MENINGKATKAN
LITERASI TENAGA PENGAJAR DAN ANAK USIA DINI DI TK UMAIRA MEDAN PERJUANGAN
DISUSUN
OLEH:
KELOMPOK
4
MUHAMMAD
RIFKY FANSURI
TASSYA
RAMAYANI
MAYALIANA
DINDA
APRILLIA
ELVINA
APRILLIA
RIZKA
JUWITA
KELAS:
JIP-2
PRODI
ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS
ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
TAHUN
AKADEMIK 2018/2019
A.
Latar Belakang Masalah
Kemampuan literasi adalah
salah satu kebutuhan yang sangat penting dimiliki oleh setiap orang. Literasi
adalah proses membaca, menulis, berbicara, mendengarkan, melihat dan
berpendapat. Literasi secara umum didefinisikan sebagai kemampuan membaca dan
menulis serta menggunakan bahasa lisan. Perkembangan literasi pada anak usia
dini bertahap pada literasi dasar. Anak-anak pada usia dini sering kali terlihat
mencoret-coret kertas atau bahkan dinding dengan huruf-huruf atau angka-angka
namun masih kurang tertata.
Pendidikan literasi aktif
dilakukan oleh para pelaksana pendidikan untuk mencetak individu yang tidak
hanya cerdas dalam bidang akademik namun juga memiliki pola pikir kritis dan
logis. Praktiknya tentu tidak hanya terpaku pada pembelajaran di sekolah. Orang
tua di rumah pun perlu turut andil dalam menanamkan pendidikan literasi pada
anak-anak mereka mulai dari usia dini. Tujuan utamanya tidak hanya menekankan
pada kemampuan anak untuk membaca atau menulis namun juga agar mampu menyikapi
informasi secara kritis.
Fokus
penelitian adalah praktek-praktek yang
dilakukan guru dan orangtua untuk meningkatkan
kemampuan literasi pada anak usia dini. Tujuannya untuk menambah wawasan
tentang praktek berbeda
yang dilakukan guru dalam pembelajaran literasi karena karena kemampuan literasi di beberapa lembaga TK umumnya menggunakan
buku “Bacalah” dengan metode pembelajaran
konvensional. Mengenalkan huruf dari A sampai Z dengan dinyanyikan atau menulis huruf dan kata dengan duduk rapi
dan menulis pada buku tulis atau buku paket
seperti yang dilakukan pelajar SD, SMP dan SMA, padahal mereka masih anak usia
dini yang membutuhkan suasana menyenangkan ketika
belajar. Seharusnya belajarnya anak adalah melalui bermain dan
bersenang-senang, tetapi kenyataanya pembelajaran
yang menyenangkan di lembaga TK
Umaira masih jauh dari harapan.
Berdasarkan
pemaparan tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk
meningkatkan budaya literasi pada anak-anak usia dini. Sangat penting
mempersiapkan kemampuan literasi mulai dari anak usia dini agar mampu mengelola
informasi. Dimulai dengan kemampuan pengajar dan peran serta orang tua pada
perkembangan anak-anak usia dini.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
masalah tersebut yang telah diuraikan diatas maka penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui:
1.
Bagaimana meningkatkan
literasi pada anak usia dini ?
C.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah
yang telah diuraikan di atas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1.
Untuk mengetahui
cara untuk meningkatkan literasi pada anak usia dini.
Fokus penelitian adalah
praktek-praktek yang dilakukan guru dan
orangtua untuk meningkatkan
kemampuan literasi pada anak usia dini. Tujuannya untuk menambah wawasan
tentang praktek berbeda
yang dilakukan guru dalam pembelajaran literasi karena karena kemampuan literasi di beberapa lembaga TK umumnya menggunakan
buku “Bacalah” dengan metode pembelajaran
konvensional. Mengenalkan huruf dari a sampai z dengan dinyanyikan atau menulis huruf dan kata dengan duduk rapi
dan menulis pada buku tulis atau buku paket
seperti yang dilakukan pelajar SD, SMP dan SMA, padahal mereka masih anak usia
dini yang membutuhkan suasana menyenangkan ketika
belajar. Seharusnya belajarnya anak adalah melalui bermain dan
bersenang-senang, tetapi kenyataanya pembelajaran
yang menyenangkan di lembaga TK
Umaira masih jauh dari harapan. Untuk
itu penulis ingin mengetahui lebih
jauh bagaimana guru menjalankan program pengembangan.
D.
Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan
yang ingin dicapai, maka diharapkan penilitian ini dapat bermanfaat untuk:
1.
Taman Kanak-Kanak
Menjadi bahan
pertimbangan pada pihak TK untuk memberikan program pertemuan dengan orang tua
khususnya penyuluhan tentang pentingnya pengembangan literasi dasar yang
positif untuk perkembangan anak.
2.
Anak Usia Dini
Agar anak usia
dini tertarik untuk berliterasi mulai dari hal kecil seperti membaca, menulis,
berhitung hingga mampu menelaah informasi dan lain sebagainya
3.
Tenaga Pengajar
Dapat memberikan
suatu inovasi atau trik pengajaran yang dapat meningkatkan daya tarik yang
tinggi terhadap literasi untuk anak usia dini.
4.
Orang tua
Memberikan
gambaran kepada orang tua khususnya ibu tentang pentingnya mengajarkan dan
memperhatikan perkembangan literasi pada anaknya dengan cara terlibat dalam
proses belajar anak dirumah. Agar anak memiliki kemampuan menulis dan membaca
yang maksimal.
E.
Metode penelitian
1. Tempat dan
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di TK
Umaira, jln. Pimpinan, Medan Perjuanagan. Pada Sabtu, 13 April 2019.
2.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah wawancara
3.
Metode pengumpulan Data
a. Wawancara
Wawancara adalah proses tanya
jawab dalam penelitian yang berlangsung
secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara
langsung informasi-informasi atau keterangan-ketengan. Teknik pengumpulan
dengan wawancara digunakan ketika seseorang ingin mendapatkan data-data atau
keterangan lisan dari responden. Teknik wawancara dilakukan dengan membuat
pedoman wawancara yang sesuai dengan permasalahan yang akan digunakan untuk
tanya jawab dengan responden. Wawancara ini dipakai untuk melengkapi data yang
sebelumnya telah melalui proses observasi.
4.
Sumber Data
a.
Data yang
diperoleh secara langsung dari sumbernya yaitu melalui wawancara.
b. Buku
c. Jurnal
d. Website
F.
Tinjauan Literatur
Judul Penelitian: Program Pengembangan Kemampuan
Literasi Anak Usia Dini
(Studi Kasus Best Practice Pembelajaran
Literasi Di TK Negeri Centeh Kota Bandung)
Penulis: Iis Basyiroh
Instansi: Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan
Indonesia Bandung
Hasil Penelitian:
Tabel 3.1
Sumber Data Penelitian
No |
Sumber data (Informan) |
(Nama) |
1 |
Kepala TK Negeri Centeh Kota Bandung |
Ibu Reni |
2 |
Guru Kelompok B Ceri |
Ibu Wiwin |
3 |
Guru
Kelompok B Jeruk |
Ibu Mimin |
4 |
Guru
Kelompok B Semangka |
Ibu Popon |
Berdasarkan
hasil penelitian dan kajian terhdap program
pengembangan kemampuan
literasi anak usia dini di TK Negeri Centeh
Kota Bandung, peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1.
Perencanaan program pengembangan kemampuan
literasi disusun pada awal tahun pelajaran
serta disusun bersama oleh Kepala TK dan guru. Perencanaan
ini dituangkan secara tertulis dalam
bentuk Rencana Semester, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM), dan Rencana Pembelajaran
Pelaksanaan Harian (RPPH). Perencanaaan program pengembangan kemampuan literasi
dibuat secara terintegrasi dengan enam bidang pengembangan yaitu
aspek pengembangan moral agama,
kognitif, fisik motorik, sosial emosional, bahasa dan seni. Perumusan tujuan,
materi pembelajaran, pemilihan metode, pemilihan media atau sumber belajar dan
perencanaan penilaian disesuaikan dengan tema pembelajaran.
2. Proses
pembelajaran pengembangan kemampuan
literasi di TK
Negeri centeh mencakup kegiatan awal, kegiatan
inti dan kegiatan penutup. Kegiatan proses pembelajaran disesuaikan dengan Permendikbud RI Nomor 134 tahun 2014 tentang Standar Nasional PAUD. Kegiatan awal pembelajaran adalah berdoa, bernyanyi dan berbagi cerita. Proses pembelajaran inti di TK Negeri Centeh
Kota Bandung dilakukan melalui
bermain. Jenis permainan yang mendukung program untuk meningkatkan
kemampuan literasi pada
anak, diantaranya bermain peran, bermain kubus, bermain arisan, bermain kartu kata, bermain koin dan gambar, bermain kotak rahasia
dan bermain sedotan. Jenis-jenis permainan ini bertujuan mengenalkan huruf atau simbol yang dilakukan dengan
berulang ulang. Jika hal ini dilakukan
terus menerus anak mampu membaca dan
menulis secara alami tanpa
paksaaan karena terjadi proses asimilasi dan
akomodasi pada otak anak. Jadi, di TK Negeri Centeh tidak ada paksaan pada anak untuk belajar membaca dan menulis anak. Jadi, di TK Negeri Centeh tidak ada paksaan pada anak untuk belajar membaca dan menulis. Hambatan yang dihadapi guru dalam melaksanakan progam pengembangan
kemampuan literasi.
3.
Hambatan ada pada anak yaitu anak yang
belum
muncul perkembangannya sehingga guru harus
lebih memperhatikan anak tersebut, hambatan
ada pada guru yaitu guru yang kurang kreatif
untuk memuat media pembelajaran
yang baru dan
guru yang tidak
suka membaca atau
guru yang malas menggunakan buku saat pembelajaran.
Upaya yang bisa dilakukan untuk menghadapi hambatan yang ada, diantaranya adalah
sebagai berikut :
a)
Guru dapat
bekerjasama dengan orang tua untuk membantu anak yang belum
berkembang di bidang literasi atau
membaca dan menulis.
b)
Kepala TK
terus mendorong guru
untuk menggunakan
buku dalam pembelajaran.
c)
Guru juga dapat mencari inovasi baru
dalam pembelajaran dengan menggunakan metode atau permainan
lain dalam upaya peningkatan kemampuan literasi pada anak diantaranya dengan cara membaca buku bersama,
penggunaan panggung boneka tangan pada saat bercerita, permainan gambar
dalam bak pasir,
metode cerita bergambar,
metode
bercerita dengan menggunakan boneka tangan.
G.
Daftar Pustaka
Jurnal
Online Tunas Siliwangi. 2017. Program
Pengembangan Kemampuan Literasi Anak Usia Dini. Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung
No comments:
Post a Comment