yang akan dicapai perpustakaan harus jelas. Dalam penetapan tujuan perlu melibatkan seluruh komponen yang terlibat dengan kegiatan perpustakaan. Tanpa tujuan yang jelas, akan membuat kerancuan karena mereka yang melakukan pekerjaan dan tugas tidak mengetahui arah yang akan dituju.[2]

Perencanaan perpustakaan adalah suatu proses berfikir menentukan usaha-usaha yang akan dilakukan pada masa akan datangdalam rangka terselenggaranya perpustakaan sekolah dengan sebaik-baiknya. Berdasarkan devinsi diatas, perencanaan merupakan suatu proses berfikir. Ini berarti bahwa pada waktu membuat perencanaan guru pustakawan atau seluruh staff perpustakaan sekolah memikirkan sesuatu.

Guru pustakawan selaku kepala perpustakaan sekolah, begitu pula seluruh staff perpustakaan sekolah harus mampu membuat perencanaan pengadaan bahan-bahan pustaka. Sebab hassil perencanaan merupakan suatu keputusan. Tanpa adanya keputusan sebagai hasil perencanaan, maka tidak ada dasar untuk melalukan kegiatan-kegiatan. Begitu pula perencanaan yang kurang tepat akan membuatkan kegiatan-kegiatan yang kurang tepat pula.[3]

Demikian pula dalam penyusunan dalam informasi. Perencanaan perlu dipikirkan terutama sistem yang akan dilakukan di suatu perpustakaan. Misalnya, sistem pengadaan kolesi pengadaan, sistem inventarisasi, sistem katalogisasi, sistem klasifikasi, sistem sirkulasi, dan softwer yang akan dipakai. Perlu pula direncanaan buku-buku yang akan digunakan : misalny, pedoman katalogisasi, transliterasi,klasifikasi dan lainnya.

Pentingnya perencanaan bagi suatu perpustakaan disebabkan karena hal-hal berikut ini :

1.      Perencanaan merupakan dasar pelaksanaan aktifitas

Pimpinan perpustakaan tidak akan mampu melaksanakan fungsi manajemen dan kepemimpinan dengan baik tanpa perencanaan yang sudah ditetapkan. Perencanaan yang memadai akan memberikan petunju kepada pimpinan perpustakaan mengenai sistem organisasi, prosedur dan kebijakan yang ditempuh, kualifikasi tenaga yang diperlukan, dan ke arah mana tenaga harus digerakkan untuk dilakukan pekerjaan dan tugas-tugas kepustakawanan.

2.      Perencanaan merupakan alat pengawasan

Pengawasan sebenarnya merupakaan upaya sistematis untuk menetapkan standar prestasi sesungguhnya dengan standar yang telah ditetapkan. Dengan adanya perencanaan akan diketahui adanya penyimpangan langkah yang kemudian dapat dilakukan pengukuran signifikansi penyimpangan itu. Oleh karena itu pegawasan harus didasarkan pada perencanaan. Perencanaan yang jelas, lengkap dan terpandu akan mampu meningkatkan efektivitas pengawasan.

3.      Perencanaan yang proporsional akan membawa efektivitas dan efisiensi

Dengan adanya perencanaan, seseorang pimpinan perpustakaan akan berusaha untuk mencapai tujuan dengan biaya yang paling kecil dan menghasilkan produk ( barang dan jasa ) yang lebih besar. Pleh karena itu, dalam penyusunan rencana perlu diantisipasi adanya akibat-akibat yang akan dikehendaki dan sedapat mungkin dihindarkan atau setidaknya dikurangi.

Kondisi perpustakaan di indonesia saat ini belum seperti yang diharapkan. Manajemen perencanaan yang dikembangkan belum jelas, terarah, dan lengkap. Perkembangan perpustakaan sementara ini cenderung mengikuti rutinitas aliran. Sistem yang berlaku masih berpengaruhi oleh sistem politik yang ada. Oleh karena itu, bagi masyarakat luas, perpustakaan kita belum mampu berfungsi secara optimal sebagai tempat menggali pengetahuan praktis. Minimnya jumlah koleksi, misalnya akan menjadi salah satu alasaan belum optimalnya peran perpustakaan dalam menyediakan informasi kepada masyarakat ( Supriyanto, 2000 :1 ).[4]

 

B.     Tahapan Perencanaan

Langkah awal dalam proses perencanaan perpustakaan adalah menetapan visi, misi, tujuan, perumusan keadaan sekarang, indentifikasi kemudian dan hamabatan dan perkembangan perencanaan ( handoko, 1993 :79-80 ).

1.      Penetapan Visi, Misi dan Tujuan

Keberadaan visi dalam suatu perupustakaan akan berfungsi mempelajarin atau perkenbangan perpustakaan dan memotivasi seluruh komponen untuk mengambil tindakan ke arah yang benar. Dengan visi yang jelas akan membantu koordinasi atas kegiatan orang- orang yang terikat dengan suatu perpustakaan. Pemahaman tentang visi sering tumpang tindih dengan misi dan tujuan. Bahkan ketiganya sering dianggp sama. Visi sebenarnyaa merupakan penetapan tujuan jangka panjang suatu organisasi / lembaga yang bersifat abstrak, mudah dipahami, memiliki pimpinan bersama anggota lembaga. Adapun misi merupakan penjabaran visi dengan rumusan-rumusan kegiatan yang akan dilakukan dan hasilnya dapat di ukur, dilihat, dirasakan maupun dibuktikan. Sedangkan tujuan adalah sasaran yang akan dicapai suatu perpustakaan dalam jangka pendek dan hasilnya bisa dirasakan. Tujuan perpustakaan harus jelas. Dalam penetapan tujuan perlu melibatkan seluruh komponen yang terlibat dengan kegiatan perpustakaan. Tanpa tujuan yang jelas, akan membuat kerancuan karena mereka yang melakukan pekerjaan dan tugas tidak mengetahui arah yang akan dituju.[5]

2.      Perumusan keadaan sekarang

Keadaan perpustakaan sekarang perlu dipahami, baik kekurangan maupun kelebihannya. Hal ini penting untuk menetapkan langkah-langkah yang akan dilakukan. Pada tahap ini diperlukan. Pada tahap ini diperlukan informasi dan data statistik yang akurat yang diperoleh dengan komunikasi yang baik diperpustakaan itu.

3.      Identifikasi kemudahan dan kehambatan

Perlu dipahami pula kekuatan apa saja yang dimiliki perpustakaan sebagai modal untuk melakukan kegiatan. Adapun segala sesuatu yang dapat dijadikan kekuatan itu antara lain berupa modal, koleksi, sumber daya manusia, partisipasi anggota dan lainnya. Kekurangan yang dapat menjadi hambatan pengembangan perpustakaan pun perlu diketahui dan segera di atasi. Apabila kekurangan itu dikelola dengan baik justru akan menjadi kekuatan. Elemen- elemen yang dianggap sebagai kekurangan itu antara lain minimnya dana, ruang yang sempit, minat baca rendah, atasan yang kurang memperhatikan koleksi sedikit dan lain sebagainya.

4.      Pengembangan perencanaan

Dalam pelaksanaan kegiatan perpustakaan terdapat pengembangan prosedur, alat, dana maupun tenaga karena berbagai faktor. Oleh karena itu, kemungkinan-kemungkinan seperti ini perlu diidentifikasi sebaik-baiknya agar dalam pengembangan perencanaan tidak menjadi pemborosan dana dan tenaga atau terjadinya penyelewengan atas perencanaan semula.[6]

 

C.    Perencanaan bidang saranan prasarana

Seluruh kegiatan perpustakaan akan dapat berjalan dengan baik apabila memiliki perlengkapan yang memadai. Sarana dan prasarana seperti gedung, atau ruang, membeler, media komukasi dan peralatan kantor perlu direncanakan sedini mungkin. Hal itu, perlu diperhatikan karena kenyamanan dan kelancaran tugas  juga dipengaruhi oleh penyediaan sarana dan prasarana itu.[7]

Dalam perencanaan sarana dan prasarana perlu memperhatikan beberapa hal agar tidak terjadi pemborosan dan agar terjadi kesesuaian perabot dengan yang dilakukan pekerjaan, langkah-langkah itu adalah :

1.      Pencatatan perabot yang telah dimiliki

Perlu diinventaris perabotan yang telah dimiliki, mengenai jenis, spesifikasi dan jumlahnya.  Beberapa kira-kira perabot yang masih bisa digunakan, berapa yang harus diperbaiki dan berapa yang harus diganti baru. Inventarisasi ini penting, karena denngan data ini dapat digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan dalam perencanaan saranaan prasarana perpstakaan.

2.      Ketersediaan ruang

Perlu diketahui secara pasti luas ruang, ventilasi, warna, pencahayaan dan tinggi rendahnya ruang. Unsur-unsur ini diperlukan sebagai bahan pertimbangan penentuan jenis perabot, ukuran, psesifikasi, model dan warnanya.

3.      Spesifikasi perabot

Perabot-perabot yang diperlukan perpustakaan di catat spestifikasinya, ukuran, ciri khas, merk, bahan, warna, kemampuan, ketahanan dan lainnya. Masalahnya ini perlu diperhatikan agar harmonisasi perabot dengan ruangan yang tersedia.

4.      Rencana tata ruang perpustakaan

Perpustakaan sebagai lembaga informasi harus selalu mengikuti perkembangan teknologi informasi dan kebutuhan masyarakatnya. Dengan demikian perlu dipikirkan sistem tataruang dengan cermat. Dimasa depan kiranya tidak harus memikirkan perluasan ruangan, tetapi perlu direncanakan pemanfaatan teknologi informasi seperti, CD ROOM, INTERNET, FILM, MIKRO, E_JOURNAL, E- BOOKS dan lainnya.

Sebagaimana diketahui bahwa dalam pelaksanaan kegiatan perpustakaan diperlukan kenyamanan, keselamatan dan keamanan kerja. Manusia sebagai pendukungan utama kegiatan perpustakaan jangan sampai mereka menanggung resiko ( efek negatif ) sebagai akibat pelaksanaan pekerjaan.

 

D.    Fungsi perencanaan

Perencanaan yang merupakan titik awal kegiatan akan menentukan sasaran yang akan dicapai, tindakan yang akan dilakukan, bentuk organisasi yang cepat, dan orang-orang yang bertanggung jawab atas suatu kegiatan. Perencanaan yang matang berfungsi untuk :

1.      Membantu tercapainya tujuan

Perencanaan perpustakaan harus dapat membantu secara positif ke arah tercapainya tujuan jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang.

·         Perencanaan jangka pendek ( Short Term Planning ) jangka yang waktunya kurang maksimal satu tahun. Perencanaan jangka pendek tahuan (annual Plan ) disebutkan juga perencanaan oprasional tahunaan. (annual operasional planning) contohnya : proyek- proyek.

·         Perencanaan jangka menengah ( Medium Term Planning ) perencanaan ini meliputi jangka waktu antara tiga sampai dengan delapan tahun.di indonesia umumnya lima tahun. Perancanaan jangka menengah ini merupakan penjabaran atau uraian perencanaan jangka panjang walaupun perencanaan jangka menengah ini masih bersifat umum, tetapi sudah ditampilkan sasaran- sasaran yang diproyeksikan secara kuantitatif. Contohnya : propeda

·         Perencanaan jangkah panjang (Long Term Planning ) perancanaan ini meliputi jangka waktu sepuluh tahun keatas. Dalam perencanaan ini belum ditampilkan sasaran-sasaran yang bersifat kuantitatif, tetapi lebih kepada proyeksi atau perspektif atas keadaan ideal yang diingginkan dan pencapaian keadaan yang bersifat fundamental. Contohnya : propenas.

menengah Oleh karena itu, suatu perencanaan harus dilaksanakan secara kontinu. Disamping itu dalam perencanaan jangka pendek harus di arahkan untuk menunjang rencana jangka panjang.

Pada umumnya orang cenderung gamang dan ragu-ragu terhadap masa depan yang penuh ketidakpastian. Dengan perencanaan yang disusun berdasarkan alasan-alasan yang kuat dan pemikiran yang mendalam, keraguan-raguan itu dapat dibatasi, atau bahkan dihilangkan.

2.      Tercapainya efektivitas dan efisien

Efektivitas menunjukkan kemampuan seseorang dalam merumuskan tujuan dan alat yang tepat untuk mencapai tujuan. Peter drucker ( Handoko, 1993:7 ) menyatakan bahwa efektivitas adalah kemampuan menyelesaikan pekerjaan dengan benar. Ini dapat diartikan bahwa hasil, produktivitas, dan kinerja yang diperoleh lebih banyak daripada pengeluaran biaya, tenaga, pikiran, dan mesin yang digunakan. Langkah ini berati menunjukkan adanya, penghematan, baik dari segi tenaga maupun biaya.


 

BAB III

PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Dari uraian di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa perencanaan perpustakaan adalah suatu proses berfikir menentukan usaha-usaha yang akan dilakukan pada masa akan datang dalam rangka terselenggarannya perpustakaan sekolah dengan sebaik-baiknya. Langkah – langkah dalam proses perencanaan perpustakaan diantaranya penetapan visi, misi dan tujuan, perumusan keadaan sekarang, identifikasi kemudian dan hambatan dan pengembangan perencanaan.

Dalam perencaan sarna dan prasarana perlu memperhatikan beberapa hal agar tidak terjadi pemborosan dan agar terjadi kesesuaian perabot dengan ruangan dan orang yang melakukan pekerjaan, langkah-langkah itu antara lain pencatatan perabot yang telah dimiliki, ketersediaan ruangan, spesifikasi perabot dan rencana tata ruang perpustakaan.

Manajemen hanyalah sekedar alat untuk mengelola perpustakaan.  Banyak faktor- faktor lain yang menentukan keberhasilan suatu perpustakaan seperti kualitas sumberdaya manusia, dana, fasilitas atau sarana dan prasarana dan lain-lain. Kualitas sumberdaya manusia mungkin menjadi salah satu faktor yang sangat penting. Faktor- faktorr yang lain dapat dikembangkan dan dicari jika kualitas sumberdaya manusia di perpustakaan dapat mendukung untuk melakukan hal-hal tersebut.

B.     SARAN

Demikian makalah yang dapat kami sampaikan, karena keterbatasan pengetahuan kami, sehingga makalah ini masih sangat kurang dari kesempurnaan untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan dari berbagai pihak yang membaca makalah ini, untuk perbaikan dimasa-masa mendatang . walaupun makalah ini masih sangat kurang dari kesempurnaan , harapan kami semoga bermanfaat bagi para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

 

Bafadal, Ibrahim, pengelolaan perpustakaan sekolah, Jakarta : Bummi Aksara,2009.

H.S Lasa, Manajemen perpustakaan, Yogyakarta : Gema Media, 2008.

Lasa, manajemen perpustakaan, Yogyakarta : Pinus Publiser, 2009.

 



[1] Lasa H S. Manajemen perpustakaan, Jakarta: Majelis Pustaka, 2000.hal 56

[2]Ibid, hal.62

[3]Ibrahim Bafadal,pengelolaan perpustakaan sekolah, Jakarta: Bummi Akasara,2009.hal 32

[4]Ibid, hal. 34

[5]Lasa H.S, manajemen perpustakaan,Yogyakarta: gema media, 2008, hal.61

[6]Ibid, hal. 62

[7]Ibid, hal.58


No comments:

Post a Comment

TOKOH TASAWUF DI INDONESIA

BAB II PEMBAHASAN A.     TOKOH TASAWUF DI INDONESIA Berikut merupakan beberapa tokoh-tokoh tasawuf di Indonesia: 1.       Hamzah Fan...