Pengindeksan Subjek
A. Pengertian
Pengindeksan Subjek
Perpustakaan
merupakan pusat dari segala jenis sumber informasi terekam. Sumber informasi
adalah tempat disimpannya sejumlah (banyak) informasi yang bentuknya berupa
media, baik cetak, elektronik, maupun optik. Dilihat dari fungsinya maka
perpustakaan harus menyediakan beragam informasi yang sesuai dengan permintaan
penggunanya. Dan untuk dapat memenuhi permintaan ini maka perpustakaan berusaha
menyediakan alat yang mampu melakukan temu kembali informasi yang ada dari
tempatnya. Proses dalam penelusuran atau kegiatan temu balik informasi ini
dikenal dengan
information retrieval
(penelusuran informasi).
Sementara
itu, pengindeksan (indexing) merupakan salah satu kegiatan utama yang dapat
mendukung proses penelusuran informasi ini. Di sini tentunya adalah pengindeksan
tentang subjek, yang dikenal dengan sebutan subject indexing.
Makalah
ini secara khusus juga bertujuan untuk membahas secara praktis berkaitan dengan
unsur-unsur yang diperlukan dalam pengindeksan subjek. Dan oleh karena itu
tentunya perlu didukung oleh beberapa teori yang diperlukan dalam kegiatan
pengindeksan subjek.
Beragam
jenis perpustakaan dan pusat-pusat informasi tentunya mempunyai tujuan utamanya
sendiri-sendiri. Namun dilihat dari segi karakteristik umumnya, semua
perpustakaan berfungsi sebagai gudang informasi, atau tempat informasi. Dan
informasi dimaksud adalah yang tersimpan dalam beragam media penyimpan
informasi seperti misalnya buku, majalah, film, slide, disket, dan gramapun.
Dari sana maka kita dalam hal ini tidak hanya berbicara mengenai perpustakaan
dan media penyimpan pesan semata. Kita bisa menggunakan istilah dokumen untuk
mewakili semua sumber- sumber atau media penyimpan informasi, dan istilah
perpustakaan untuk menggambarkan tempat dokumen dimaksud. Tempat dalam hal ini
bukan berarti hanya sekadar wadah penyimpanan saja, melainkan sudah tercakup
semua kegiatan berkaitan dengan fungsi dan pemanfaatan semua dokumen yang ada.
Perpustakaan
memerlukan dokumen sebab mereka memuat informasi yang ada di dalam
dokumen yang mungkin bermanfaat
bagi pengguna.
Penelusuran
informasi (information retrieval) merupakan proses pemenuhan permintaan
pengguna akan informasi dengan cara memberikan atau menyediakan informasi yang
relevan di perpustakaan. Dan memang itulah fungsi utama suatu perpustakaan.
Istilah
penelusuran informasi secara tidak langsung menunjukkan penelusuran dokumen,
sebab yang namanya informasi adanya pada dokumen. Dengan kata lain, secara
fisik kegiatan penelusuran informasi di perpustakaan adalah kegiatan dalam
menelusur suatu dokumen. Dokumen dalam pengertian ini mengandung makna fisik,
seperti buku, majalah, slide, film, disket, dsb. yang fungsinya sebagai
penyimpan informasi. Dalam konteks ini memang dibedakan dengan istilah data
retrieval (penelusuran data) yang lebih bermakna sebagai pemenuhan atas
permintaan pengguna dengan pemberian jawaban secara langsung atas pertanyaan
yang diajukan.
Dari
uraian singkat di atas, kita bisa menggunakan satu definisi tentang penelusuran
informasi atau information retrieval yakni (kegiatan) penemuan kembali dokumen
dari koleksi yang ada yang relevan dengan permintaan (pengguna) (Brown, 1982).
Perlu
diingat bahwa prinsip dasar penelusuran informasi juga adalah hanya melakukan
pencarian informasi atau dokumen secara terbatas untuk setiap permintaan, yakni
yang relevan dengan permintaan tersebut. Dengan kata lain sangat tidak praktis
untuk mencari seluruh informasi yang ada dari yang diminta, dan oleh karena itu
perlu dicari informasi yang relevan. Kita perlu membatasi arah pertanyaan atau
permintaan pengguna. Misalnya ada pertanyaan atau permintaan mengenai masalah
pendidikan anak. Maka
yang paling sederhana adalah dengan cara membatasi bidang tersebut dengan
pertanyaan-pertanyaan lanjut, misalnya pendidikan anak dalam sekolah atau dalam
lingkungan keluarga. Namun, apapun itu semua, yang jelas bahwa masalah
pendidikan anak tentu saja termasuk ke dalam kelas atau golongan
pendidikan(education). Di sini kita perlu memahami istilah kelas atau golongan.
Kelas
adalah seperangkat benda yang mempunyai sifat dan karakteristik yang sama.
Contohnya, violin, kecapi, gitar, dan cello, semuanya merupakan instrumen musik
yang dipetik. Medium penghasil suara khusus ini dikatakan sebagai suatu
karakteristik yang dipunyai oleh semua instrumen tadi, dan itu disebut sebagai
karakteristik umum yang sama. Dari sana kita dapat menarik suatu konsep umum
bahwa violin, kecapi, cello, dan gitar adalah bagian dari instrumen musik yang
disebut alat musik petik (stringed instruments).
Kelas musik yang lainnya
bisa dilihat dari segi karakteristik penghasil suara seperti alat musik
pukul (ketuk) dan alat
musik tiup.
Katalog
merupakan deskripsi fisik suatu dokumen. Dalam konteks ini katalog juga
merupakan bentuk indeks, juga bibliografi, karena keduanya berfungsi sebagai
alat menemukan kembali dokumen atau informasi yang ada di perpustakaan atau
pusat-pusat informasi.
Dalam
berbagai literatur perpustakaan, istilahindexing (pengindeksan) mempunyai
beragam arti. Di sini maksudnya adalah meliputi segala kegiatan yang mendukung
semua aspek dari penelusuran informasi (information retrieval).
Seperti
sudak kita ketahui bahwa proses penelusuran informasi itu diasali oleh adanya
permintaan pengguna karena adanya kebutuhan informasi, dan diungkapkannya
melalui berbagai cara atau aspek telusuran seperti dokumen, pengarang, judul,
atau subjek. Di sini lebih banyak dibahas mengenai penelusuran informasi
melalui nama-nama subjek. Dan oleh karena itu disebut denganpengindeksan
subjek.
Dengan
melihat uraian seperti itu maka yang namanya subject indexing (pengindeksan
subjek) meliputi:
1.
Klasifikasi dokumen atas dasar isi subjek.
Dalam konteks penelusuran informasi, istilah
klasifikasi secara terpisah digunakan
secara tegas
2.
Konstruksi indeks yang memudahkan
penelusuran dokumen atas dasar isi subjek.
Penelusuran
informasi merupakan proses penemuan kembali informasi di perpustakaan atau
pusat-pusat informasi, atas dasar permintaan. Kenyataan seperti ini
menggambarkan adanya proses penemuan kembali dokumen yang relevan. Dari
pengertian seperti itu maka pengertian penelusuran informasi merupakan fungsi
utama dari suatu perpustakaan. Dus, agar dapat memenuhi fungsi tersebut maka
perpustakaan harus membuat atau memelihara suatu sistem penemuan kembali
dokumen- dokumen yang ada di perpustakaan.
Selanjutnya
agar dapat menemukan kembali dokumen-dokumen dimaksud untuk menjawab
pertanyaan, maka harus dicari. Dan ketika pencarian dokumen yang relevan ini
dilakukan, maka itu harus sesuai ataucocok (match)
antara informasi yang diminta dengan yang disediakannya. Tidak praktis mencari
seluruh dokumen atau informasi yang ada dalam menjawab setiap
permintaan/pertanyaan. Dan oleh karena itu merupakan hal yang prinsip dalam
penelusuran informasi dalam menjawab pertanyaan atau permintaan, dengan cara
membatasi wilayah pertanyaannya, terutama dengan cara mengarahkannya kepada
informasi yang relevan dengan permintaan.
Untuk
mencari informasi yang relevan, maka digunakan pola kelas atau kelompok subjek.
Kelas adalah sekelompok benda yang memiliki karakteristik umum yang sama. Dan
dalam konteks penelusuran informasi, kelas merupakan sekelompok dokumen yang
memiliki karakteristik umum yang sama.
Sebuah
dokumen bisa jadi dianggap memiliki beberapa kelas yang berbeda karena sifat
darisubjek dalam dokumen yang bersangkutan memang berbeda. Oleh karena itu
perlu dikembangkan melalui
alat penelusuran lanjut berupa isi subjek atau pengarangnya. Perlu juga diingat
bahwa lokasi rak (dokumen) hanya akan menunjukkan keanggotaannya dalam satu
kelas saja. Untuk mengatasi kesulitan pokok dari sistem penempatan dalam rak
ini, maka perlu bantuan katalog di perpustakaan. Dan penyusunan dokumen dan
katalog perpustakaan di mana keduanya berfungsi sebagai alat bantu penelusuran
informasi di perpustakaan, semuanya menunjukkan kelas-kelas yang relevan. Dan
kedua alat penelusuran itu disebut sebagai indeks. Prosesnya disebut indexing,
atau pengindeksan. Karena yang diindeks adalah subjek maka namanya menjadi
pengindeksan subjek.
Dengan
demikian maka pengindeksan subjek (subjek indexing) meliputi: (1) Klasifikasi
dokumen atas dasar isi subjek; (2) Konstruksi indeks-indeks yang membantu
penelusuran dokumen yang disebut subjek.
Terima kasih atas informasinya
ReplyDeleteArtikel yang disajikan telah menerangkankan dengan baik
Semoga bermanfaat bagi pembaca website ini
print A0 A1 A2