Wednesday 10 June 2020

TEOLOGI ISLAM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

TEOLOGI ISLAM ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

 


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

            Kata teologi berasal dari kata theos dan logos. Theos berarti Tuhan, اَللهُ, sedangkan logos berarti ilmu, wacana. Dengan kata lain, bahwa teologi merupakan ilmu yang membahas tentang اَللهُ. Atau juga bisa diartikan sebagai doktrin-doktrin atau keyakinan-keyakinan tentang اَللهُ (atau para dewa) dari kelompok keagamaan tertentu atau dari para pemikir perorangan.

            Tidak dapat dipungkiri bahwa ilmu pengetahuan adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Ilmu pengetahuan yang diajarkan dalam kehidupan diharapkan dapat membantu manusia dalam menjalankan segala aktifitas dan perannya seperti halnya fungsi agama dalam kehidupan manusia. Meskipun demikian selayaknya ilmu pengetahuan tidak terlepas dari ajaran agama dan dipisahkan dari ilmu agama itu sendiri. Islam adalah agama yang menjunjung ilmu pengetahuan dan begitu juga Ilmu pengetahuan memiliki interaksi dengan agama. Kemajuan zaman, teknologi dan arus informasi seakan memperlebar jarak antara ilmu pengetahuan dan agama.

            Dunia saat ini tengah memasuki era globalisasi dengan segala dampak positif dan negatifnya. Era globalisasi banyak membawa perubahan besar terhadap perkembangan peradaban manusia. Segala kemudahan dapat dicapai, tetapi di sisi lain globalisasi juga membawa dampak yang buruk bagi kehidupan. Dalam era globalisasi keutuhan manusia ingin tetap terpelihara dengan baik dan Ilmu Pengetahuan Sosial diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif yang strategis bagi pengembangan manusia Indonesia seutuhnya pada era globalisasi. Namun, Ilmu Pengetahuan Sosial yang ada sekarang ini dinilai sudah mulai kewalahan atau hampir gagal dalam ikut serta memberikan kerangka pemecahan masalah sosial yang timbul dalam era globalisasi. Hal itu disebabkan antara lain karena dasar-dasar dan prinsip yang dijadikan landasan dalam Ilmu Pengetahuan Sosial tersebut berasal dari filsafat Barat yang bertumpu pada logika rasional dan cara berpikir empirik.

            Sebagai salah satu upaya mengatasi kebuntuan dari Ilmu Pengetahuan Sosial yang demikian itu, agama diharapkan dapat memberikan arahan dan perspektif baru, sehingga kehadiran agama dapat dirasa manfaatnya dalam memecahkan berbagai permasalahan sosial yang dihadapi pada era globalisasi.

 

B.     Rumusan Masalah

1.              Apa yang dimaksud dengan Teologi Islam dan Ilmu Sosial?

2.              Apa yang dimaksud dengan Teologi Islam dan Ilmu Pengetahuan?

3.              Apa yang dimaksud dengan kontribusi Teologi Islam dan Ilmu Pengetahuan?

 

C.    Tujuan

1.              Untuk Mengetahui Teologi Islam dan Ilmu Sosial.

2.              Agar dapat memahami Teologi Islam dan Ilmu Pengetahuan.

3.              Untuk Mengetahui Kontribusi Teologi Islam dan Ilmu Pengetahuan.

 


 

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Teologi Islam, Ilmu Sosial dan Humaniora

                Ada banyak sekali pengertian mengenai teologi  islam menurut beberapa pemikir, diantaranya dari Fergilius Ferm yaitu seorang ahli ilmu agama mengatakan : “The wich concern god (or the Devintil Reality) and Gods realition to the word”. (Teologi adalah pemikiran sistematis yang berhubungan dengan alam semesta). Dan teologi terdiri dari dua kata yaitu “Theos”, yang artinya Tuhan dan “logos” yang artinya ilmu. Jadi teologi bisa disebut juga dengan ilmu tuhan atau ilmu ketuhanan.

            Teologi Islam merupakan istilah lain dari ilmu kalam, yang diambil dari bahasa inggris, Theology. Willuam Ockham, Resse lebih jauh mengatakan “theology to be a discipline resting on revealed truth and independent of both philosophy and science.” (Teologi merupakan disiplin ilmu yang berbicara tentang kebenaran wahyu serta indenpendensi filsafat dan ilmu pengetahuan).[1]

            Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan kajian yang memusatkan pada aktivitas kehidupan manusia. Fokus kajian IPS berupa berbagai aktivitas manusia dalam berbagai dimensi kehidupan sosial sesuai dengan karakteristik manusia sebagai makhluk sosial.  IPS adalah studi integratif tentang kehidupan manusia dalam berbagai dimensi ruang dan waktu dengan segala aktivitasnya. Dalam rumusan yang lain, IPS merupakan kajian yang terkait dengan kehidupan sosial kemasyarakatan berserta lingkungannya untuk kepentingan pendidikan dan pembentukan para pelaku sosial.[2]

            Sebagai suatu program pendidikan maka IPS dapat diartikan sebagai program pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan yang ada pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam lingkungan sosialnya. Bahannya diambil dari berbagai ilmu sosial seperti geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, ilmu politik, dan psikologi serta realita masyarakat sendiri. Pada dasarnya IPS merupakan penyederhanaan dari materi-materi sosial untuk keperluan pengajaran.      IPS bersumber dari masyarakat dan alam sekeliling kita, bahan tersebut disusun dalam topik yang berisikan konsep-konsep dan generalisasi dari berbagai cabang seperti berikut ini:[3]

 

1.      Geografi

      Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan. Konsep geografi yang diketengahkan diatas secara jelas menegaskan bahwa yang menjadi objek studi geografi adalah geosfer, yaitu permukaan bumi yang hakikatnya merupakan bagian dari ilmu yang terdiri atas: Atmosfer (lapisan udara), Lithosfer (lapisan batuan, kulit bumi), Hidrosfer (lapisan air, perairan), dan Geosfer (lapisan kehidupan).

Qur’an surah An-Nahl 16:11 tentang biodiversitas dan cuaca, Al-Qur’an membicarakannya secara umum yang kemudian harus di interpretasikan oleh para sainstifik

Artinya : “Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman: Zaitu, kurma, anggur, dan segala macam buah-buahan, sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekusaan اَللهُ) bagi kaum yang memikirkan.

      Ayat diatas menunjukkan keragaman tumbuhan sebagai bentuk kekuasaan اَللهُ dalam segala ilmu. Sebagai makhluk ciptaan اَللهُ manusia diperintahkan untuk mencerna makna ayat untuk mengetahui macam-macam tumbuhan, waktu penanaman, daerah, dan kondisi tanah. Artinya dalam berteologi manusia harus mampu menyeimbangkan dengan ilmu pengetahuan agar selaras dengan ajaran islam.

2.      Ilmu Sejarah

      Sama halnya dengan bahasan kemapuan/keterampilan dalam ilmu geografi diatas, sejarah atau ilmu sejarah dapat diartikan sebagain riwayat tentang cerita masa lampau atau bidang ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan menuturkan riwayat masa lampau sesuai dengan metode-metode tertentu yang dapat dipercaya.

      Sejarah berarti menceritakan atau kisah, kejadian atau peristiwa, studi atau ilmu pengetahuan tentang waktu yang lalu selaras dengan rangkaian sebab akibatnya. Akan tetapi inti sejarah adalah perubahan. Menurut H. Ismaum sebagai berikut: dalam arti luas objek studi sejarah adalah sebagai kenyataan dalam arti luas yang meliputi segala sesuatu yang pernah terjadi dalam kehidupan umat manusia, dan semua gejala alamiah. Sedangkan sejarah dalam arti terbatas ialah sejarah umat manusia, dimulai dari saat adanya dan kehadiran makhluk manuai di dunia. Kehadiran manusia itu adalah dalam masyarakat. Qur’an surah Yusuf 12:111

      Artinya: Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.[4]

3.      Ekonomi

      Albert L.Myers, ia mengemukakan bahwa ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempersoalkan kebutuhan dan pemuasan kebutuhan manusia. kemudian Prof. DR, J.L. Mey berpendapat bahwa ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha manusia ke arah kemakmuran.   

   Sedangkan Brown, G.D, mengemukakan bahwa ekonomi adalah suau studi mengenai cara bagaimana manusia memenuhi kebutuhan materinya melalui pranata-pranata. Ekonomi adalah upaya untuk memanfaatkansumber daya alam, modal, dan tenaga kerja yang terbatas.[5]

Tujuan ekonomi adalah :

1.      Untuk mencari pengertian tentang hubungan peristiwa ekonomi baik hubungan yang bersifat kausal maupun hubungan yang bersifat fungsional.

2.      Untuk menguasai peristiwa tersebut dan untuk dapat mengatasi masalah-masalah ekonomi yang kita hadapi. Dalam Q.S Al-Jumu’ah/ 62:10

Artinya : Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia اَللهُ dan ingatlah اَللهُbanyak-banyak supaya kamu beruntung.

            4. Sosiologi

Dalam kehidupan dan kenyataan sehari-hari, kita mengenal banyak kelompok-kelompok sosial yang lain, kelompok-kelompok sosialisasi atau sosial demikian merupakan aspek “Struktural“ dari masyarakat. Disamping aspek struktural kita dapat melihat masyarakat dari aspeknya yang lain yaitu aspek sosial. Oleh karena itu para anggota masyarakat dari aspeknya yang lain yaitu aspek sosial. Oleh karena itu para anggota masyarakat mengadakan hubungan satu sama lain, baik secara perorangan maupun kelompok sosial, maka terjadilah perubahan dan perkembangan paa masyarakat. Sebelum hubungan itu mempunyai bentu yang konkret, yang sesuai dengan nilai-nilai sosial dan budaya masyarakat, terlebih dahulu terjadi proses sosial yang merupakan timbale balik antara berbagai segi kehidupan bersama. Dalam hal ini kita diperkenalkan dalam bentuk-bentuk yang dinamakan “Interaksi Sosial”. Yaitu bentuk-bentuk yang terjadi apabila orang-orang atau kelompok dalam masyarakat itu mengadakan hubungan satu sama lain.

 

Dalam Q.S Al- Imran/ 3:112, sangat jelas konteks beteologi dalam islam yakni keseimbangan antara hubungan vertical dan horizontal.

Artinya: Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) اَللهُ dan tali (perjanjian) dengan manusia.

            5. Antropologi

Malinowski (1994), salah seorang tokoh Antropologi dari Polandia menyatakan bahwa keterganungan individu lain dalam kelompoknya dapat terlihat dari usaha-usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuan sosialnya yang dilakukan melalui perantara kebudayaan. Seperti manusia membutuhkan makanan, maka ia memerlukan pengetahuan tentang alat-alat yang dipergunakan untuk memperoleh makanan. Dalam hal ini sistem pengetahuan diperlukan. Sistem pengetahuan tidak seluruhnya hasil pengalaman sendiri, tapi perlu pula belajar dan mencontoh atau meniru dari irang lain yang lebih dulu. Kemampuan meniru dan belajar adalah kemampuan khas manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Dengan belajar meniru dapat menghasilkan berbagai alat yang berdaya guna dan berhasil guna tinggi. Perkawinan mensahkan hubungan biologis dua individu yang berjenis kelamin yang berbeda menurut budaya masyarakat tertentu, juga dapat berfungsi sebagai penerus keturunan (reproduksi). Dalam keluarga terlibat hubungan kasih sayang, rasa memiliki, melindungi, pembelajaran terhadap norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam keluarga terjalin hubungan sosial , ekonomi, dan politik. Sehingga keluarga merupakan unit terkecil masyarakat yang satu sama lain saling terikat. Q.S Al-Hujurat/ 49:13.[6]

Artinya: Hai orang-orang yangberiman, janganlah kamu mendahului اَللهُ dan Rasulnya dan bertaqwalah kepada اَللهُ. Sesungguhnya اَللهُ Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

            6. Psikologi

Kajian ilmu psikologi menganalisa tentang gejala-gejala prilaku yang dimunculkan oleh indivindu-individu atas tindakannya. Psikologi adalah kajian bebas nilai. Karena wilayah gerak psikologi adalah pengamatan terhadap gerak-gerik perilaku seseorang (motif, drive, persepsi, kepribadian, sensasi, minat, dll). Maka dari itu, psikologi harus dipisahkan dengan ilmu akhlak yang mengkaji perbuatan baik dan buruk. Namun demikian, psikologi menganalisa tentang alasan seseorang atas perilakunya, hal-hal yang mendorong munculnya symptom yang berujung pada sebuah aksi.[7]

Dalam studi psikologi islam hal ini pernah dilakukan oleh Ibn Sina dalam kitabnya Qanun Fi Al Tibb (undang-undang perawatan/kedokteran) tentang struktur kepribadian manusia. Ia mengatakan bahwa dalam diri manusia terdapat tiga daya pendorong dalam berperilaku, yakni Quwwah Natiqah (daya akal), Quwwah Hayawaniyya (daya hewan), dan Quwwah Nabatiyyah (daya tumbuh-tumbuhan). Tulisan-tulisan Ibn Sina di atas kemudian di terjemahkan dalam berbagai bahsa (Persia, Prancis, dan Inggris).dalam Q.S Al-Ma’arij/ 70:19

Artinya: Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.

 

            7. Pendidikan Kewarganegaraan

            Istilah Negara berasal dari kata statum (Latin), staat (Belanda), state (Inggris), dan etat (Prancis). Negara merupakan organisasi terpenting dan utama dalam suatu masyarakat tertentu. Artinya, disamping Negara terdapat pula organisasi lain dalam masyarakat . Organisasi lain tersebut antara lain organisasi kepemudaan, organisasi kesenian, organisasi keagamaan, dan sebagainya. Negara merupakan alat atau wewenang yang mengatur/mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat.[8]

            Dalam pengertian mempunyai wewenang yang bersifat memaksa lebih kuat dari individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat. Negara merupakan integras dari kekusaan politik. Negara sebagai alat untuk mengatur hubungan-hubungan manusia (dalam hal ini warga Negara) dalam masyarakat.

Ilmu Sosial

Konsep-Konsep Dasar

Ekonomi

Produksi barang dan jasa, ketergantungan, pertukaran, pembagian kerja, kosumsi, sistem moneter dan permintaan.

Politik

State/Negara, kekuasaan kewenangan, Authory, legistimasi, sosial control, pengaruh dan wewenang pemerintah.

Sosiologi

Peraturan/Rule norma status sistem nilai community, pergaualan, interaksi, individu, pranata struktur, kelompok

Antropologi

Kebudayaan, unsure kebudayaan, akulturasi, asimilasi, tradisi, culture area, kelompok etnik, kultur universalisme, etnosentrisme, dan lain-lain.

Psikologi Sosial

Motivasi, persepsi dan perasaan, perhatian, kepribadian, frustasi, prilaku, karakter, dan lain-lain.

Sejarah

Perubahan, conflict/perselisihan refolusi, nasionalisme, peradaban, kontinuitas, perang, freedom, tokoh sejarah, dll

Geografi

Lokasi/tempat, wilayah(region), distribusi penyebaran, bentangan alam (Landkap) interaksi antar ruang, lingkungan hidup, sumber alam, pola pemukiman, dll.

            Islam sendiri pada awal perkembangannya banyak dipeluk oleh orang-orang yang bukan merupakan golongan elit di masyarakat Arab. Nabi Ù…ُØ­َÙ…َّدٌ صَÙ„َّÙ‰ اللهُ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ ÙˆَسَÙ„َّÙ…َ sebagai pembawa risalah juga berasal dari keluarga Quraisy yang walaupun cukup terpandang, tidak tergolong sebagai keluarga yang kaya dan memiliki status sosial yang tinggi. Pada saat itu islam menjadi tantangan yang membahayakan para saudagar kaya Mekkah, sehingga kemudian mereka menolak ajarannya. Bukan semata-mata karena mereka menolak risalah tauhid, tetapi lebih kepada ketakutan mereka terhadap islam yang akan membawa perubahan sosial, khususnya pada tingkatan kekusaan, baik politik maupun ekonomi.[9]

Universitas islam atau keberlakuan untuk ajaran islam bagi dan untuk semua lapisan masyarakat dan bahkan untuk seluruh isi dunia dalam berbagai sisi-sisi kehidupan, merupakan suatu ajaran yang diterima oleh umat islam sebagai aqidah atau keyakinan. Misi ajaran islam dilihat dari kedudukannya sebagai pandangan hidup dan sumber nilai, berperan sebagai faktor kreatif yakni ajaran agama yang mendorong manusia melakukan kerja produktif dan kreatif.          Kemudian sebagai faktor motivasi yaitu ajaran agama melandasi cita-cita dan amal perbuatan manusia dalam seluruh aspek kehidupan. Selanjutnya faktor sublimatif yakni ajaran yang dapat meningkatkan dan mengkuduskan fenomena kehidupan manusia bukan hanya keagamaan saja tetapi juga bersifat keduniaan. Faktor integrative yaitu ajaran yang mempersatukan sikap dan pandangan manusia secara individual dan kolektif dalam menghadapi berbagai tantangan. Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menyinggung masalah-masalah sosial, yang bersifat kolektif (umat) dan personal. Salah satu hal yang ditegaskan disana adalah konssep keimanan. Engineer percaya bahwa orang yang beriman pasti dapat dipercaya, berusaha menciptakan kedamaian dan ketertiban, dan memiliki keyakinan terhadap semua nilai-nilai kebaikan.

Engineer melihat bahwa bangsa-bangsa di Asia dan Afrika pada saat ini sedang giat melakukan perubahan sosial. Tetapi kemudian, timbul pertanyaan perubahan seperti apakahyang dibuat dan untuk membela kepentingan siapa, rakyat ataukah penguasa? Ia mengangkat beberapa fenomena seperti Imam Khomeini yang memimpin revolusi Iran akibat tekanan dari Syah, penguasa Iran yang memberlakukan Westernisasi. Engineer kembali membandingkan antara marxisme dan tradisi religio-kultural dalam sebuah perubahan sosial. Agama sebagai Instrument, dapat digunakan sebagai candu atau malah ideology yang revolusioner. Seperti Yahudi yang menentang Fir’aun, Islam di Iran menggulingkan Syah dan Kristen di Filipina yang merobohkan Marcos. Revolusi tidak akan muncul bila tidak ada penindasan.

Islam mengajarkan untuk menempatkan manusia sederajat dan menolak segala bentuk penindasan, menumpuk harta, riba, kemiskinan dan kebodohan. Menurut Al-quran , ha katas kekayaan itu tidak bersifat absolut. Semua yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan اَللهُ, dan kita dilarang untuk membuat kerusakan disana. Konsep keadilan, politik, dan sosial Ibn Taymiyyah , seorang ahli hukum abad pertengahan, berkali-kali dikutip oleh Engineer sebagai acuan. Ibn  Taymiyyah mengatakan bahwa “ Kehidupan manusia di muka bumi akan lebih tertata dengan sistem yang berkeadilan walau disertai suatu perbuatan dosa, daripada dengan tirani yang alim”. Ekstrimnya dikatakan bahwa اَللهُ membenarkan negara yang berkeadilan walaupun dipimpin oleh orang kafir, dan menyalahkan negara yang tidak menjamin keadilan walaupun dipimpin oleh orang yang muslim.[10]

B.     TEOLOGI ISLAM DAN PENGETAHUAN

            Tidak dapat disangkal bahwa kebangkitan ilmu pengetahuan dalam sejarah islam muncul pada masa pemerintahan Abbasiyah. Setelah mengambil alih kekuasaan dari saudaranya Al-Amin, lewat perang saudara, Al-Makmun menjadi seorang khalifah yang mendukung perkembangan rasionalisme dan sains. Salah satu buktinya adalah ketika Al-Makmun meraih kemenangan perang Byzantium, khalifah meminta ganti rugi perang bukan berupa emas melainkan Salinan buku astronomi karya Ptolemeus yang berjudul Almagest.

            Selanjutnya Al-Ma’mun menyuruh anak buahnyauntuk mencari buku-buku ilmiah terbaik di Byzantium dan penerjemah terbaik agar buku-buku yunani itu bisa di bacaoleh umat islam melalui bahasa arab. Al-Ma’mun kemudian diketahui memindahkan seluruh buku yang ada di perpustakaannya di Persia ke Baghdad tempat istananya berada.[11]

            Firman-firman اَللهُ  dan Hadis-hadis Rasulullah SAW setentang ilmu pengetahuan sebagai berikut:

·         QS. Mujaadilah 11

            Artinya: “Hai orang-orang yang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah niscaya اَللهُ akan memberi kelapangan untukmu, dan apabila dikatakan : “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya اَللهُ akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan اَللهُ maha mengetahui apa yang kamu kerjakan,”[12]

·         QS. Thaha 114

 

            Artinya: “Maka Maha tinggi اَللهُ Raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al-Qur’an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah “ ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.”

 

 

 

 

 

 

 

·         Q.S. Az- Zumar Ayat 9:

            Artinya: . (Apakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri, karena takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “ Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? “ Sesungguhnya orang yang berakal lah yang dapat menerima pelajaran.” ( Q.S. Az-Zumar : 9 ).

            Adapun Hadis tentang Ilmu Pengetahuan yaitu:[13]

 “ Barang siapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka اَللهُ memudahkan bagi orang itu karena ilmu tersebut jalan menuju Syurga.” ( HR. Muslim ).

            Teologi bersifat kontekstual dan juga normatif, ini adalah sebuah kemestian. Jadi tologi yang kreatif adalah tanggapan manusia atas kehidupannya yang senantiasa berubah yang diciptakan oleh Tuhan.

            Menurut Anginer komitmen adalah hal yang sangat penting dalam hidup seorang manusia, apalagi yang mengaku beragama. Konsep komitmen dalam Al-qur’an sangat jelas bukan untuk kebehasilan atau kegagalan, atau untuk orang kaya atau miskin, keberhasilan tidak diukur dari kemenangan atau keberhasilan mengislamkan seseorang namun diukur dengan kualitas hati yang terdalam; tidak menjadi masalah jika orang yang kaya tadi tidak memeluk Islam. Sayangnya komitmen keislaman umat muslim saat ini berbeda sekali. Sebagai contoh engineer menggambarkan komitmen politis religius Saudi Arabia, Syiria, Imam khomeini dan sebagainya dengan jelas. Intinya adalah komitmen terhadap Islam pada dasarnya lebih merupakan artikulasi kepentingan pribadi daripada komitmen keagamaan. Menurutnya, komitmen kepada tatanan sosial yang adil.

C.    KONTRIBUSI TEOLOGI ISLAM DALAM PENGEMBANGAN ILMU

            Dalam surat yaasiin ayat 69 menggambarkan bagaimana Nabi Ù…ُØ­َÙ…َّدٌ صَÙ„َّÙ‰ اللهُ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ ÙˆَسَÙ„َّÙ…َ memiliki ilmu yang sangat mulia sehingga ilmu syair belum dianggab setara dengan Rasulullah saw. Al-Quran merupakan kitab yang memberi petunjuk bagi manusia dalam berbagai aspek. Tidak hanya sebagai kitab ibadah yang tidak memperhatikan ilmu pengetahuan .

            Artinya : “Dan kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Ù…ُØ­َÙ…َّدٌ صَÙ„َّÙ‰ اللهُ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ ÙˆَسَÙ„َّÙ…َ )dan bersyair itu tidaklah layak baginya.Al-Quran itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan .“(QS.Yaasiin \36:69).

            Dalam Surah Al-Anbiya’ : 80 terdapat banyak pesan ilmu pengetahuan,misalnya bagaimana nabi Daud diajarkan membuat baju besi yang dapat digunakan dalam perang .Proses pembuatan baju besi tentu mengandung banyak pesan teknologi ,didalam proses  pembuatan baju besi ini  tentunya banyak terdapat proses ,mulai dari mencari bahan baku,memilih ,hingga mengolahnya menjadi baju besi yang dikenakan ketika berperang tentu bukanlah hal sederhana.Jika dizaman modern proses tersebut dapat dilihat disebuah industri peralatan militer ,tidak ada yang sederhana dalam merancang semuanya .Dalam ayat ini saja begitu banyak teknologi yang seharusnya juga dikuasai umat islam ,misalnya ilmu pengetahuan mengenai besi dan mengolahnya hingga menjadi industri .[14]

            Artinya :“Dan ksmitelah ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu,guna memelihara kamu dalam peperanganmu,maka hendaklah kamu bersyukur (kepada اَللهُ .”(QS.Al-Anbiya’ \21:80).

            Dalam  Surah al-kahf :65 berikut merupakan salah satu ayat yang menceritakan seorang nabi yang mempunyai ilmu hikmah .Kata kata ilmu selalu muncul dalam Al-Quran ,yang dapat dipahami  bahwa ajaran islam membutuhkan ilmu untuk pengalamannya yang baik .

            Artinya :” Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba  diantara hamba hamba kami,yang telah kami berikan kepadanya rahmat dari sisi kami ,dan yang telah kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi kami .”(QS.Al-kahf\18:65)

            Dalam surah  Ar –Rum  : 30 berikut digambarkan اَللهُ  bahwa sebenarya langit dan bumi diciptakan ,juga berlainan bahasa bahasa  menusia serta kulit nya terdapat tanda tanda yang sebenarnya  harus dipelajari oleh manusia .Pesan yang dapat dipelajari bahwa apa saja yang diciptakan اَللهُ  ,ketika umat manusia memang benar benar berupaya  untuk mencari jawaban terhadap tanda tanda tersebut ,maka akan dapat dikontruksikan berbagai ilmu yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan manusia .

            Artinya : “Dan diantara tanda tanda kekuasaan-nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain lainan bahasamu dan warna kulitmu.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar benar terdapat tanda tanda bagi orang orang yang mengetahui .”(QS .Ar-RUM \30:22) .

            Oleh karena itulah kaum muslim memiliki tugas untuk menyelesaikan tugas untuk menyelesaikan permasalahan –permasalahan manusia dan kemanusiaan melalui pengebangan ilmu pengetahuan dengan mengembangkannya di perguruan tinggi .[15]

            Artinya : “Katakanlah : Berjalanlah di( muka ) bumi , maka  perhatikanlah bagaimana اَللهُ menciptakan (manusia ) dari permulaannya ,kemudian اَللهُ menjadikannya sekali lagi .sesungguhnya اَللهُ maha kuasa atas segala sesuatu .”(QS.Al-ankabut \29:20).

            Kata “Ilmu” berasal dari bahasa arab “ilm” yang satu akar dengan ‘alam (bendera atau lambing), alamah (alamat atau pertanda), dan ‘alam (jagat raya,universe). Ktiga kata ini mewakili kenyataan atau gejala yang harus diketahui atau dimaklumi yakni menjadi objek pengetahuan atau ilmu, karena dibalik gejala atau sesuatu yang berguna bagi manusia.

            Perkembangan ilmu di dunia Islam ditandai dengan kemunculan perpustakaan-perpustakaan di wilayah islam. Perpustakaan Abbasiyah di Baghdad dinamakan dengan Bait Al-Hikmah yang didirikan oleh Khalifah Al-Ma’mun. Peran utama perpustakaan Bait al-hikmah adalah menyimpan terjemahan ilmu-ilmu Yunani. Pengetahuan Ilmiah orang Arab pada mulanya sangat terbatas dan secara umum bersandar pada mitologi. Orang-orang yang punya rasa ingin tahu yang keras, begitu masuk islam, tertarik dengan pengetahuan kuno yang secara tiba-tiba mereka ketahui. Segera mereka melihat manfaat dari pengetahuan mereka tersebut bagi mereka, terutama dengan perintah agama baru ini untuk meneliti jagad raya dan menemukan realitas ciptaan Tuhan.

            Ajaran yang paling mendasar yang memandu pemikiran Ilmiah Islam menyatakan bahwa Al-Qur’an mengandung semua kebenaran dan pengetahuan: Pertama. prinsip-prinsip semua pengetahuan ada dalam al-quran dan kedua. Al-Qur’an dan hadist mendefenisikan lingkungan dan nilai-nilai yang inheren dalam pengembangan ilmu. Kedua premis pokok ini mendasari pandangan islam bahwa semua pengetahuan sesuai dengan akal Universal dan akhirnya dengan Tuhan.[16]

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

            Teologi Islam merupakan istilah lain dari ilmu kalam, yang diambil dari bahasa inggris, Theology. Willuam Ockham, Resse lebih jauh mengatakan “theology to be a discipline resting on revealed truth and independent of both philosophy and science.” (Teologi merupakan disiplin ilmu yang berbicara tentang kebenaran wahyu serta indenpendensi filsafat dan ilmu pengetahuan).

            Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan kajian yang memusatkan pada aktivitas kehidupan manusia. Fokus kajian IPS berupa berbagai aktivitas manusia dalam berbagai dimensi kehidupan sosial sesuai dengan karakteristik manusia sebagai makhluk sosial.  IPS adalah studi integratif tentang kehidupan manusia dalam berbagai dimensi ruang dan waktu dengan segala aktivitasnya. Dalam rumusan yang lain, IPS merupakan kajian yang terkait dengan kehidupan sosial kemasyarakatan berserta lingkungannya untuk kepentingan pendidikan dan pembentukan para pelaku sosial. Teologi bersifat kontekstual dan juga normatif, ini adalah sebuah kemestian. Jadi tologi yang kreatif adalah tanggapan manusia atas kehidupannya yang senantiasa berubah yang diciptakan oleh Tuhan.

            Jadi ajaran yang paling mendasar yang memandu pemikiran Ilmiah Islam menyatakan bahwa Al-Qur’an mengandung semua kebenaran dan pengetahuan: Pertama. prinsip-prinsip semua pengetahuan ada dalam al-quran dan kedua. Al-Qur’an dan hadist mendefenisikan lingkungan dan nilai-nilai yang inheren dalam pengembangan ilmu. Kedua premis pokok ini mendasari pandangan islam bahwa semua pengetahuan sesuai dengan akal Universal dan akhirnya dengan Tuhan.

           


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Purba, Hadis. 2019. Teologi Islam. Medan: Perdana Publishing.

Surahman, Edy. Pendidikan Ilmu Sosial. Jurnal Pendidikan IPS. Vol.4, No.1. Https://journal.uny.ac.id. Diakses tanggal 13 Desember 2019 Pukul.11.20

Abdullah, M. Yatimin M.AG.2006. Studi Ilmu Kontemporer. Jakarta: Amzah

         https://tafsirweb.com/9787-surah-Al qur’an.html

Ash-Shiddiqy, T,M. Hasbi, Sejarah dan Pengantar IlmuTauhid/Kalam, Jakarta: Bulan Bintang, 1990

Nasution, Harun. Teologi Islam. Aliran-aliran Sejarah Perbandingan. Jakarta:UI-Press,1986

 

 

 

 

 



[1] Hadis Purba. Teologi Islam. (Medan: Perdana Publishing, 2019). Hlm.1

[2] Edy Surahman. Pendidikan Ilmu Sosial. Jurnal Pendidikan IPS. Vol.4, No.1. Hlm.5

[3] Hadis Purba. Teologi Islam. (Medan: Perdana Publishing, 2019). Hlm.224

[4] Hadis Purba. Teologi Islam. (Medan: Perdana Publishing, 2019). Hlm.225

[5] Hadis Purba. Teologi Islam. (Medan: Perdana Publishing, 2019). Hlm.226

[6] Hadis Purba. Teologi Islam. (Medan: Perdana Publishing, 2019). Hlm.227

[7] Hadis Purba. Teologi Islam. (Medan: Perdana Publishing, 2019). Hlm.228

[8] Hadis Purba. Teologi Islam. (Medan: Perdana Publishing, 2019). Hlm.229

[9] Ibid. Hlm.230

[10] Ibid. Hlm.231

[11] Hadis Purba. Teologi Islam. (Medan: Perdana Publishing, 2019). Hlm.232

[12] Hadis Purba. Teologi Islam. (Medan: Perdana Publishing, 2019). Hlm.233

[13] Hadis Purba. Teologi Islam. (Medan: Perdana Publishing, 2019). Hlm.235

[14] Hadis Purba. Teologi Islam. (Medan: Perdana Publishing, 2019). Hlm.238

[15] Hadis Purba. Teologi Islam. (Medan: Perdana Publishing, 2019). Hlm.240

[16] Ibid. Hlm.242


No comments:

Post a Comment

TOKOH TASAWUF DI INDONESIA

BAB II PEMBAHASAN A.     TOKOH TASAWUF DI INDONESIA Berikut merupakan beberapa tokoh-tokoh tasawuf di Indonesia: 1.       Hamzah Fan...