KATALOGISASI
BAHAN PUSTAKA NON BUKU
(ARTEFAK, BAHAN GRAFIS DAN REALIA 3 DIMENSI)
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR................................................................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Artefak, Bahan
Grafis dan Realia 3 Dimensi .................................................... 2
B. Cara Mengkatalog Bahan Pustaka
non Buku....................................................................... 3
C. Katalog Artefak .................................................................................................................. 5
D. Katalog Bahan Grafis........................................................................................................... 5
E. Katalog Realia 3 Dimensi .................................................................................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................................................... 7
B. Saran..................................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. 8
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Katalog perpustakaan
adalah perwakilan atau representatif dari bahan pustaka yang disusun secara
sistematis dan menunjukkan lokasi bahan pustaka itu disimpan. Bahan yang di
daftar dalam katalog adalah semua bahan yang berisi informasi, baik dalam
bentuk buku maupun nonbuku. Dengan dibuatnya katalog ini, maka akan mempermudah
pustakawan maupun pemustaka untuk menemukan kembali bahan pustaka yang ingin
dicari baik berupa buku maupun bahan pustaka nonbuku. Aturan pengkatalogan
menggunakan pedoman AACR2 (Anglo American Cataloging Rules). AACR2 ini selalu
mengalami perkembangan dan penyempurnaan sehingga sampai sekarang buku tersebut
merupakan buku edisi revisi yang ke-2.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian Artefak, Bahan Grafis dan
Realia 3 Dimensi?
2.
Bagaimana cara mengkatalog bahan Pustaka
Non Buku?
3.
Bagaimana cara mengkatalog artefak?
4.
Bagaimana cara mengkatalog bahan grafis?
5.
Bagaimana cara mengkatalog realia 3
Dimensi?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian Artefak, Bahan
Grafis dan Realia 3 Dimensi
2.
Untuk mengetahui cara mengkatalog bahan
Pustaka Non Buku
3.
Untuk mengetahui cara mengkatalog artefak
4.
Untuk mengetahui cara mengkatalog bahan
grafis
5.
Untuk mengetahui cara mengkatalog realia 3
Dimensi.
BAB
II
PEMBAHASAN
Bahan nonbuku merupakan
salah satu jenis bahan perpustakaan yang mencakup karya-karya orang yang
dituangkan dalam bahan yang tidak tercetak (dalam bentuk buku), melainkan dalam
bentuk lain, misalnya rekaman suara, rekaman video, rekaman gambar. Istilah
bahan nonbuku juga sering diartikan sebagai bahan pandang dengar. Dalam
pembuatan katalog pada bahan pustaka non buku tetap dipakai aturan 8 daerah
dari deskripsi bibliografi yaitu:
1.
Daerah Judul dan Penanggung Jawab
2.
Daerah Edisi
3.
Daerah Materi Data Khusus
4.
Daerah Publikasi (impresium)
5.
Daerah Deskripsi Fisik (kolasi)
6.
Daerah Seri
7.
Daerah Catatan
8.
Daerah Nomor Standar buku (ISBN)
berikut
merupakan penjelasan dari bahan serta cara mengkatalognya.
A. Pengertian Artefak, Bahan Grafis dan
Realia 3 Dimensi
Artefak adalah peninggalan zaman prasejarah berupa
benda-benda hasil karya manusia prasejarah yang menunjang kehidupan mereka.
Contoh artefak adalah alat-alat batu, logam dan tulang, koin, gerabah, prasati
lempeng dan kertas , senjata-senjata logam (anak panah, mata panah, dll).
Artefak dalam arkeologi mengandung pengertian benda atau benda alam yang dibuat
oleh tangan manusia (bukan benda alamiah semata). Ciri artefak adalah benda ini
dapat dipindahkan atau dapat dibawa oleh manusia dengan mudah tanpa merusak
benda tersebut.
Bahan grafis adalah adalah suatu media yang disajikan
secara visul yang menggunakan titik-titik, garis-garis, gambar-gambar,
tulisan-tulisan atu symbol visual yang lain dengan maksud untuk
mengikhtisarkan, menggambarkan atau merangkum suatu ide. Fungsi umum bahan
grafis adalah untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Sedangkan
fungsi khususnya adalah untuk menarik perhatian, memperjelas ide,
mengilustrasikan.contoh bahan grafis antara lain sketsa, poster, kaligrafi dan
lainnya.
Realia tiga dimensi
adalah benda nyata yang digunakan sebagai bahan ajar. Realia adalah salah satu
medium yang digunakan sebagai alat penyampai informasi. Pengertian Realia
merupakan suatu objek tiga dimensi, seperti , globe, organ manusia buatan,
rubik, lego, mikroskop, yang dapat dipinjamkan atau dibeli perpustakaan sekolah
dan digunakan sehubungan dengan pengajaran di kelas.
B. Cara Mengkatalog Bahan Pustaka Non
Buku
Secara umum dalam
pembuatan katalog pada bahan pustaka non buku tetap dipakai aturan 8 daerah
dari deskripsi bibilografi, yaitu sebagai berikut.
1.
Daerah judul dan pernyataan tangung jawab
Urutan unsur untuk daerah ini adalah:
-Judul sebenarnya Genaral Material
Designation [GMD] = judul paralel : keterangan judul lain.
(judul tambahan, anak judul) / pernyataan
tanggung jawab
-Judul sebenarnya dicatat atau disalin
dari sumber informasi utama.Apabila judul sebenarnya tidak diambil dari sumber
informasi utama, sumber judul dicatat dalam daerah catatan.
Jika dalam sumber informsi utama muncul
lebih dari satu judul, tetapi harus dipilih judul sebenarnya. Jika keduanya
atau semua judul dalam satu bahasa, pilihan judul yang menjadi dasar atau
gambaran dari judul sebenarnya tersebut. Apabila data ini tidak dapat mencukupi
pilihan, pilihan yang menjadi judul komprehensif. Judul yang dibuat sendiri oleh
pengatalog harus dicatat dalam tanda kurung siku.
2.
Daerah edisi
Daerah edisi dicatat sebagai keterangan
mengenai edisi dokumen / karya tersebut. Keterangan edisi dan pernyataan
tanggung jawab mengenai edisi tersebut, dicatat dengan peraturan umum daerah
edisi.
3.
Daerah data matematik
Dalam daerah ini dicatat mengenai
keterangan dari bahan pustaka tersebut.
4.
Daerah terbitan
Dalam terbitan dicatat sesuai dengan
peraturan umum untuk daerah terbitan. Pencatatan nama distributor adalah
opsional Boleh mencantumkan nama pencetak bila nama penerbit tidak diketahui,
sedangkan nama pencetak ini tercantum dalam dokumen. Pencetak (nama, tempat dan
tahun) dicatat dalam tanda kurung ( ). Jika tahun terbit dapat diperkirakan
hanya saja kurang yakin ketepatannya maka tahun
perkiraan ditulis dalam kurung siku dan diberi tanda tanya.[1]
Apabila tidak ada tempat kemungkinan yang diberikan dapat dicantumkan negara,
provinsi atau daerah tertentu dibuat dalam kurung siku.[2]
5.
Daerah deskripsi fisik
Dalam daerah ini dicatat:
a. Jumlah
satuan (unit) fisik disertai nama jenis bahan spesifik.
b. Data
fisik lain, didahului titik dua ( : ). Jika ada beberapa data, tiap unsur
dipisah dari unsur lain dengan koma (,).
c. Ukuran,
didahului tanda titik koma (;).
d. Lampiran
didahului tanda &.
e. Keterangan
tentang lampiran dicatat dalam kurung ( ).
6.
Daerah seri
Dalam daerah ini dapat dicatat keterangan
seri, sesuai dengan peraturan umum yang berlaku untuk daerah ini.
7.
Daerah catatan
Pada daerah catatan dicatat mengenai
seluruh bentuk, warna, dan apa saja yang terdapat pada bahan pustaka tersebut.
8.
Penomoran
Cantumkan International Standar Book
Number (ISBN) atau International Standard Serial Number (ISSN) yang ada pada
bahan 3 dimensi dan realia.
C. Katalog Artefak
Dalam katalog artefak disini kami mengambil contoh
yaitu uang kuno berjenis koin yang digunakan pada masa kesultanan Palembang tahun 1659-1825 masehi.
Berikut merupakan bentuk catalog koin tersebut
|
D. Katalog Bahan Grafis
Dalam katalog bahan grafis disini kami mengambil
contoh poster. Berikut adalah bentuk katalog nya.
|
E. Realia 3 Dimensi
Dalam katalog Realia 3 dimensi, disini
kami mengambil contoh rubik. Berikut adalah bentuk katalog nya.
|
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum dalam pembuatan katalog pada bahan
pustaka non buku tetap dipakai aturan 8 daerah dari deskripsi bibliografi
yaitu, Daerah Judul dan Penanggung Jawab, Daerah Edisi, Daerah Materi Data
Khusus, Daerah Publikasi (impresium), Daerah Deskripsi Fisik (kolasi), Daerah
Seri, Daerah Catatan dan Daerah Nomor Standar buku (ISBN). Artefak, Bahan
Grafis dan Realia 3 Dimensi termasuk kedalam bahan pustaka non buku.cara
pengkatalogannya hamper sama dengan pengkatalogan bahan pustaka buku yang
menggunakan 8 daerah deskripsi bibliografi seperti yang disebutkan di atas.
B. Saran
Sesuai kesimpulan di atas
penulis menyarankan pembaca khususnya para pustakawan maupun calon pustakawan
supaya mempelajari dengan seksamma cara pengkatalogan bahan pustaka baik itu
bahan pustaka buku maupun bahan pustaka non buku. Agar nantinya menjadi
pustakawan yang berkompeten dalam bidang klasifikasi maupun katalogisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Dachliyani, Liya. 2019. Manajemen
informasi perpustakaan: Tuntunan Praktis untuk perpustakaan Umum dan
perpustakaan sekolah. Jakarta: Bee Media Pustakaa.
Sembiring, Darwis. 2014. Pengolahan
bahan Pustaka: Klasifikasi dan Katalogisasi. Bandung: Yrama Widya.
Fellows, Dorcas,
Jennie. 1998. Anglo American Cataloguing
Rules. Los Angeles: ALA.
[1]
Liya Dachliyani, Manajemen informasi
perpustakaan: Tuntunan Praktis untuk perpustakaan Umum dan perpustakaan
sekolah. (Jakarta: Bee Media Pustakaa, 2019), hlm. 19
[2]
Darwis sembiring, Pengolahan bahan Pustaka: Klasifikasi dan Katalogisasi.
(Bandung: Yrama Widya, 2014), hlm. 147
No comments:
Post a Comment