Tuesday, 17 March 2020

Sistem Layanan Terbuka dan Sistem Layanan Tertutup beserta Keuntungan dan kerugiannya

1. Sistem Layanan Terbuka
Sistem layanan terbuka adalah sistem layanan perpustakaan yang memberikan kebebasan kepada pengguna perpustakaan memilih dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendakinya dari ruang koleksi”. Menurut Lasa (1994: 5) “Suatu layanan yang memungkinkan pengguna untuk masuk ke ruang koleksi untuk memilih, mengambil sendiri koleksi yang sesuai”.

             Setiap sistem memiliki keuntungan dan kerugian, berikut merupakan kelebihan dan kekurangan sistem layanan terbuka:

A. Kelebihan:
1. Pengguna bebas mengambil sendiri bahan pustaka yang diinginkan di ruang koleksi
2. Pengguna dilatih untuk dapat mandiri dan bertanggung jawab terhadap koleksi perpustakaan
3. Pengguna akan merasa lebih puas karena bebas mencari koleksi yang diinginkan
4. Jika koleksi yang dicari tidak ada, pengguna dapat mencari alternatif lain bahan pustaka yang hampir sama dengan yang ia cari sehingga tidak bolak balik menyuruh pustakawan
5. Pustakawan tidak capek mengambil koleksi yang diinginkan oleh pengguna. Sehingga bisa diberi tanggung jawab di bagian lain.  
       
B. Kerugian:
1. Kemungkinan susunan buku tidak sesuai aturan.
2. Buku yang sudah diambil dari rak tidak dikembalikan lagi secara tepat oleh pemakai.
3. Kemungkinan buku yang hilang relatif lebih besar.
4. Memerlukan ruangan yang lebih luas agar pemakai lebih leluasa.
5. Besarnya kemungkinan kehilangan atau perobekan bahan pustaka.

Berdasarkan kekurangan di atas maka kita sebagai pustakawan dapat menciptakan beberapa inovasi agar dapat meminimalisir berbagai resiko yang mungkin terjadi pada sistem layanan terbuka yaitu:
1. Keamanan di perpustakaan harus lebih ditingkatkan agar resiko seperti kehilamgan bahan pustaka, perusakan bahan pustaka dapKeamanandi
2. Menambah tenaga perpustakaan yang bertugas di bagian selving
3. Memberikan chip pada bahan pustaka agar tidak hilang dibawa pemustaka tanpa izin
4. Pemberian denda atau sanksi bagi pemustaka yang melakukan perusakan
5. Membuat peraturan agar buku yang telah dibaca diletakkan pada meja saja agar nantinya petugas perpustakaan yang menyusun di rak

 Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan dalam sistem layanan terbuka pelayanaan perpustakaan yang memberi kebebasan kepada pengguna secara langsung dalam mencari, memilih dan menentukan koleksi yang sesuai dengan kebutuhannya. Dengan demikian sistem layanan terbuka ini memiliki keuntungan begitu juga sebaliknya terdapat kerugian. Sehingga kita sebagai pustakawan harus kreatif dan inovatif dalam mengatasi berbagai kekurangan pada sistem layanan terbuka.

2. Sistem Layanan Tertutup
Selain sistem layanan terbuka terdapat juga sistem layanan tertutup pada sistem layanan perpustakaan. Adapun pengertian sistem layanan tertutup adalahsistem layanan perpustakaan dimana Pengguna perpustakaan harus menggunakan katalog yang tersedia untuk memilih koleksi yang diperlukannya. Pengguna akan dibantu oleh petugas bagian sirkulasi, tidak dapat mengambil sendiri bahan pustaka dari ruang koleksi,
             Menurut Lasa sistem layanan tertutup yaitu: Suatu layanan yang tidak memungkinkan pengguna untuk memilih dan mengambil sendiri akan koleksi perpustakaan. Koleksi yang ingin dipinjam dapat dipilih melalui daftar/ katalog yang tersedia koleksinya akan diambilkan oleh petugas.

            Menurut Lasa (1994: 5) kelebihan dan kekurangan sistem layanan tertutup antara lain:
A. Kelebihan:
1. Daya tampung koleksi lebih banyak, karena jajaran rak satu dengan yang lain lebih dekat karena pengguna tidak berlalu lalang di ruang koleksi
2. Susunan buku akan lebih teratur dan tidak mudah rusak
3. Kerusakan dan kehilangan koleksi lebih sedikit bila dibandingkan dengan sistem terbuka
4. Tidak memerlukan meja baca dan ruang koleksi.
5. Ruangan lebih rapi
B. Kelemahan :
1. Tenaga perpustakaan lebih banyak dibutuhkan pada sistem layanan ini
2. Terjadi ketidaksinambungan antara koleksi yang diinginkan pengguna dengan yang diberikan pustakawan tidak sesuai
3. Membuang waktu dan tenaga pustakawan
4. Pengguna tidak bebas mengambil bahan pustaka
5. Tidak relevan

Berdasarkan kekurangan di atas maka kita sebagai pustakawan dapat menciptakan beberapa inovasi agar dapat meminimalisir berbagai resiko yang mungkin terjadi pada sistem layanan tertutup yaitu:
1. Menambah tenaga perpustakaan lebih banyak dibagian sirkulasi
2. Menggunakan teknologi lebih canggih
3. Pembuatan aplikasi database letak bahan pustaka sehingga tidak kesulitan mencari bahan pustaka ada dimana
4. Kebijakan pembatasan pengunjung 
5. Pengurangan jumlah peminjaman buku
  Dari uraian di atas didapat kesimpulan bahwa layanan tertutup merupakan suatu layanan yang tidak memungkinkan pengguna memilih dan mengambil langsung bahan pustaka

No comments:

Post a Comment

TOKOH TASAWUF DI INDONESIA

BAB II PEMBAHASAN A.     TOKOH TASAWUF DI INDONESIA Berikut merupakan beberapa tokoh-tokoh tasawuf di Indonesia: 1.       Hamzah Fan...