MEWUJUDKAN MASYARAKAT
LITERASI INFORMASI
Abstrak
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup secara
bersama-sama di suatu wilayah dan membentuk sebuah sistem, baik semi ternuka
maupum tertutup, dimana interaksi yang terjadi di dilamnya adalah antara
individu-individu yang ada di kelompok tersebut. Masyarakat juga dapat di
artikan sebagai suatu kelompok manusia yang hidup bersama-sama di suatu tempat
dan saloing berinteraksi.
Literasi informasi adalah serangkaian keterampilan
untuk mengidentifikasi, menemukan, mengevaluasi, menyusun, menciptakan,
menggunakan, dan mengkomunikasikan informasi kepada orang lain untuk
menyelesaikan dan mencari jalan keluar dari suatu masalah. Secara sederhana
literasi dapat di artikan sebagai sebuah kemampuan membaca dan menulis.
Kata kunci : masyarakat, informasi literasi
LATAR BELAKANG
Literasi informasi adalah
kemampuan untuk mengetahui kapan informasi informasi dibutuhkan,
diidentifikasi, menemukan, dan mengevaluasi secara efektif menggunakan
informasi tersebut untuk isu atau masalah yang dihadapi. Menurut American
Library Association literasi informasi adalah serangkaian kemampuan yang
dibutuhkan seseorang untuk menyadari kapan informasi dibutuhkan dan kemampuan
untuk menempatkan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang dibutuhkan
secara efektif. Kurangnya literasi
pada masyarakat menyebabkan banyaknya informasi yang tidak valid datanya
menjadikan kesalah fahaman dalam mencerna informasi,
Secara
garis besar literasi informasi adalah kemampuan dalam mencari, mengevaluasi,
menemukan, mengevaluasi, menyusun, menciptakan, menggunakan, dan
mengkomunikasikan informasi kepada orang lain untuk menyelesaikan dan mencari
jalan keluar dari suatu masalah. Jika masyarakat dalam era globalisasi seperti
sekarang ini tidak mempunyai kemampuan berliterasi yang baik maka akan
ketinggalan informasi yang semakin hari semakin maju, masyarakat yang miskin
informasi adalah masyarakat yang enggan berliterasi yang tidak peduli akan
kevalidan data informasi dari yang mereka dapatkan.
Pentingnya
literasi infromasi ini untuk mendukung perkembangan masyarakat dalam menerima
informasi, agar berkurangnya informasi hoax yang sering disebarkan oleh
oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Dengan
berliterasi maka masyarakat akan kaya informasi yang benar, dan terbukti benar
datanya. Semakin berkembangnya dunia informasi maka semakin banyak pula
ditemiui informasi yang hoax. Literasi infromasi perlu ditamankan sejak awal
dimulai dari membaca, menulis, berhitung, dan berbicara.
Salah
satu contoh masyarakat literasi informasi adalah masyarakat yang mempu
menyaring informasi dengan benar, dengan membutikan bahwa data-data
infromasinya benar. Tidak menelan mentah-mentah infromasi yang didapatkan.
Literasi ninfromasi menjarakan agar melek dalam informasi. Bukan hanya
infromasi yang didapatkan dari orang-orang akan tetapi khusunya terkait dengan
kemampuan, mengakses, dan memanfaatkan, secara besar informasi yang tersedia di
internet.
KAJIAN TEORI
Dasar
literasi infromasi adalah kemampuan literasi adalah membaca dan menulis
Tidak bisa dipungkiri bahwa literasi
infromasi dalam baca tulis merupakan dasar untuk memahami literasi-literasi
yang lain. Literasi pertama kali ditemukan oleh pemimpin American information industry Assiciation paul G. azaurkowaski pada
tahun 1974 dia menggambarkan bahwa literasi adalah teknik kemampuan untuk
memanfaatkan berbagai alat-alat informasi serta sumber-sumber infromasi primer
untuk memecahkan masalah mereka.
UNESCO
menjelaskan bahwa literasi adalah seperangkat keterampilan yang nyata,
khususnya keterampilan kognitif dalam membaca dana menulis yang terlepas dari
konteks dimana keterampilan yang dimaksud diperoleh, dari siapa keterampilan
tersebut diperoleh dan bagaimana memperolehnya, pemahaman seseorang mengenai
literasi ini akan dipengaruhi oleh kompetensi bidang akdemik, konteks nasional,
institusi, nilai-nilai bydaya adan pengalaman. Kemudian dari kamus online
Merriam-webster, dijelaskan bahwa literasi adalah kemampuan atau kualitas melek
aksara dimana dalamnya terdapat kemampuan membaca, menulis dan juga mengenal
serta memahami ide-ide secara visual.
Gerakan
literasi sekarang ini menjadi gerakan yang terus disosialisasikan pada setiap
lapisan masyarakat. Kegiatan literasi merupakan suatu bentuk hak dari setiap
orang untuk belajar sepanjang hidupnya, dimana harapannya adalah dengan
kemampuan literasi yang meningkat, kualitas hidup masyarakat juga bisa
meningkat. Karena multi effect atau dapat memberikan efek atau ranah yang
sangat luas, kemampuan literasi membantu memberantas kemiskinan, mengurangi
angka kematian anak, pertumbuhan penduduk, dan menjamin pembangunan
berkelanjutan, dan terwujudnya perdamaian. Buta huruf, bagaimanapun adalah
hambatan untuk kualitas hidup yang baik.
MEWUJUDKAN
MASYARAKAT LITERASI INFORMASI
Masyarakat
mengandung pengertian tentang suatu kesatuan kelompok orang yang berhimpun,
berkumpul dan bersatu dalam suatu wadah baik untuk organisasi formal maupun non
vormal yang menempati tempat tertentu, mempunyai ciri-ciri seperti adanya
ikatan dan mempunyai kesamaan-kesamaan atas beberapa hal. Setiap kelompok
masyarakat selalu berusaha untuk mempertahankan eksistensinya dan mengembangkan
agar tidak tersingkirkan.
Literasi informasi adalah
kemampuan untuk mengetahui kapan informasi informasi dibutuhkan,
diidentifikasi, menemukan, dan mengevaluasi secara efektif menggunakan
informasi tersebut untuk isu atau masalah yang dihadapi. Menurut American
Library Association literasi informasi adalah serangkaian kemampuan yang
dibutuhkan seseorang untuk menyadari kapan informasi dibutuhkan dan kemampuan
untuk menempatkan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang dibutuhkan
secara efektif.
Umat manusia menjelang
akhir abad 20 sudah bersiap untuk memasuki abad 21 dengan semua paradigma yang
mungkin terjadi. Keberlangsungan hidup manusia dan cara mereka betkarya masuk
dalam antisipasi waktu itu. Dalam bidang kepustakawanan, literasi informasi
menjadi suatu keniscayaan yang harus dipelajari dan dihayati pelaksanaanya. Literasi
informasi sangat berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis dari segala
informasi yang didapatkan serta kepekaan terhadap semua aspek kehidupan.
Literasi informasi menuntut kemampuan menganalisis suatu informasi untuk
digunakan secara cepat untuk memecahkan masalah.
Perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi yang begitu pesat tidak selalu membawa kemudahan bagi
masyarakat. Membeludaknya informasi yang dapat di akses melalui internet justru
menimbulkan kebingungan tersendiri bagi pengguna. Maka dari itu diperlukan
sebuah kemampuan yang dapat menyaring informasi sesuai dengan kebutuhan.
Disinilah peran literasi informasi tersebut. Literasi infprmasi adalah sebuah
zaman dimana setiap pengguna informasi dituntut berpikir kritis atau “melek”
akan informasi.
Istilah melek yang di
pakai disini mempunyai defenisi dimana kita sebagai pengguna informasi haruslah
memilah tiap informasi yang didapatkan, menganalisis kebenaran informasi
tersebut dan mengetahui bagaimana informasi tersebut dapat ditemukan secara
efektif dan efisien. literasi informasi menuntut masyarakat untuk berfikir
kritis dan kemauan untuk terus menjadi pembelajaran seumur hidup.
Beberapa pandangan yang
berkaitan dengan terwujudnya masyarakat literasi informasi yaitu literasi
yang berkaitan dengan melek huruf, orak
literasi ketidakpahaman isi yang disampaikan, teknologi literasi yang digunakan
untuk mendukung literasi, kemudian literasi yang menggambarkan kurang minatnya
masyarakat dalam membaca. Berikut beberapa faktor pendukung mewujudkan
masyarakat literasi informasi
Pertama, dilihat dari
aspek bahasa. Pengguna beberapa istilah literasi, merupakn cara yang digunakan
untuk memudahkan dalam menggambarkan atau memaknai istilah mengenai makna yang
terkandung dalam literasi informasi.
Keudua, dilihat dari
aspek estimologi. Dimana perkembangan atau asal muasal istilah literasi suatu
rangkaian yang muncul dari istilah yang satu yang pada akhirnya digunakan untuk
memakai istilah lainnya.
Ketiga, dilihat dari aspek
budaya. Dimana literasi digunakan untuk menggambarkan tingkat peradaban
masyarakat suatu bangsa.
Masyarakat yang memiliki
literasi informasi adalah masyarakat yang telah mengerti, menyadari, memahami,
dan menggunakan tulisan dan sumber informasi. Dengan kata lain, selain
mempunyai budaya lisan/tutur yang telah dibawa sejak turun-temurun, ratusan
bahkan ribuan tahun. Mereka telah mengembangkan budaya baca dan tulis.
Masyarakat yang telah memiliki budaya baca dan tulis yang tinggi harus
diseiimbangi dengan penyediaan fasilitas seperti perpustkaan dan bahan bacaan
yang memadai sesuai kebutuhan masyarakat. Hingga tumbuhnya kesadaran masyarakat
untuk menjadi pemburu informasi dan melek informasi dalam memenuhu
kebutuhannya.
Keterampilan dalam
literasi informasi ini mencakup kemampuan dalam mengidentifikasi suatu masalah,
mencari dan menemukan informasi mensintesiskan informasi, menyusun,
mengirganisir, dan menciptakan temuan, mengetahui kapan informasi itu
dibutuhkan, mengatur, menyortir, dan mengkomunikasikan temuan informasi kepada
orang lain mengevaluasi hasil jawaban menggunakan/memanfaatkan informasi, serta
menarik pelajaran dari proses pencarian informasi yang di butuhkan itu untuk
menyelesaikan, mengambil keputusan, dan mencari jalan keluar dari suatu masalah
yang sedang kita hadapi tersebut.
Upaya nyata peningkatan
literasi di masyarakat salah satunya adalah perpustakaan karena perpustakaan
mendukung bahan bacaan dan mengadakan iven-iven yang menarik inat baca para masyarakat. Selama ini
perpustakaan di anggap sebagian masyarakat hanya tempat yang membosankan yang
berisi buku-buku bacaan yang monoton. Dengan pemikiran yang seperti ini dapat
disimpulakn bahwa tidak adanya ketertarikan masyarakat terhadap perpustakaan,
dengan demikian maka minat baca masyarakatpun semakin menurun.
Tugas perpustakaan adalah memberikan inovasi
bagi masyarakat dan memberikan layanan sebaik mungkin serta membuat fungsi
perpustakaan sebagai rekreasi benar adanya. Tingkat membaca masyarakat adalah
hal yang paling utama di tingkatkan untuk menjadikan masyarakat literasi
informasi, karena dasar dari berliterasi adalah membaca, jika tingkat baca
masyarakat itu dapat ditingkatkan maka perpustakaan dapat dengan mudah mengajak
masyarakat untuk lebih aktif berliterasi informasi.
Kehidupan masyarakat yang
memiliki kemampuan literasi sangat bergantung kepada kemampuan masyarakat dalam
mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Adanya pengetahuan
masyarakat yang tinggi dalam dunia informasi dan komunikasi akan memberikan
kontribusi dan ikut andil dalam membantu setiap individu mengakses pengetahuan
yang mereka butuhkan untuk memperbaiki kehidupan mereka sehari-hari.
Adanya kerjasama yang
baik akan menumbuhkan semangat masyarakat untuk saling berbagi dan memberikan
informasi yang di perlukan bersama. Penguasaan literasi informasi pada dasarnya
berbasis keterampilan. Keterampilan tersebut terdiri dari kemampuan mencari
informasi, memiloh sumber informasi secara cerdas, menilai dan memilah-milah
sumber informasi, menggunakan serta menyajikan informasi secara etis.
Perpustakaan sebagai
sumber informasi sangat berperan penting dalam menciptakan masyarakat yang literasi
karena berfungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan
kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Perpustakaan mempunyai
peran yang begitu penting dalam penyebaran informasi, hal ini dikarenakan
didalam sebuah perpustakaan terdapat banyak sekali buku-buku dan disetiap
bukunya memiliki beragam informasi yang sangat berguna bagi pembacanya. Karena
di anggap sebagai sumber informasi maka perpustakaan juga sangat berperan
mencipatakan masyarakat literasi. Perpustakan sebagai sumber informasi, media
pendidikan, media rekreasi dan media riset bagi masyarakat.
Penguasaan literasi
informasi akan menjauhkan dari kebodohan, karena disaat mempunyai masalah
masyarakat tahu dimana harus mencari informasi pemecah masalahnya. Rendahnya
minat baca sangat berpengaruh kepada keterampilan literasi informasi
masyarakat. Sehebat apapun perpustakaan yang dimiliki, tidak bisa berbuat
banyak jika masyarakatnya tidak senang membaca. Perpustakaan sebagai salah satu
sumber belajar di tuntut untuk mampu menyediakan berbagai informasi mengenai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada di seluruh bumi dari zaman
ke zaman. Dengan kemajuan teknologi informasi dokumen-dokumen yang tercetak
dapat diubah menjadi dokumen digital.
Teknologi informasi di
perpustakaan tidak hanya berfungsi sebagai sarana pendukung untuk meningkatkan
layanan, akan tetapi juga menjadi senjata dalam persaingan memberikan layanan
kepada pengguna. Perkembangan teknologi informasi juga berkaitan erat dengan
perubahan sikap atau prilaku dan pengguna dalam mencari informasi yang
dibutuhkannya. Di era informasi saat ini setiap orang dituntut untuk melek
informasi sehingga diperluka kemampuan
untuk mendapatkan dan mengelola informasi dan kemampuan menggunakan perangkat
teknologi informasi.
Mengapa literasi
infromasi sangat penting? Karena dalam kehidupan sehari-hari, dalam sebuah
organisasi, perushaan, maupun individu nebhasilkan dokumen yang berisi
informasi. Hali itu ditambah pula dengan berkembangnya ilmu teknologi yang
secara langsung membuat jumlah informasi semakin banyak. Teknologi yang ada
sekarang ini memudahkan kita untuk mendapatkan informasi yang kita butuhkan
dari mana saja dan dalam bentuk apapun. Ribuan bahkan jutaan informasi berada
pada sekitar kita.
Berbagai jenis media
menyampaikannya hingga sampai kepada setiap orang. Perkembangan teknologi yang
sedemikian pesat dan cepat menyebabkan munculnya berbagai informasi yang
dihasilkan selain buku atau bahan tercetak. Hal itu mengakibatkan ledakan
informasi yang sangat dahsyat. Didalam istilah yang digunakan dalam
menggambarkan peningkatan jumlah informasi dengan cepat dan mengasilkan begitu
banyak data. Oleh karena itu khususnya pada masyarakat pengguna informasi harus
memiliki sebuah kemampuan untuk mengenali kebutuhan informasi, membangun
strategi pencarian informasi, menemukan mengakses informasi, mengorganisasikan,
mengevaluasi dan menggunakan informasi secara etis dan tepat, mengkomunikasikan
dan menciptakan informasi.
Untuk mendapatkan
kemampuan literasi informasi seseorang perlu mencari tahu bagaimana di dalam
literasi informasi itu. Masyarakat sendiri yang akan memberikan literasi dasar
kepada anak-anaknya contohnya membaca, menulis, dan berhitung. Kemudian kepada
orang tuanya diberi tau tentang bagaimana cara mencari informasi yang
dibutuhkannya setelah didapat kemudian memilih dan mengelola informasi tersebut
lalu disebarkan kepada orang lain. Tentunya informasi yang mereka dapatkan
bersifatpositif dan mendidik. Pendidikan literasi informasi hendaknya
diperkenalkan kepada masyarakat agar masyarakat nantinya terbiasa dengan
pencarian informasi yang dibutuhkan sehari-hari terutama dalam mendidik orang
yang ada di sekitarnya.
Kemampuan literasi
seperti ini bersifat pembelajaran yang berguna sampai akhir hayat. Kemampuan
ini dapat digunakan dalam kehidupan mereka kelak misalnya dalam kehidupan
sosial, bidang pekerjaan atau dalam mengambil keputusan. Literasi informasi
juga dapat membentuk pribadi yang kritis, untuk itu sangat penting kemampuan
berpikirn kristis karena seseorang tidak percaya begitu saja dengan informasi
yang ada. Kemampuan seperti inilah yang dapat mendorong seseorang untuk selalu
ingin tahu terhadap segala informasi yabf selalu berkembang dan terus mencari
kebenarannya, kemudian ia mencari informasi dari berbagai sumber dan akhirnya
ia mendapat kebenaran informasi tersebut.
Meskipun penggunaan istilah literasi
sudah sangat jamak, namun pada dasarnya istilah tersebut tetap merujuk pada
kemampuan dasar seseorang dalam membaca dan menulis. Mengacu pada arti
literasi, berikut ini adalah beberapa jenis literasi:
1. Literasi
Dasar
Literasi
dasar adalah kemampuan dasar dalam membaca, menulis, mendengarkan, dan
berhitung. Tujuan literasi dasar adalah untuk mengoptimalkan kemampuan
seseorang dalam membaca, menulis, berkomunikasi, dan berhitung.
2. Literasi
Perpustakaan
Literasi
perpustakaan adalah kemampuan dalam memahami dan membedakan karya tulis
berbentuk fiksi dan non-fiksi, memahami cara menggunakan katalog dan indeks,
serta kemampuan memahami informasi ketika membuat suatu karya tulis dan
penelitian.
3. Literasi
Media
Literasi
media adalah kemampuan dalam mengetahui dan memahami berbagai bentuk media
(media elektronik, media cetak, dan lain-lain), dan memahami cara penggunaan
setiap media tersebut.
4. Literasi
Teknologi
Literasi
teknologi adalah kemampuan dalam mengetahui dan memahami hal-hal yang
berhubungan dengan teknologi (misalnya hardware dan software), mengerti cara
menggunakan serta memahami etika dalam menggunakan
teknologi
5. Literasi
Visual
Literasi
visual adalah pemahaman yang lebih kemampuan dalam menginterpretasi dan memberi
makna dari suatu informasi yang berbentuk gambar atau visual. Literasi visual
hadir dari pemikiran bahwa suatu gambar bisa ‘dibaca’ dan artinya bisa
dikomunikasikan dari proses membaca.
Literasi informasi tidak
hanya sekedar mengajarkan masyarakat bagaimana cara mencari informasi, bukan
pula mengajarkan bagaimana seseorang dapat menggunakan teknologi informasi
dengan cepat. Namun dengan progra literasi informasi inilah setiap individu
diharapkan dapat menerima dan mensiasati perubahan-perubahan dalam masyarakat
global secara kritis, bijak, positif dan mampu memanfaatkan informasi yang
dibutuhkannya menjadi pengetahuan baru dan menambah khasanah pengetahuan baik
bagi dirinya maupun orang lain. Pendidikan memiliki peranan penting dalam
menciptakan generasi-generasi yang melek akan informasi.
Lingkungan pembelajaran
ini menuntut semua individu baik secara langsung ataupun tidak langsung untuk
berhubungan dengan sejumlah besar informasi. Informasi-informasi ini yang
nantinya dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menilai dan mengambil
keputusan suatu permasalahan yang ada secara kritis. Para peserta didik akan
memperoleh manfaat atau keuntungan dari pengaksesan terhadap sejumlah besar
informasi dari berbagai sumber yang tersebar luas di seluruh penjuru dunia.
Literasi informasi sangat diperlukan agar dapat hidup sukses dan berhasil dalam
era masyarakat informasi dan dalam penerapan kurikulum di dunia pendidikan.
Seseorang yang memiliki literasi informasi akan berusaha terus belajar untuk
memperoleh informasi dan menciptakan pengetahuan baru.
Ada (tujuh) langkah dalam
memperoleh kemampuan literasi informasi yaitu, 1) merumuskan masalah, 2)
mengidentifikasi sumber informasi 3) mengakses informasi 4) menggunakan
informasi 5) menciptakan karya 6) mengevaluasi 7) menarik pelajaran. Apabila
peserta didik dalam pembelajaran selalu berlatih tentang hal-hal di atas maka
mereka akan dapat menguasai literasi informasi dengan baik. Peran pendidik juga
sangat dibutuhkan dalam memotivasi peserta didik agar mereka mau belajar
menguasai kemampuan tersebut.
Manfaat yang diperoleh
apabila peserta didik mampu menguasai literasi informasi ini nantinya dapat
digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik dilingkungan tempat mereka belajar
atau di lingkungan sosial lainnya. Setidaknya mereka tahu benar bagaimana
memfilterisasi informasi yang ada sehingga mampu membedakan mana informasi yang
penting dan tidak penting. manfaat dari literasi antara lain membekali individu
dengan keterampilan untuk pembelajaran seumur hidup (lifelong learning),
seseorang tidak sekedar mengetahui cara menggunakan komputer/internet namun
juga memanfaatkannya secara positif, literasi informasi membantu pengguna
memanfaatkan informasi relevan sebagai sarana decision making
(pengambilan keputusan), literasi informasi memungkinkan untuk mengkritisi daya
guna informasi, dan yang paling penting yaitu literasi informasi mendorong kita
untuk berpikir kritis dan kreatif.
Tidak hanya perpustakaan yang menjadi
salah satu faktor terwujudnya masyarakat literasi informasi akan tetapi pustakawan
juga ikut di dalamnya. Pustakawan sebagai orang yang bergelut dalam dunia
kepustakawanan dituntut untuk menguasai literasi informasi agar nantinya dapat
menularkan kemampuan tersebut kepada masyarakat. Pada waktu yang sama,
kebutuhan informasi masyarakat semakin berkembang dan kompleks di tengah
ledakan informasi yang sedang terjadi.Kedua hal tersebut membuat pustakawan,
sebagai penggerak perpustakaan, perlu memiliki kecakapan dalam mengolah
informasi supaya dapat memenuhi kebutuhan informasi pemustaka yang semakin
kompleks. Kemampuan itu dikenal dengan istilah literasi informasi.
Minoritas global merupakan alasan bagi
pustakawan untuk membimbing masyarakat, pemerintah, dan profesional lainnya,
khususnya pengajar serta akademisi melalui faktafakta yang berdasar bahwa
literasi informasi bukanlah alat dari teknologi informasi, melainkan sebuah
kunci dari yang kita kenal saat ini sebagai era keterbukaan informasi. Pada era
keterbukaan informasi dan tingginya kebutuhan akan informasi, literasi informasi
menjadi suatu kemampuan yang penting dimiliki oleh pustawakan. Kemampuan ini
perlu diaplikasikan dalam pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat khususnya
pemustaka. Pustakawan di Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta memiliki kemampuan
yang baik dalam hal literasi informasi berdasarkan model literasi informasi Empowering
Eight yang terdiri dari beberapa komponen antara lain: identifikasi,
eksplorasi, seleksi, organisasi, penciptaan, presentasi, penilaian, dan
aplikasi.
Lantas bagaimana cara kita untuk mengembangkan
budaya literasi selain dari perpustakaan? Budaya literasi di Indonesia belum di
anggap sebagai suatu hal yang penting. Minat baca bangs sangat menghawatirkan,
padahal dari membaca, kemampuan berbahasa lainnya seperti menulis dan berbicara
akan meningkat. Membaca adalah jendela dunia yang membuat manusia dekat dengan
karya sastra, buku, karakter bangsa dan peradaban. Literasi informasi sebagai
kemampuan untuk mengetahui kebutuhan informasi untuk memecahkan masalah,
mengembangkan gagasan, mengajukan pertanyaan penting menggunakan berbagai
strategi pengumpulan informasi, menetapkan informasi yang cocok relevan dan
otentik secara efektif menggunakan informasi tersebut untuk isi atau masalah
yang di hadapi agar masyarakat melek pada sebuah informasi. Budaya literasi
untuk melakukan kebiasaan berfikir yang diikuti oleh sebuah proses membaca,
menulis, yang pada akhirnya apa yang dilakukan dalam sebuah proses kegiatan
tersebut akan menciptakan karya. Literasi belum kuat dalam budaya kita.
Masyarakat lebih sering menonton atau mendengar dibandingkan membaca apalagi
menulis. Literasi budaya bertujuan untuk mencegah lunturnya budaya lokal akibat
dari masuknya budayabglobal yang sangat kuat.
Globalisasi
adalah suatu proses tatanan masyarakat dunia yang tidak mengenal batas wilayah
dan menghubungkan antara masyarakat di suatu negara dengan masyarakat di negara
lainnya diseluruh dunia. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di
dunia juga mengalami dampak dari pesatnya pengaruh globalisasi. Sebagaimana
yang terjadi di negara lain, globalisasi memberi pengaruh terhadap tatanan
kehidupan masyarakat indonesia. Secara cepat maupun lambat globalisasi dapat
mempengaruhi prinsip dan identitas kebudayaan indonesia.
Namun
sayangnya indonesia saat mengalami krisis literasi, masyarakat indonesia seakan
enggan dan tidak perduli betapa pentingnya budaya literasi di tengah derasnya
arus globalisasi. Padahal literasi sangat berperan
penting dalam kehidupan masyarakat yang berkarakter. Pendidikan memiliki peran
sebagai pondasi awal untuk meningkatkan pemahaman dalam membaca maupun menulis
dan budaya yang dibiasakan sejak dini untuk membaca dan menulis agar minat
dalam membaca dan menulis dapat meningkat.
Mengembangkan
budaya literasi merupakan sebuah tantangan diera globalisasi, bukan hanya bagi
pemerintah namun bagi semua masyarakat indonesia dengan adanya kemajuan
teknologi informasi seharusnya kita dapat memanfaatkan literasi yang ada untuk
saling berbagai informasi untuk mengurangi maraknya berita hoax untuk meningkatkan
akan pentingnya membudayakan literasi di era globalisasi. gerakan literasi
di setiap sekolahan dan perguruan tinggi. Ada kegiatan khusus yang mengharuskan
siswa-siswi sekolah melakukan aktivitas literasi selama 15 menit sebelum masuk
kelas. Hal tersebut tentunya patut dijadikan tolak ukur keberhasilan ormas
pegiat literasi dalam mempersuasi budaya baca tulis tersebut.
Gerakan budaya literasi juga dapat
dilakukan melalui basis masyarakat. Penyelenggaraan taman bacaan masyarakat
misalnya. Alangkah indahnya jika pemerintah daerah bisa cekatan menanggapi
instruksi pemerintah pusat terkait gerakan literasi tersebut. Mendukung
sepenuhnya melalui anggaran jelas sangat membantu, apalagi bisa berperan aktif
mengkampanyekan aktivitas sosial tersebut. Karena budaya literasi
merupakan sebuah tantangan besar di tengah-tengah era globalisasi, bukan cuman
pemerintah saja yang berperan, tetapi semua masyarakat Indonesia harus ikut
serta dalam membudayakan literasi ini. Dengan pesatnya teknologi informasi,
seharusnya kita dapat memanfaatkannya untuk saling berbagi informasi dan selalu
mengingatkan akan pentingnya literasi.
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, n. (2015). literasi
informasi masyarakat pedesaan dalam
program pemberdayaan masyarakat . kajian informasi
.
Astuti, g. a. (2016). literasi informai pustakaan dalam
pemenuhan kebutuhan informasi. 2.
Hidayat, i. w. (2018). keterampilan
belajar untuk mahasiswa. rawamangun: kencana.
Iskandar. (2016). literasi informasi. jupiter ,
11.
Iskandar. (2016). literasi informasi. jupiter ,
14.
Mulyadi. (2013). perpustakaan sebagai informasi pemustaka.
14.
Subandyah, H.
(2017). pemberlajaran literasi dalam
mata pelajaran bahasa indonesia. 111.
No comments:
Post a Comment