kerangka sistem informasi
Kerangka Sistem Informasi
A. Pengertian Sistem Informasi
Sistem
informasi perpustakaan merupakan sistem informasi yang di kembangkan untuk
memudahkan dalam pelayanan serta memudahkan petugas perpustakaan dalam
mengelola perpustakaan. Petugas perpustakaan dapat selalu memonitori tentang
ketersediaan buku, daftar buku baru, peminjaman buku dan pengembalian buku.
Sistem
informasi perpustakaan terdiri dari beberapa modul yang saling berintegrsi di
antaranya:
1. Modul
Pustaka: berfungsi untuk melakukan pencatatan data pustaka. Pencatatan data
pustaka itu sendiri meliputi status ketersediaan pustaka, lokasi pustaka berada
serta jumlah pustaka yang tersedia
2. Modul
Data Anggota: digunakan utuk pencatatan data anggota, masa keanggotaan serta
tersedia fitur cetak anggota.
3. Modul
Transaksi Sirkulasi: digunakan pencatatan sirkulasi anggota yang meliputi
peminjaman , pengembalian, pemesanan, dan perpanjangan serta pencatatatan denda
keterlambataan.
4. Modul
Laporan: digunakan untuk monitoring kegiatan sistem informasi perpustakaan.
Laporan ini meliputi laporan mengenai data pustaka, sirkulasi, pengadaan,
keanggotaan serta digilib.
5. Digital
Library: digunakan untuk melakukan transaksi sirkulasi meliputi pemesanan
pustaka, perpanjangan serta dapat melakukan pengusulan pustaka baru.
6. Buku
Tamu: Merupakan fitur yang di gunakan untuk mencatat kedatangan anggota
perpustakaan.
B. Pengindeksan Indeks
Indeks
merupakan istilah yang terdapat dalam bidang perpustakaan dan di anggap sebagai
salah satu sistem temu kembali informasi. Mengindeks dan mengkatalog merupakan
suatu kegiatan yang ada di perpustakaan, kedua pekerjaan tersebut sama namun
sedikit berbeda, biasanya dalam mengindeks ada unsur sedikit menganalisa atau
menguraikan suatu karya. Misalnya suatu karya dimana dalam karya tersebut
terdiri dari beberapa karya orang yang berbeda, baik judul maupun subjeknya,
maka sebaiknya masing-masing perlu kita uraikan satu-persatu dengan membuat
indeknya. Pengindeksan perlu mampu menentukan isi subjek suatu dokumen dengan
menggunakan kosakata yang diperkenankan oleh sistem, pengindeks juga perlu
memahami isi subyek dan menerjemahkan isi kedalam bahasa indeks yang di
terapkan.
Berdasarkan
jenisnya indeks dari segi bahasa di defenisikan sebagai daftar nama-nama yang
disusun secara alfabetis debgan kata lain indeks merupakan daftar urutan nama,
tempat, ataupun subyek dalam sebuah dokumen yang di terbitkan. Daftar tersebut
dapat menjadi referensi untuk mencari dokumen yang di cari. Satu indeks
memungkinkan anda untuk menemukan informasi atau mencari kata kunci tertentu
dengan cepat tanpa membaca seluruh buku.
Berikut merupakan langkah-langkah
menggunakan indeks:
1. Tetapkan
subjek / nama pengarang yang akan di cari
2. Kemudian
bukalah daftar indeks
3. Berdasarkan
petunjuk nomor halaman segeralah mencari ke nomor halaman yang di tunjuk
tersebut.
4. Dalam
halaman itu akan di temukan subyek/nama pengarang yang di cari, suyek itu ada
yang di sebut hanya di satu halaman dan ada juga yang di sebut di beberapa
halaman
C. Katalog Sebagai Indeksa Koleksi Perpustakaan
1.
Pengertian
Katalog
Katalog adalah suatu
daftar indeks suatu koleksi buku dan bahan lainnya. Katalog memungkinkan
pengguna untuk mengetahui dimana suatu bahan pustaka yang tersedia dalam
koleksi perpustakaan tertentu. Katalog juga memungkinkan pengguna untuk
mengetahui dimana suatu bahan pustaka dapat ditemuan. Dengan demikian, katalog
adalah suatu sarana umtuk menemukan kembali bahan pustaka dari koleksi suatu
perpustakaan.
Menurut
Gates ( 1989 : 62 ) menyatakan bahwa katalog perpustakaan adalah suatu daftar
yang sistematis dari buku dan bahan-bahan lain dalam suatu perpustakaan ,
dengan informasi deskriptif mengenai pengarang, judul, penerbit, tahun terbit,
bentuk fisik, subjek, ciri khas bahan dan tempatnya. Pendapat ini menjelaskan
apa yang menjadi entri dari suatu katalog. Dengan kata lain, pada suatu katalog
di catat sejumlah informasi bibliografis dari suatu dokumen atau bahan pustaka.
2.
Tujuan
dan fungsi Katalog
Tujuan katalog
perpustakaan pertama kali di kemukakan oleh Charles Cutter dengan pernyatannya sebagai berikut :
a. Memungkinkan
seseorang menemukan sebuah buku yang diketahui dari pengarang, judul atau
subyeknya.
b. Menunjukan
apa yang dimiliki suatu perpustakaan oleh pengarang tertentu, pada subyek
tertentu, dalam jenis literatur tertentu.
c. Membantu
dalam pemilihan buku berdasarkan edisinya atau berdasarkan karakternya (bentuk
sastra atau berdasarkan topik).
Secara
filosofis katalog yang di sediakan perpustakaan berperan sebagai daftar koleksi
perpustakaan, wakil ringkas dan himpunan koleksi perpustakaan dan alat temu
balik informasi. Mann (2002) mengemukakan fungsi katalog adalah :
a. Mencatat
tiap-tiap karya di perpustakaan berdasarkan pengarangnya, penerjemahannya,
editornya, ilustratornya, seri atau berdasarkan badan lain yang mungkin dicari
oleh pemakai dan sesuai dengan keinginannya.
b. Menyusun
entri-entri pengarang dalam suatu cara sehingga semua karya dari seseorang pengarang
akan ditemukan bersama dibawah nama yang sama, suatu prosedur yang memungkinkan
pembaca menemukan karya tertentu atau untuk mengadakan survei literatur yang
dihasilkan oleh seorang pengarang dan tersedia di perpustakaan.
c. Mencatat
tiap-tiap karya di perpustakaan dibawah subjeknya.
d. Mencatat
judul karya bila di perlukan.
e. Membuat
acuan silang yang dapat memandu pemakai dari satu entri di katalog ke entri
lainnya.
f. Menyediakan deskripsi tiap-tiap karya dengan memberikan
judul, data penerbitan atau imprint dan data fisik atau kolasi, juga catatan
bila di perlukan.
g. Mendaftar
nomor panggil sehingga buku-buku tersebut dapat diketahui dan di peroleh.
3.
Jenis-
jenis katalog perpustakaan
Berikut merupakan jenis-jenis
Katalog Perpustakaan
a. Shelfist
: merupakan katalog perpustakaan yang disusun berdasarkan notasi klasifikasi,
dan pada umumnya tidak di manfaatkan oleh pengguna.
b. Katalog
pengarang: merupakan katalog yang bertajuk pada pengarang
c. Katalog
subjek: merupakan katalog yang bertajuk pada subjek
d. Katalog
judul: merupakan katalog yang bertajuk pada judul
4.
Bentuk
Katalog
Terdapat 4 macam bentuk katalog
perpustakaan, yaitu:
a. Bentuk
kartu, dengan ukuran 7,5 X 12,5 cm, berlubang di tengah bagian bawah.
b. Bentuk
berkas, dengan ukurn 10 X 19,5 cm, disimpan terjilid sebanyak 500 lembar yang setiap
berkasnya memuat satu judul bahan pustaka.
c. Bentuk
buku, yaitu katalog berupa buku yang terdiri atas sejumlah lembaran kerta
folio/ kuarto yang setiap lembarnya memuat keterangan lebih darisatu judul
pustaka.
d. Bentuk
digital, yaitu katalog perpustakaan yang disimpan dalam file komputer dengan
program komputer tertentu, misalnya program CDS/ISIS. Katalog dalam file
koputer jugak dikenal dengan sebutan katalog elektronik.
5.
Penyusunan
Kartu Katalog
Kartu katalog dapat
disusun menurut abjad (berabjad) dan menurut notasi klasifikasi (berkelas).
Susunan berabjad merupakan susunan secara alfabetis judul, pengarang , subjek.
Susunan alfabetis yang memisahkan antara susunan alfabetis judul, alfabetis
pengarang, dan alfabetis subjek dikenal dengan susunan berabjad terbagi
(divided catalogue). Susunan berabjad alfabetis campuran antara pengarang,
judul dan subjek dikenal degan susunan berbentuk kamus (dictonary catalogue).
Susunan berkelas didasarkan pada urutan notasi klasifikasi dari notasi terkecil
ke notasi terbesar.
D. Wakil Dokumen Ringkas
Wakil dokumen
ringkas (condesed document representations) terdiri atas sekelompok data
bibliografi, katalog, indeks dan lain-lain. Bibliografi merupakan
bagian dari kegiatan pengkatalogan yaitu kegiatan pencatatan data fisik bahan
pustaka, kegiatan mengidentifikasi dari
ciri-ciri fisik suatu dokumen, seperti pengarang, judul, tempat terbit, nama
penerbit, tinggi buku dan lain sebagainya. Dan hasil pengkatalogan ini di
tuangkan dalam bentuk kartu katalog atau pada bentuk katalog lainnya seperti
OPAC. Katalog berfungsi sebagai waakil dokumen ringkas, sedangkan koleksi atau
dokumen disusun dalam rak atau jajaran, sedangkan kartu katalog di tempatkan
dalam rak kartu katalog. Seorang pemakai dapat mencari informasi atau menelusuri
langsung pada rak/jajaran dokumen atau lebih dahulu ke jajaran kartu katalog
atau menelusuri lewat OPAC.
No comments:
Post a Comment