SINKRONISASI AKSARA ARAB MELAYU DAN ILMU PERPUSTAKAAN
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan A.L...a.t.a..r...B..e..l.a..k..a..n..g...M...a..s..a.l.a..h ........................................................... 1.
B.R...u..m...u..s..a..n...M...a..s.a..l.a..h .......................................................................................................... 1.
C.T...u..j.u..a..n ............................................................................................................................ 2.
BAB II PEMBAHASAN A.S..e..j.a..r.a..h...S..i.n..g..k..a..t..A...k..s..a..r.a...A...r.a..b...M...e..l.a..y..u...d..i..N...u..s.a..n..t.a..r.a
........... 3.
B.E...s.e..n..s..i..T..e..m...u..a..n...A...k..s.a..r..a..A...r..a.b...M....e..l.a..y..u...d..i..N...u..s.a..n..t.a..r.a.........................................................5..
C.M....a..s.a..l.a..h...M....a..s.a..l.a..h...d..a..l.a..m....P..e..l.e..s.t.a..r.i.a..n...A...k..s..a.r..a...A..r..a..b...M...e..l.a..y..u...d..i..P..e..r..p..u..s.t.a..k..a..a..n ................. 6.
D.K...e..t.e..r.k..a..i.t.a..n../.S..i.n..k..r..o..n..i.s.a..s..i..A...k..s.a..r.a...A...r.a..b...M...e..l.a..y..u...d..a..l.a..m....I.l.m...u...P...e.r..p..u..s.t.a..k..a..a..n .................... 8.
E.I..n..o..v..a.s..i..U...p..a..y..a...P..e..l.e.s..t.a..r.i.a..n...A...k..s..a.r..a..A...r..a.b...M....e..l.a..y..u...d..i..I.l.m...u...P...e.r..p..u..s.t.a..k..a..a..n........................1..0..
BAB III PENUTUP A.K...e..s.i.m....p..u..l.a.n ............................................................................... 1..1.
B.S...a.r..a..n. ............................................................................................................................ .1 2.
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Sudah menjadi kesepakatan semua pihak bahwa bahasa adalah
salah satu alat komunikasi yang terpenting dalam kehidupan manusia, baik yang
berupa lisan maupun tulisan. Bahasa lisan mengandung bahasa isyarat dan
katakata yang digunakan untuk komunikasi langsung antara manusia yang satu
dengan yang lainnya. Sedangkan bahasa tulisan sudah tentu bahasa yang ditulis
pada suatu wadah yang digunakan manusia untuk komunikasi berjarak. Melalui
bahasa tulis ini manusia dapat mengetahui alam sekitarnya tanpa mengalaminya
secara nyata. Dengan bahasa, manusia dapat mengetahui peristiwaperistiwa masa
lalu. Artinya, bahasa menjadi penghubung masa lalu dan masa sekarang.
Huruf arab yang ditulis dalam bahasa melayu disebut jawi
(huruf arabpersia), sudah digunakan lebih kurang 600 tahun yang lalu,
menjadikan bahasa itu sebagai bahasa komunikasi antara rajaraja di kepualauan
indonesia dengan rajaraja pembesar dan pedagangpedagang dari mancanegara.
Huruf arab ini mulai digunakan di indonesia sejak masuknya islam ke masyarakat
melayu. Aksara arab ini menggantikan aksara sebelumnya yang mereka gunakan
yaitu aksara melayu kuno yang diperoleh dari pengaruh aksara pallawa dari agama
hindu dan diganti secara total dengan aksara jawi yang berasal dari huruf arab.
Rahman (1985) menyatakan bahwa dalam proses kehidupan masyarakat yang
berbudaya, sepanjang sejarahnya sejak zaman batu hingga kini, agamalah yang
nampaknya menunjang segalagalannya. Maka dari segi pembudayaan masyarakat tadi
agamalah yang memegang fungsi utama.
B.
Rumusan Masalah 1.B...a..g..a.i.m....a.n..a...S..e..j.a..r.a..h...S..i.n..g..k..a..t..A...k..s..a..r.a...A...r.a..b...M...e..l.a..y..u...d..i..N...u..s.a..n..t.a..r.a..?......................................
2.B...a..g..a.i.m....a.n..a...E...s.e..n..s.i...T..e..m...u..a..n...A...k..s.a..r.a...A...r.a..b...M....e.l.a..y..u...d..i..N...u..s..a..n..t.a.r..a..?......................................
3.A...p..a...S..a..j.a...M...a..s..a.l.a..h....M...a..s.a..l.a..h...d..a..l.a..m....P..e..l.e..s.t.a..r..i.a.n...A...k..s..a..r.a...A...r.a..b...M....e.l..a.y..u...d..i..P...e.r..p..u..s.t.a..k..a..a..n..?...
4.B...a..g..a.i.m....a.n..a...K...e..t.e..r.k..a..i.t.a..n../.S..i.n..k..r..o..n..i.s.a..s..i..A...k..s.a..r.a...A...r.a..b...M....e.l.a..y..u...d..a..l.a..m....I.l.m....u...P..e..r.p..u..s.t..a.k..a..a..n..?...
5.B...a..g..a.i.m....a.n..a...I.n..o..v..a..s..i..d..a..l.a..m.....U...p..a.y..a...P..e..l.e..s..t.a.r..i.a..n...A...k..s.a..r.a...A...r.a..b...M....e.l.a..y..u...d..i..I..l.m...u...P..e..r.p..u..s..t.a..k..a.an?
C.T...u..j.u...a..n..............................................................................................................................
1.U...n..t.u..k...m...e..n..g..e..t.a..h..u..i..S..e..j.a..r.a..h...S..i.n..g..k..a..t..A...k..s.a..r..a..A...r..a.b...M....e..l.a..y..u...d..i..N...u..s.a..n..t.a..r.a. . .........................
2.U...n..t.u..k...m...e..n..g..e..t.a..h..u..i..E..s..e..n..s.i..T...e.m....u..a.n...A...k..s..a..r.a...A...r.a..b...M...e..l.a..y..u...d..i..N...u..s.a..n..t.a..r.a.............................
3.U...n..t.u..k.....m...e.n..g..e..t.a..h..u..i....M...a..s.a..l.a..h...M....a..s.a..l.a..h....d..a..l.a..m......P..e..l.e.s..t.a..r.i.a..n....A...k..s..a..r.a....A...r.a..b....M...e..l.a..y..u....d..i..
Perpustakaan.
4.U...n..t.u..k...m...e..n..g..e..t.a..h..u..i..K...e.t..e.r..k..a.i..t.a.n../..S..i.n..k..r.o..n..i.s..a..s.i..A...k..s..a..r.a...A...r.a..b...M...e..l.a..y..u...d..a..l.a..m....I.l.m...u...P..e..r..p..u..s.t.a. kaan.
5.U...n..t.u..k...m...e..n..g..e..t.a..h..u..i..I.n..o..v..a..s.i...d..a.l.a..m.....U...p..a..y..a...P..e..l.e..s.t.a..r.i..a.n...A...k..s..a..r.a...A...r.a..b...M...e..l.a..y..u...d..i..I.l.m....u........
Perpustakaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah
Singkat
Aksara Arab Melayu di Nusantara
Huruf arab ini digunakan di nusantara sejak masuknya agama
islam. Aksara arab ini menggantikan aksara sebelumnya yang digunakan masyarakat
nusantara, yaitu aksara melayu kuno yang diperoleh dari pengaruh aksara pallawa
dari agama hindu. Agama islam sangat melekat dengan bangsa melayu, sehingga
sangat sulit untuk memisahkan keduanya. Agama islam telah menjadi ciri orang
melayu. Inibisa dilihat dari sikap dan perilaku orang melayu yang ajarannya
didasarkan kepada ajaran dalam islam, yaitu alqur’an dan hadis. Islam telah
memberikan nilainilai universal yang baru dan bernilai positif pada melayu
sehingga islam dianggap sebagai komponen utama dalam budaya melayu. Demikian
pula aksara yang menjadi penghubung antarmasyarakat melayu juga bersumber dari
ajaran islam yaitu al qur’an.
Bahasa arab yang merupakan bahasa alquran diajarkan para
mubalig kepada masyarakat melayu. Pengenalan aksara arab kepada masyarakat
melayu melalui proses yang tidak singkat.
Pada abad ke3 H tulisan arab telah terukir pada batu nisan di kedah, yakni batu nisan
yang bertuliskan nama Syeikh Abdul Qadir bin Husayn Syah Alam yang berangka
tahun 290 H/910 M. Penemuan batu nisan ini menjadi bukti bahwa aksara arab yang
berbahasa arab telah di nusantara pada abad ke10 Masehi. Sedangkan di indonesia
aksara arab ditemukan di batu nisan fatimah binti maimun di Leran, daerah
gresik jawa timur, yang berangka tahun 475 H/1082 M. Batu nisan tersebut
menjadi bukti kuat bahwa tulisan dan bahasa
arab telah wujud di nusantara sejak abad ke 10 M. Adapun mengenai aksara arab
yang berbahasa melayu, tidak dapat diketahui kapan awal keberadaanya. Namun,
alattas mengatakan bahwa kirakira tiga ratus tahun setelah penemuan aksara
arab yang berbahasa melayu. Bukti tersebut adalah sebuah batu yang bersurat si
kuala berang trengganu yang tertanggal pada hari jumat 4 rajab 702 H bersamaan
22 februari 1303 M. Penemuan batu ini menunjukkan bahwa tulisan arabmelayu
telah digunakan sebelum tahun 1303 M. Batu ini memuat pernyataan yang
memerintahkan para penguasa dan pemerintah berpegang teguh pada islam. Pada
sisi lainnya memuat sepuluh aturan dan bagi yang melanggar akan mendapatkan
hukuman.
Abad ke 13 M, merupakan zaman kegemilangan islam di
nusantara. Perkembangan agama islam telah menjadikan bahasa arab mendapat tempat
di kalangan penganut agama islam di daerah ini. Bahasa melayu kuno yang
menggunakan hurufhuruf india berganti menggunakan hurufhuruf arab. Melalui
tulisan dan aksara arabmelayu inilah para pendakwah melakukan
dakwahdakwah tulisannya di nusantara, sehingga tulisan
arabmelayu ini berkembang sedemikian rupa, baik di dunia pendidikan maupun
perdagangan. Motif lain perkembangan aksara arabmelayu adalah karena
masyarakat lokal tidak bisa berbahasa arab, sehingga mereka mengupayakan untuk
menggabungkan antara bahasa lokal(melayu) dengan bahasa arab dalam sebuah
tulisan. Yang dipakai dalam menulis adalah huruf arab, sedangkan bahasa yang
dipergunakan adalah bahasa melayu.
Sedangkan kalau kita lihat fungsi tulisan arab melayu pada
masa dahulu adalah sebagai berikut:
a.
Fungsi penggunaan bahasa melayu di
indonesia yaitu dalam perdagangan sehingga bahasa melayu menjadi lingua franca.
b.
Fungsinya dalam bidang keagamaan
itu terbukti dari banyaknya naskanaskah melayu
yang isinya mengenai fikih, syariat, tasawuf atau suluk, teologi,
tafsir, ilmu falak, dan sebagainya.
c.
Berfungsi untuk melakukan
perjanjianperjanjian antara kerajaankerajaan islam dengan negara asing seperti eropa. Hal ini terbukti dengan
adanya surat menyurat.
d.
Dalam pembuatan undangundang itu
banyak terdapat naskanaskah melayu seperti undangundang minangkabau, dan
undangundang sultan adam.1
Melalui tulisan dan aksara ArabMelayu inilah para
pendakwah melakukan dakwah tulisannya di Nusantara, sehingga tulisan
ArabMelayu ini berkembang sedemikian rupa, baik di dunia pendidikan maupun
perdagangan. Motif lain perkembangan aksara ArabMelayu adalah karena
masyarakat lokal tidak bisa berbahasa Arab, sehingga mereka mengupayakan untuk
menggabungkan antara bahasa lokal (Melayu) dengan bahasa Arab dalam sebuah
tulisan.2
Pada zaman penjajahan, tulisan yang beraksara ArabMelayu
masih menguasai Kepulauan Melayu, terutamanya dalam bidang sastra dan kesenian,
teologi, falsafah, tasawuf, perdagangan, dan juga perundangan negeri. Tulisan
aksara ArabMelayu merupakan abjad resmi, bahkan pada waktu Proklamasi
Kemerdekaan, negara Malaysia menulisnya dalam abjad aksara ArabMelayu3.
1 Ellya Roza, “Aksara
ArabMelayu di Nusantara dan Sumbangsihnya dalam Pengembangan Khazanah
Intelektual”, Jurnal Tsaqafah Peradaban Islam, Vol. 13, No. 1, (Riau:
Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim, 2017), hlm. 192
2Ellya
Roza, “Aksara ArabMelayu di Indonesia
(Suatu Refleksi Historis), Jurnal Sosial Budaya, Vol 2, No 1, (Pekanbaru:
Puslit Sosbudbang UIN Suska Riau, 2005), hlm. (Roza, Aksara Arab Melayu di
Indonesia (Suatu Refleksi Historis), 2005), hlm. 60.
3Ellya Roza, Op.Cit.,
hlm. 193
B.
Esensi
Temuan Aksara Arab Melayu di Nusantara
Selain sebagai bahasa pengantar dalam penyebaran Islam ke
seluruh wilayah Melayu, bahasa Melayu juga digunakan untuk hubungan
internasional dalam bidang perdagangan, pelayaran, militer dan sebagainya.
Bahkan, para pendeta penyebar agama Kristen menggunakan bahasa ini untuk
menyebarkan agama mereka dan menterjemahkan kitab Injil ke dalam bahasa Melayu
Pada abad ke3 H tulisan Arab telah terukir pada batu nisan
di Kedah, yakni batu nisan yang bertuliskan nama Syeikh Abdul Qadir bin Husayn
Syah Alam yang berangka tahun 290 H
/910 M. Syeikh Abdul Qadir adalah seorang dai keturunan
Persia. Penemuan batu nisan ini menjadi bukti bahwa aksara Arab yang berbahasa
Arab telah ada di Nusantara pada abad ke 10 Masehi.Terdapat pula beberapa
prasasti lain tertanggal abad ke5 H yang bertuliskan aksara Arab seperti yang
ditemukan di Vietnam, Pahang, Bandar Sri Begawan, dan Brunei Darussalam.28
Sedangkan di Indonesia aksara Arab ditemukan di batu nisan Fatimah binti Maimun
di Leran, daerah Gresik Jawa Timur, yang berangka tahun 475 H/1082 M. Batu
nisan tersebut menjadi bukti kuat bahwa tulisan dan bahasa Arab telah wujud di
Nusantara sejak abad ke10 M.
Adapun mengenai aksara Arab yang berbahasa Melayu, tidak
dapat diketahui kapan awal keberadaannya. Namun, alAttas mengatakan bahwa
kirakira tiga ratus tahun setelah penemuan aksara Arab yang berbahasa Arab di
beberapa batu nisan, barulah ditemui bukti aksara Arab yang berbahasa Melayu. Bukti
tersebut adalah sebuah batu yang bersurat di Kuala Berang Trengganu yang
bertanggal pada hari Jumat 4 Rajab 702 H bersamaan 22 Februari 1303 M. Menurut
alAttas batu itu telah ditemukan oleh orangorang kampung di situ dan
dijadikan sebagai tempat membasuh kaki sebelum naik ke dalamsurau. Batu
bersurat tersebut ditemukan pada tahun 1887.
Penemuan batu bersurat ini menunjukkan
bahwa tulisan ArabMelayu telah digunakan sebelum tahun 1303 M. Batu bersurat
yang ditemukan di Kuala Terengganu itu, pada sebuah sisinya memuat pernyataan
yang memerintahkan para penguasa dan pemerintah utuk berpegang teguh pada
Islam. Pada sisi lainnya memuat sepuluh aturan dan bagi yang melanggar akan
mendapat hukuman.
Bukti
tulisan yang menggunakan aksara ArabMelayu dapat dilihat pada peninggalan
budaya
dalam bentuk tulisan yang masih manual, yakni naskah atau
manuskrip Melayu yang ditulis dengan tangan asli masyarakat Melayu. Peninggalan
tulisan tangan tersebut tersimpan di berbagai negara. Tulisan tangan yang
ditinggalkan mereka itulah yang dikatakan sebagai bentuk keintelektualan
masyarakat yang hidup pada zaman lampau di Nusantara. Menurut Mulyadi, tempat
penyimpanan naskah Melayu terdapat di seluruh dunia yang tersebar di dua puluh
delapan negara, yaitu Afrika Selatan, Amerika, Australia, Austria, Belanda,
Belgia, Brunei, CekoSlavakia, Denmark, Honggaria, India, Indonesia, Inggris,
Irlandia, Italia, Jerman,Malaysia, Mesir, Norwegia, Polandia, Perancis, Rusia,
Spanyol, Swiss, Srilangka, Swedia, dan Thailand. Adapun naskah Melayu yang
belum disunting dan diterbitkan jumlahnya jauh lebih besar daripada naskah yang
sudah disunting dan diterbitkan, baik yang tersimpan di dalam maupun di luar
negeri. Oleh karena itu, naskah Melayu dapat dikatakan
sebagai bukti bahwa aksara ArabMelayu telah digunakan untuk menulis di
Nusantara, sehingga keberadaan aksara ArabMelayu telah menjadi sebuah lambang
budaya di Nusantara ini.
Contohcontoh
surat diraja tersebut masih terpelihara yaitu,
1.
Surat Sultan Abu Hayat dari Ternate (1521)
2.
Surat Sultan Iskandar Muda dari Aceh kepada Raja
James I dari England (1615)
3.
Surat Sultan Abdul Jalil IV dari Johor kepada Raja
Louis XV dari Perancis (1719).4
C.
MasalahMasalah dalam Pelestarian Aksara ArabMelayu di Perpustakaan Seiring
dengan perkembangan zaman aksara ArabMelayu kini tidak lagi dikenal oleh
masyarakat Islam di Nusantara padahal, aksara ArabMelayu telah digunakan
secara luas oleh para penyiar agama islam, ulama, penyair, sastrawan, pedagang
hingga politikus di kawasan Nusantara. Hal tersebut tentu disebabkan oleh
berbagai faktor salah satunya adalah masuknya penjajah ke Indonesia yang
menggunakan huruf latinsedangkan huruf ArabMelayu mulai sedikit demi sedikit
dikurangi penggunaannya.
Masuknya pengaruh budaya barat ke Indonesia menjadi salah
satu masalah dalam pelestarian aksara ArabMelayu di Indonesia. Diresmikan
bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional membuat masyarakat Indonesia lebih
memilih mempelajari bahasa inggris dan mulai melupakan Aksara ArabMelayu.
Tentu hal ini disebabkan oleh perkembangan zaman yang sangat maju sehingga
masyarakat lebih mementingkan untuk mempelajari bahasa Inggris karena menjamin
masa depan, pekerjaan, karir, maupun
akademisnya.
4Ibid.,
hlm. 194
Pelestarian bahan pustaka berupa aksara ArabMelayu pun
sulit dilakukan karena sumber sumber dokumen aksara ArabMelayu banyak yang
hilang. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya merawat karyakarya
aksara arab Melayu menjadi salah satu penyebab hilangnya sedidkit demi sedikit
tulisan ArabMelayu. Beberapa perpustakaan yang masih berada di daerahdaerah
juga sedikit yang mengkoleksi karyakarya aksara Arab Melayu. Hal ini
disebabkan kurangnya minat masyarakat untuk membaca koleksikoleksi yang menggunakan
abjad ArabMelayu karena masyarakat jarang yang bisa membacanya. Sehingga
ditakutkan kalau koleksi bukubuku tersebut hanya akan habis dimakan rayap
karena jarang disentuh.
Bukubuku dengan abjad ArabMelayu terutama pada
naskahnaskah lama merupakan salah satu sumber atau referensi utama dalam
pengembangan ilmu pengetahuan. Namun sangat jarang orang yang memiliki
kompetensi dalam bidang Aksara ArabMelayu untuk mengembangkannya. Padahal
banyak sekali ilmu yang bisa dikembangkan dari sumber sumber bacaan tersebut.
Banyak orang yang lebih memilih mempelajari bahasa lain yang peluang kerjanya
lebih banyak daripada aksara ArabMelayu itu sendiri
Semestinya pelestarian aksara ArabMelayu ini harus
dipelihara dengan baik, terutama melalui pelajaran di sekolahsekolah. Akan
tetapi, saat ini sastra ArabMelayu tidak termasuk mata pelajaran wajib di
sekolahsekolah umum karena tidak tercantum dalam satuan kurikulum pendidikan
di Indonesia. Hanya di beberapa sekolah madrasah yang masih mengajarkan membaca
tulisan aksara ArabMelayu kepada siswa.
Sulitnya pelestarian aksara ArabMelayu di Era teknologi
saat ini juga dikarenakan aksara Arab Melayu tidak menarik lagi bagi generasi
millenial. Sehingga aksara Arab Melayu semakin tergerus oleh zaman dan
kehilangan eksistensinya. Pentingnya terus melestarikan aksara Arab Melayu
sebagai bentuk peninggalan budaya melalui naskahnaskah Melayu yang menjadi
bukti sejarah intelektual masyarakat Melayu yang memiliki suatu gambaran masa
lampau juga sebagai sumber ilmu pengetahuan yang membantu dalam usaha
mempelajari sejarah perkembangan budaya bangsa. Akan tetapi kini aksara Arab
Melayu berada dalam tahap mengkhawatirkan karena tergantikan dengan tulisan
latin, maka diharapkan para pengkaji, peneliti, pemerintah dan akademisi
khususnya ilmu perpustakaan agar turut memperhatikan kelestarian aksara Arab
melayu.
D.
Keterkaitan/Sinkronisasi Aksara Arab Melayu dalam Ilmu Perpustakaan
Jumlah naskah Melayu tidak terhitung jumlahnya serta
penelusuran tentang naskah melayu tersebut pun masih saja dilakukan di berbagai
daerah di Nusantara ini.5 Seperti yang telah dituliskan sebelumnya sehingga naskah Melayu dapat
dikatakan sebagai bukti bahwa aksara ArabMelayu telah digunakan untuk menulis
di Nusantara, sehingga keberadaan aksara Arab Melayu telah menjadi sebuah
lambang budaya di Nusantara ini.
Demikian juga Soebadio mengatakan bahwa dari
tulisantulisan yang terdapat didalam naskah dapat diperoleh gambaran lebih
jelas mengenai alam pikiran, adat istiadat, kepercayaan, dan sistem nilai yang
berlaku pada masyarakat masa lampau. peninggalan suatu kebudayaan yang berupa
naskah tertulis merupakan dokumen bangsa yang paling menarik bagi peneliti
kebudayaan lama karena memiliki kelebihan, yaitu dapat memberi informasi yang
lebih luas dibanding dengan peninggalan kebudayaan dalam bentuk lainnya6
Telah dibahas bahwa eksistensi keberadaan aksara arab
melayu di Nusantara mulai tergerus era modernisasi, apabila hal ini dibiarkan
terus dan tidak dipelajari, tentu akan merugikan bangsa, sebab pemahaman
terhadap aksara ArabMelayu berperan dalam membaca naskah naskah Melayu untuk
itulah diperlukan inovasi yang dapat dilakukan oleh perpustakaan untuk melaksanakan
Library
Riset bukan hanya sekedar
mengalihbentukan tulisan aksara melayu ke dalam bentuk latin bahasa Indonesia
yang digunakan secara resmi namun juga menghasilkan
sebuah pemahaman baru dengan menggunakan konten analisis tentang aksara
ArabMelayu di Nusantara dan peranannya dalam membaca naskahnaskah Melayu
sebagai khazanah intelektual.
Menilik esensi keberadaan dan manfaat naskah melayu yang
sangat penting bagi masyarakat, perpustakaan sepatutnya memberi perhatian
terhadap naskahnaskah melayu. Karena perpustakaan memiliki lima fungsi pokok
yaitu,
1.
Fungsi penyimpanan
Naskahnaskah aksara arab melayu yang berada dan tersebar
ditengah masyarakat dapat dikumpulkan untuk kemudian disimpan di perpustakaan.
Upaya ini dapat dilakukan oleh perpustakaan agar keberadaannya dapat terjaga
dan terpelihara serta tidak rusak dan hilang begitu saja, untuk kemudian masih
bisa digunakan keberlanjutan informasi bagi generasi kedepannya menjadi
penghubung masa lalu dan masa sekarang.
5 Ellya Roza, Naskah Melayu, (Pekanbaru: Yayasan
Pusaka Riau, 2010), hlm. 2
6Haryati Soebadio, “Filologi”, Makalah, Seminar Prasarana
Daerah BaliSundaJawa, (Yogyakarta: UGM, 1975), (Roza, Aksara ArabMelayu di
Nusantara dan Sumbangsihnya dalam Pengembangan Khazanah Intelektual, 2017),
hlm. 1
2.
Fungsi pendidikan
Perpustakaan dituntut untuk mampu mengajarkan bagaimana
informasi tersebut dapat diperoleh. Pustakawan perlu mendampingi
pemustaka sekaligus memberikan jalan keluar terhadap kesulitankesulitan yang
mereka temui dalam proses belajarmengajar. Terkait dengan aksara arab melayu
saat ini yang mulai ditinggalkan dan berdampak masyarakat tidak memahami kaidah
kepenulisan aksara arab melayu sehingga tidak mampu membaca aksara arab melayu
disinilah peran pustakawan penting untuk mendampingi pemustaka.
3.
Fungsi penelitian
Perpustakaan harus mampu menjadi tempat untuk mendukung
proses penelitian. Perpustakaandiharapkan mampu menyediakan koleksi yang
berhubungan dengan penelitian yang pemustaka lakukan, hal ini sejalan dengan
fungsi perpustakaan sebagai tempat penyimpanan. Bukan hanya berfungsi mendukung
perpustakaan penelitian namun, perpustakaan juga perlu melakukan penelitian.
4.
Fungsi informasi
Sejalan dengan fungsi informasi perpustakaan terkait
material dan naskah yang berisikan tulisan aksara arab melayu pemahaman akan
esensi tulisan aksara arab melayu diperlukan agar informasi yang terkandung
didalamnya dapat bermanfaat bagi pemustaka yang membutuhkan informasi.
5.
Fungsi
rekreasi kultural
Perpustakaan tidak hanya dituntut untuk mampu menghibur
masyarakatpemustaka, tetapi juga diharapkan dapat mendorong munculnya
karyakarya baru sehingga terjadi perkembangan ilmu pengetahuan di kalangan
masyarakat yang dilayani.Perubahan dari rekreasi
menuju recreation
sangat erat kaitannya dalam rangka mewujudkan masyarakat informasi. Perpustakaan sebagai
agent of
changedituntut agar benarbenar dapat menciptakan perubahan. Perubahan
mendasar yang akan terlihat adalah munculnya ilmuilmubaru, ideide segar yang
akan dapat mengubah pola pikir dan kondisi sosial masyarakatsekitarnya7.
E.
Inovasi Upaya Pelestarian Aksara Arab Melayu di Ilmu Perpustakaan
Telah
disinggung sebelumnya keberadaan aksara Arab melayu bukan hanya disimpan di
7Ika Krismayani, Mewujudkan Fungsi Perpustakaandi Daerah,
Jurnal ANUVA Vol. 2, No.2 (Semarang: Universitas Diponegoro, 2018), hlm. 234
perpustakaan melainkan juga perlu dilakukan pengembangan
berupa inovasi agar eksistensi koleksi bahan aksara arab melayu tetap bertahan
di masyarakat, salah satunya dengan melakukan kegiatan kemas ulang infomasi
yang merupakan salah satu inovasi dalam ilmu perpustakaan terkait ilmu
pengetahuan yang berkembang di masyarakat.
Untuk dapat melakukan kemas ulang informasi terkait bahan
aksara arab melayu diatas mahasiswa ilmu perpustakaan saat ini perlu dibekali
ilmu dan keterampilan yang mumpuni terkait aksara arab melayu agar kelak dapat
terlaksanakan yaitu,
1.
Memahami kaidah penulisan aksara arab melayu
2.
Mampu menginterpretasi makna penulisan aksara arab melayu
3.
Memahami sejarah yang terkait dalam isi aksara arab
melayu yang diinterpretasikan
4.
Mengembangkan kreatifitas dalam
pengembangan karya aksara arab melayu yang ada
di masyarakat
Terkait dengan keberadaan sumber informasi dalam bentuk
aksara arab melayu dapat diadopsi dan
dikembangkan menjadi karya sastra baru dalam berbagai bentuk seperti video,
pertunjukkan teater, prosa klasik, dan sebagainya. Perpustakaan melakukan
fungsi kemas ulang informasi salah satunya dengan menerjemahkan naskah melayu
ke dalam bahasa Indonesia agar dapat diketahui dan dipelajari lebih banyak
pemustaka sebagai bentuk wawasan kebudayaan. Naskah Melayu tidak akan
memberikan kontribusi kepada masyarakat sekarang apabila tidak dibaca dan tidak
dipahami kandungan isinya. Kemudian dikaji pula peranan yang dilakoni aksara
tersebut terutama dalam membaca naskahnaskah Melayu yang merupakan salah satu
khazanah intelektual Nusantara.8
BAB III PENUTUP
8 Ellya Roza, “Aksara
ArabMelayu di Nusantara dan Sumbangsihnya dalam Pengembangan Khazanah
Intelektual”, Jurnal Tsaqafah Peradaban Islam, Vol. 13, No. 1, (Riau:
Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim, 2017), hlm. 179
A.
Kesimpulan
Aksara ArabMelayu sangat penting keberadaannya dalam
pengkajian sejarah muslim di Nusantara juga sebagai sumber pengetahuan yang
dapat membantu dalam usaha mempelajari, mengetahui dan mengerti akan
perkembangan budaya bangsa dan dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
Sinkronisasi aksara ArabMelayu dengan ilmu perpustakaan yaitu dimana ilmu
perpustakaaan mengupayakan pelestarian bahanbahan bacan yang menggunakan
aksara ArabMelayu dengan berbagai cara yang kreatif dan inovatif
B.
Saran
Sesuai dengan kesimpulan di atas penulis menyarankan kepada
pembaca agar mau mempelajari tulisantulisan aksara ArabMelayu. Terkhusus
kepada mahasiswa jurusan ilmu perpustakaan agar menciptakan sebuah inovasi
untuk melestarikan tulisantulisan aksara Arab Melayu agar tulisan tersebut
tidak hilang di masa modern saat ini karena banyak ilmu ilmu ulama dan kiai
terdahulu tertulis dengan aksara arabMelayu yang bisa menjadi sumber dan
inspirasi ilmuwan sekarang untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Krismayani, I. (2018). Mewujudukan Fungsi Perpustakaan di
Daerah . ANUVA, Vol. 2, No. 2, 234.
Roza, E.
(2005). Aksara Arab Melayu di Indonesia (Suatu Refleksi Historis). Jurnal Sosial Budaya, Vol. 2, No. 1, 60.
Roza, E. (2010). Naskah Melayu. Pekanbaru: Yayasan Pusaka Riau.
Roza, E.
(2017). Aksara ArabMelayu di Nusantara dan Sumbangsihnya dalam Pengembangan
Khazanah Intelektual. Jurnal Tsaqafah
Peradaban Islam, Vol. 13, No. 1, 192.
Soebadio,
H. (1975). Filologi . Seminar Prasarana
Daerah BaliSundaJawa (p. 1). Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
No comments:
Post a Comment