Monday, 23 September 2019

Analisis Subjek dan Jenis Subjek beserta Pembagiannya

Analisis Subjek dan Jenis Subjek beserta Pembagiannya
  1. Analisis Subjek

Dalam pekerjaan klasifikasi, seorang pustakawan dituntut harus mengerti dan memahami sistem klasifikasi yang akan digunakan dalam menentukan subjek buku, kita perlu melakukan analisis terhadap beberapa bagian buku sebagai berikut:
  1. Judul dan subjudul buku. Bagian ini biasanya terdapat pada halaman pertama setelah kulit buku. Dengan mengetahui judul dan subjudul buku, maka ini akan memberikan gambaran kepada kita tentang isi atau persoalan yang dibahas di dalam buku yang bersangkutan. 
  2. Daftar Isi. Jika dengan mencermati judul dan subjudul belum mampu memperoleh gambaranyang jelas tentang isi buku, maka kita bisa melakukan penelaahan terhadap daftar isinya. Daftar isi memuat perincian persoalan yang dibahas di dalam buku yang bersangkutan mulai bab-bab-nya, hingga ke subbab-subbab-nya, bahkan terkadang hingga ke anak subbab. Dengan demikian, kita bdapat membayangkan persoalan yang akan dibahas dalam buku tersebut.
  3. Kata Pengantar. Dalam kata pengantar, penulis seringkali menjelaskan latar belakang disusunnya buku tersebut, tujuan penyusunan, serta sistematka pembahasannya. Dengan mencermati hal ini maka kita akan lebih mudah lagi menentukan apa subjek atau persoalan buku tersebut.
  4. Isi Sebagian atau Keseluruhan. Dan, jika dengan menelaah judul dan subjek, daftar isi, dan kata pengantar masih didapati kesulitan untuk menentukan apakah subjekatau persoalan yang dibahas buku yang bersangkutan, maka tindakan lain yang bisa dilakukan yaitu dengan membaca isi buku, untuk pertama-tama disrankan membaca bagian-bagian pendahulua. Namun jika tetap belum didapatkan kejelasan dari bagian pendahuluan tersebut, maka sebaiknya perlu dibaca keseluruhan isi buku dari halaman pertama hingga halaman terakhir untuk mengetahui subjek atau persoalan yang dibahas buku tersebut.

Terkait dengan cara menetukan subjek buku di atas, kita perlu memperhatikan beberapa prinsip dasar berikut:
  1. Disiplin Ilmu, yaitu buku yang dianalisis harus masuk kedalam disiplin ilmu tertentu atau disebut juga disiplin fundamental ilmu yaitu ilmu alam, ilmu sosial, ilmu yterapan dan humaniora.
  2. Objek bahasan atau fenomena, yaitu konsep atau fenomena tertentu dalam disiplin ilmu tersebut yang dikaji dalam bahan pustaka.
  3. Bentuk fisik, yaitu setelah ditemukan bentuk objek kajian atau fenpomenanya buku harus disajikan dalam bentuk tertentu.
2. Jenis Subjek
Dalam kegiatan analisis subyek dokumen terdapat dalam bermacam-macam jenis subyek. Secara umum digolongkan dalam 4 kelompok, yaitu:
  1. Subjek Dasar, yaitu subjek yang hanya terdiri dari satu disiplin ilmu saja. Misalnya: “Pengantar Ilmu Sosial”, jadi yang menjadi subjek dasarnya “ilmu Sosial”.
  2. Subjek Sederhana, yaitu subjek yang hanya terdiri dari satu faset yang berasal dari satu subjek dasar. Misalnya “Pengantar Ekonomi Pancasila.
  3. Subjek Majemuk, yaitu subjek yang terdiri dari subjek dasar disertai fokus dari dua  atau lebih disiplin ilmu.  Misalnya: “Hukum Islam di Indonesia”. Subjek dasarnya adalah hukum (Sosial) dan Agama (Humaniora). 
  4. Subjek Kompleks, yaitu subjek yang terdiri dari dua atau lebih subjek dasar dan saling  berinteraksi antara satu sama lain

Untuk menentukan subyek yang diutamakan dalam subjek kompleks terdapat 4 (empat)  fase, yaitu: 
  1. Fase Bias, yaitu suatu subjek yang disajikan untuk kelompok tertentu. Dalam hal ini subjek yang diutamakan ialah subyek yang disajikan. Misalnya “Statistik untuk Pustawan” subjek yang diutamakan ialah pustakawan.
  2. Fase Pengaruh, yaitu bila dua atau lebih subjek dasar saling mempengaruhi antara satu sama lain. Dalam hal ini subjek yang diutamakan adalah subjek yang dipengaruhi. Misalnya “Pengaruh Abu Merapi terhadap Pertanian di D.I Yogyakarta”. Disini subjek yang diutamakan ialah “Pertanian” bukan “Abu Merapi”. 
  3. Fase Alat, yaitu subjek yang digunakan sebagai alat untuk menjelaskan atau membahas subjek lain. Disini subjek yang diutamakan ialah subjek yang dibahas atau dijelaskan. ; Misalnya: “Alat Kimia Terhadap Uji Laboratorium”. Disini yang menjadi subjeknya adalah laboratorium. 
  4. Fase Perbandingan, yaitu untuk membandingkan pembahasan mana yang lebih banyak dalam bahan pustaka dengan membaca terlebih dahulu isi bahan pustaka. Untuk menentukan subyek mana yang akan diutamakan, ketentuannya sebagai berikut: 

  • Pada subjek yang dibahas lebih banyak. Misalnya: “Islam dan Ilmu Pengetahuan”. Jika Islam lebih banyak dibahas, utamakan subjek “Islam” dan sebaliknya.
  • Pada subjek yang disebut pertama kali. Misalnya “Perpustakaan dan Masyarakat” ditetapkan pada subjek “Perpustakaan” 
  • Pada subjek yang erat kaitannya dengan jenis perpustakaan atau pemakai perpustakaan. Misalnya “Hukum dan Kedokteran”. Di Fakultas Hukum akan ditetapkan subjek “Hukum” dan bila di perpustakaan kedokteran akan ditempatkan dalam subjek “Kedokteran”. 


Referensi:
Gultom, Hetti. Analisis Subjek Bahan Pustaka. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Prastowo, Andi. 2018. Sumber Belajar & Pusat Sumber Belajar: Teori dan Aplikasinya di Sekolah/Madrasah. Depok: Prenamedia group.

9 comments:

TOKOH TASAWUF DI INDONESIA

BAB II PEMBAHASAN A.     TOKOH TASAWUF DI INDONESIA Berikut merupakan beberapa tokoh-tokoh tasawuf di Indonesia: 1.       Hamzah Fan...